Belum Dapat Sekolah, Gubernur Usulkan Penambahan Isi Rombel Pada Kementerian Pendidikan

Topsumbar – Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah mengusulkan penambahan isi kelas atau rombongan belajar (rombel) di beberapa SMA di Sumatera Barat (Sumbar) kepada Kementerian Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknologi RI.

Ia menegaskan, usulan itu untuk menyikapi masih adanya siswa lulusan SMP yang belum dapat diterima di SMA Negeri akibat keterbasan kuota pada PPDB Online 2023.

“Untuk mencarikan solusi bagi para siswa yang belum tertampung. Kita mengusulkan pada kementerian pendidikan agar mengizinkan penambahan isi rombongan belajar (rombel) di beberapa SMA,” kata Gubernur Mahyeldi usai bertemu Direktur Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus Kementerian Pendidikan di Padang, Sabtu malam (15/07/2023).

Bacaan Lainnya

Menurutnya, usulan penambahan isi rombel itu telah berdasarkan hasil anasilis Dinas Pendidikan (Diknas) Prov. Sumbar, terhadap sebaran SMA dan domisili calon siswa yang belum mendapat sekolah lanjutan. Isi rombel yang tadinya berjumlah 36 siswa, diusulkan Mahyeldi menjadi 40 agar dapat menampung lebih banyak siswa.

Kemudian ia menerangkan, penambahan isi rombel itu tidak bisa serta merta dilakukan oleh Pemprov Sumbar, harus terlebih dahulu mendapat persetujuan Kementerian Pendidikan, karena berkaitan dengan daftar siswa pada Data Pokok Pendidikan (Dapodik).

“Itu harus persetujuan kementrian dulu, karena dalam aturan standar pelayanan isi rombel berjumlah 36 siswa dan tidak boleh ditambahkan tanpa seizin kementerian,” terangnya.

Ia juga mengungkapkan, permintaan itu tidak hanya berdasarkan hasil analisis dari Diknas Prov. Sumbar, tapi juga sesuai dengan permohonan dari beberapa Bupati dan Walikota di Sumbar yang bahkan minta penambahan rombel bukan cuman isi.

“Sebelumnya ada beberapa Bupati dan Walikota yang menemui saya untuk minta dilakukan penambahan rombel (kelas) pada SMA di wilayahnya masing-masing,” ungkap Gubernur.

Namun dikarenakan keterbatasan sarana dan prasana seperti guru maupun ruang kelas, maka penambahan rombel diprediksi sulit untuk dilakukan, maka alternatif yang dipilih ialah mengusulkan penambahan jumlah isi rombel kepada Kementerian Pendidikan.

Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Sumbar, Barlius menuturkan SMA yang diusulkan untuk mendapat penambahan isi rombel berjumlah 31 SMA yang berada di 10 Kabupaten/Kota. Yaitu 17 SMA di Kota Padang, 2 SMA di Padang Panjang, 2 SMA di Payakumbuh, 3 SMA di Bukittinggi, 2 SMA di Solok, 1 SMA di Padang Pariaman, 1 SMA di Tanah Datar, 1 SMA di Limapuluh Kota, 1 SMA Sijunjung dan 1 SMA di Pasaman.

Pemilihan sekolah tersebut diterangkan Barlius, telah dilakukan berdasarkan pemetaan dan laporan mengenai sekolah yang disekitarnya masih banyak siswa lulusan SMP yang belum mendapatkan SMA.

“Kita memperjuangkan anak-anak yang belum mendapat sekolah ini. Dengan catatan mereka belum terdaftar di sekolah swasta. Kalau sudah terdaftar tidak boleh lagi ditarik,” kata Barlius menggaris bawahi.

Menanggapi itu, Direktur Dikmen Diksus Kementerian Pendidikan, Putra Aska Elevri mengatakan akan meneruskan permintaan Gubernur Mahyeldi tersebut kepada Bapak Menteri Nadiem Makarim agar dapat dipertimbangkan dan ditindaklanjuti di tingkat pusat.

Tak hanya itu, Putra Aska juga mengapresiasi beberapa usulan Mahyeldi lainnya yang berkaitan dengan PPDB. Diantaranya evaluasi ratio tahapan afirmasi, prestasi dan zonasi, hingga persiapan dan pematangan siswa SMP dalam menentukan pilihan SMA atau SMK.

“Usulan Pak Gubernur akan kami teruskan untuk dikaji lebih lanjut dan dipertimbangkan,” ujarnya. (adpsb)

Pos terkait