27 Anak Muda Padang Panjang Ikuti Program Kick Off P2P Bawaslu RI

Padang Panjang | Topsumbar – Sebanyak 27 anak muda Padang Panjang ikuti kegiatan Program Kick Off Pendidikan Pengawas Partisipatif (P2P) bertajuk “Perempuan Berdaya Mengawasi”, di Hotel Axana Padang, Sabtu (5/11/2022).

Dilansir dari laman Kominfo Padang Panjang, Kick Off P2P ini digelar di Kota Padang selama tiga hari, 6-8 November dikarenakan Sumatera Barat memiliki sistem kekerabatan matrilineal. Itu artinya Minangkabau memiliki pemahaman kalau perempuan memiliki derajat yang tinggi.

Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Humas Bawaslu RI, Lolly Suhenty mengatakan, peserta P2P mampu bergerak bersama masyarakat untuk memperkuat gerakan pengawasan yang berperspektif gender.

Bacaan Lainnya

“Peserta P2P ini tidak sekadar mitra strategis Bawaslu. Tetapi harus menunjukkan kepada dunia bahwa Pemilu 2024 adalah Pemilu yang asyik, penuh kasih, sehat dan menyenangkan. Hal itu bisa diwujudkan jika kita saling bergandengan untuk melakukan pengawasan secara bersama maupun melakukan pengawasan secara mandiri,” ujarnya.

Ia juga menerangkan, ini merepresentasikan peran perempuan yang mampu setara dengan laki-laki dalam berbagai hal, khususnya pengawasan pemilu.

“Kenapa di Sumatera Barat? Kenapa di Ranah Minang? Ini bukan tanpa alasan. Ranah Minang ini merupakan daerah yang budayanya matrilineal. Budaya yang mengutamakan perempuan. Matrilineal bermakna bahwa perempuan berdaya. Matrilinial bermakna antara perempuan dan laki-laki bisa bekerja sama,” tegas anggota perempuan satu-satunya di Bawaslu RI ini.

P2P 2022 ini dilaksanakan di 17 titik, 16 provinsi, 100 kabupaten/kota, dengan target peserta 1.700 orang yang mengundang kelompok dari perempuan, disabilitas, pemilih muda, pemilih pemula, organisasi masyarakat, dan organisasi masyarakat.

Bawaslu Kota Padang Panjang mengirim utusan terbanyak 27 dari 85 orang yang berasal dari organisasi pemuda, disabilitas dan perguruan tinggi di Kota Padang Panjang. Sebanyak 27 orang tersebut merupakan perwakilan dari Karang Taruna (3 orang), Pemuda Pancasila (3 orang), KNPI (3 orang), BKPRMI (3 orang), STAI Imam Bonjol (3 orang), PPDI (3 orang), Pramuka Saka Adhyasta (3 orang), STIT Diniyah Putri (1 orang), Perguruan Muhammadiyah (1 orang), Yayasan Aamin (1 orang), Nahdlatul Ulama (1 orang), GMNI (1 orang) dan KAHMI (1 orang). Di mana 60% merupakan perempuan.

(AL)

Pos terkait