Menjelajahi Keindahan Danau Diatas Sumatera Barat: Potensi Pariwisata dan Ekologi

Danau Kembar (Foto: Capture Drone Malala)
Danau Kembar (Foto: Capture Drone Malala)

TOPSUMBAR – Siapa yang tak kenal dengan Danau Kembar yang berada di daerah Bungo Tanjung, Alahan Panjang, Kabupaten Solok, Provinsi Sumatera Barat?

Meskipun keberadaan Danau Kembar, tidak sepopuler Danau Singkarak ataupun Danau Maninjau, keindahan yang dipancarkan oleh danau yang memiliki nama unik ini tak kalah menariknya dari danau-danau di Sumatera Barat.

Tak jarang Danau Kembar dijadikan sebagai salah satu tempat wisata yang cukup diminati oleh masyarakat setempat, dengan keindahan alam yang menakjubkan air yang jernih, serta suasana yang tenang yang menghantarkan Danau ini menjadi destinasi yang populer untuk kegiatan berlibur dan bersantai bersama keluarga.

Bacaan Lainnya

BACA JUGA : Pemkab Solok dan BRI Lakukan Perbaikan Taman Panorama Danau Kembar

Dikenal memiliki nama yang unik, kedua danau terletak berdekatan dan memiliki ukuran yang hampir sama, hal lain yang membuat danau ini menarik adalah penamaan kedua danau ini.

Meski disebut sebagai Danau di Atas dan Danau di Bawah, dalam kenyataan justru sebaliknya, dimana danau yang berada di posisi yang lebih tinggi yang diberi nama nama Danau di Bawah. Sedangkan danau yang posisinya lebih rendah yang diberi nama Danau di Atas.

Keunikan ini yang kerap kali menggelitik rasa ingin tahu dan kebingungan wisatawan, untuk datang dan mengunjungi danau ini.

Meski dinamai Danau Kembar, kedua danau ini memiliki perbedaan yang sangat kontras, Danau di Atas ternyata merupakan sumber dari sungai Batanghari membelah Pulau Sumatera dan mengalir jauh ke Selat Malaka.

Sementara Danau di Bawah masih menjadi misteri, karena hingga saat ini belum diketahui dengan pasti kemana aliran danau ini bermuara, karena belum ada ditemukan sungai yang hulunya dari danau tersebut.

Selain memiliki perbedaan aliran sungai, kedalaman kedua danau ini juga dikatakan sangat signifikan, dilansir dari ksmtour.com Danau di Atas masih dikategorikan danau dangkal dengan titik terdalamnya hanya 44 meter.

Beberapa sumber seperti artikel dari Universitas Andalas menjelaskan bahwa Danau di Atas terbentuk akibat gempa bumi atau dikenal sebagai danau tektonik. Ketinggian danau ini adalah 1531 meter di atas permukaan laut.

Sedangkan Danau di Bawah memiliki titik terdalam yang mencapai 884 meter dari permukaan air, kedalaman yang mencengangkan dari danau ini menjadi momok tersendiri bagi sebagian orang, bahkan masyarakat setempat pun enggan membawa perahu berleyar ke tengah-tengah danau misterius ini.

Kemudahan akses dari kedua danau ini juga terbilang berbeda, dimana Danau di Atas memiliki akses yang lebih mudah dijangkau daripada Danau di Bawah, kendaraan roda dua bisa menjangkau hingga ke tepi danau.

Pos terkait