Mak Itam Sawahlunto: Sosok Legendaris dalam Sejarah Kereta Api Minang

Mak Itam Sawahlunto: Sosok Legendaris dalam Sejarah Kereta Api Minang. (Foto : Pixabay)
Mak Itam Sawahlunto: Sosok Legendaris dalam Sejarah Kereta Api Minang. (Foto : Pixabay)

Sistem Kerja Mak Itam

Yoga Bagus Prayogo, seorang ahli dalam sejarah lokomotif di Indonesia, telah menggambarkan Mak Itam sebagai sebuah lokomotif uap yang sangat spesial dalam bukunya. Kemampuan luar biasa Mak Itam dalam mengatasi rute rel yang curam dan berkelok-kelok adalah hasil dari gigi-gigi roda yang unik.

Jalur seperti Sawahlunto-Teluk Bayur yang memiliki pemandangan alam yang indah dapat ditempuh oleh Mak Itam tanpa berhenti selama 10 jam penuh. Lokomotif ini memiliki susunan roda 0-10-0, yang berarti ada 10 roda penggerak yang digerakkan bersama-sama oleh sebuah batang penggerak.

Kehebatan Mak Itam adalah kemampuannya untuk menarik hingga 40 gerbong batu bara dengan muatan mencapai 130 ton dalam satu perjalanan. Untuk mencapai performa luar biasa ini, lokomotif ini dilengkapi dengan empat silinder, di mana dua di antaranya digunakan untuk menggerakkan gigi-giginya, memungkinkannya untuk mengatasi tantangan jalur kereta api yang sulit dengan sangat efisien.

Bacaan Lainnya

Pengoperasian Kembali KA Wisata Mak Itam

Kabar mengenai pengoperasian kembali lokomotif uap Mak Itam dalam KA Wisata Mak Itam di Sawahlunto, Sumatera Barat, merupakan sebuah pencapaian yang luar biasa. Setelah berhenti beroperasi sejak tahun 2014, proyek ini berhasil diwujudkan melalui kolaborasi antara beberapa Badan Usaha Milik Negara (BUMN), termasuk KAI, Biofarma, Pupuk Indonesia, dan Semen Indonesia, dengan dukungan Injourney sebagai Ketua Project Management Office BUMN untuk Pariwisata Sumatera Barat.

Peresmian pengoperasian ulang KA Wisata Mak Itam dilakukan secara resmi oleh Menteri BUMN Erick Thohir dan berbagai tokoh terkait di Stasiun Sawahlunto Pupuk Indonesia pada tanggal 20 Desember. Tujuan utama dari pengoperasian ulang ini adalah untuk meningkatkan sektor pariwisata di Sumatera Barat, terutama di wilayah Sawahlunto, yang telah diakui sebagai Warisan Dunia UNESCO dengan status Situs Ombilin Coal Mining Heritage of Sawahlunto.

Kerja sama antara Pupuk Indonesia, Biofarma, dan Semen Indonesia, bersama dengan KAI, memungkinkan terwujudnya proyek ini. Selain mendukung proyek ini, ketiga BUMN tersebut juga diberikan hak untuk memberi nama pada stasiun dan kereta api di wilayah tersebut, yang kemudian mengubah nama resmi stasiun dan kereta api.

KAI sendiri telah melakukan perbaikan yang signifikan pada jalur kereta api, termasuk perbaikan jalan rel, jembatan, terowongan, persinyalan, bangunan stasiun, dan dipo, sebagai bagian dari reaktivasi jalur Sawahlunto – Muaro Kalaban sepanjang 4 km. Bahkan, lokomotif uap bersejarah, Lokomotif Uap E1060 atau Mak Itam, yang dulunya beroperasi di jalur ini, juga telah berhasil dihidupkan kembali.

Proses perbaikan ini tidak terlepas dari beberapa tantangan, seperti keterbatasan material dan penggunaan jalur KA oleh warga setempat. Namun, semua tantangan itu berhasil diatasi, bahkan perbaikan lokomotif Mak Itam yang telah berusia 57 tahun selesai lebih awal dari target semula.

Pengoperasian ulang KA Wisata Mak Itam adalah langkah yang sangat penting dalam upaya meningkatkan sektor pariwisata dan ekonomi di Sumatera Barat. Menteri BUMN Erick Thohir menekankan peran kolaborasi dan gotong royong dalam mewujudkan proyek ini, serta bagaimana BUMN dapat berperan penting dalam mendukung sektor pariwisata dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Selain itu, berita ini juga mencatat bahwa jalur kereta api Sawahlunto – Muaro Kalaban awalnya dibangun pada tahun 1894 untuk mengangkut batu bara di Ombilin, Sawahlunto. Namun, produksi batu bara di daerah ini mengalami penurunan pada akhir tahun 2000, yang mengakibatkan berhentinya aktivitas kereta api di jalur tersebut.

Selama beberapa tahun terakhir, jalur ini sempat digunakan untuk perjalanan KA Wisata Mak Itam, namun berhenti total pada tahun 2014. Kini, dengan beroperasinya kembali KA Wisata Mak Itam, masyarakat dan wisatawan dapat menikmati layanan kereta api di wilayah ini. KAI dan pemangku kepentingan lainnya berkomitmen untuk terus berkoordinasi guna memberikan pelayanan terbaik pada jalur kereta api ini, dan telah tercapai Kesepakatan Bersama antara KAI dan Pemerintah Kabupaten Agam terkait pengelolaan aset KAI di Kabupaten Agam.

Dalam kenangan akan perjalanan luar biasa lokomotif uap Mak Itam, kita merayakan keajaiban sejarah kereta api Indonesia yang telah kembali beroperasi, menghubungkan masa lalu yang gemilang dengan masa depan yang penuh harapan.

(SR)

Pos terkait