Puisi – Harapan yang Terjual

Oleh : Witri Meilia Sari

Mahasiswa Sastra Indonesia UNP

Hi …
Paras cantik rupawan
Yang selalu menebar rasa di setiap dekapan
Memancing senyum ketika memperlihatkan bibir ranum.

Bacaan Lainnya

Apa kabarmu hari ini?
Tentunya selalu baik dengan segala rasa
Selalu tersenyum dengan kata mewah
Selalu bahagia dengan indahnya materi yang ada.

Apa kau ingat waktu itu?
Mengarungi langkah di pematang sawah
Dengan senyum yang merekah
Bercanda ria tanpa terlihat akhir dari luka
Bercakap hingga ada keputusan menetap
Berkomitmen hingga kau ingin ke jenjang yang lebih berargumen.

Lalu, kenapa luka akhir Dari cerita?
Lebih memilih materi
Dari pada janji yang ingin bukti.
Lebih memilih dihartai
Dari pada disayangi.

Kenapa definisi memiliki ini sungguh menyakiti?
Seharusnya mengabari lebih awal.
Agar rasa tak terlalu dikawal.

Terimakasih gadis cantik penyebar ilusi
Semoga selalu dibahagiakan
Tanpa ada keterpaksaan.

(*)

Pos terkait