Kasus Konfirmasi Melonjak, Gubernur Gelar Rakor Tentukan Langkah Strategis Penanganan Covid-19

Sehari pasca melonjaknya angka konfirmasi penderita Covid-19 di Sumatera Barat (Sumbar) yang mencapai 514 kasus, Rabu (21/04/2021) kemarin.

Gubernur Sumbar, Mahyeldi bersama DPRD Sumbar dan jajaran Forkopimda Sumbar bergerak cepat langsung menggelar rapat koordinasi melalui vidcon dengan seluruh bupati dan walikota dan instansi terkait lainnya, di Auditorium Gubernuran, Kamis (22/04/2021).

Hadir dalam rapat tersebut, anggota DPRD Sumbar Suwirpen Suib, Kapolda Sumbar Irjen. Pol. Toni Harmanto, Danrem 032/WB Kol.Inf. Arif Gajah Mada, Kejati Sumbar, serta pimpinan OPD terkait. Sementara secara virtual hadir di antaranya Ketua MUI Sumbar Buya Gusrizal Gazahar, Bupati 50 Kota dan Wali Kota Padang.

Bacaan Lainnya

Dalam arahannya, Buya Mahyeldi menghimbau pemerintah kabupaten dan kota untuk melakukan beberapa langkah strategis, diantaranya mengoptimalkan penerapan praktik 3T (Tracing, Testing, Treatment) dan penerapan perilaku 3M (menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak) yang dinilai sudah semakin kendor.

“Kendala untuk 3T ini, adalah masih kurangnya tenaga tracing karena juga merangkap sebagai vaksinator. Solusinya adalah menambah tenaga tracing dengan melibatkan perangkat Babinsa dan babinkamtibmas, termasuk perangkat pemerintahan di bawah dalam melakukan pengawasan warga yang diisolasi di rumah. Termasuk Kongsi Covid dan Nagari Tageh harus dioptimalkan,” kata Buya Mahyeldi.

Terkait vaksinasi, diakui cakupan Sumbar masih rendah, khususnya vaksinasi tahap-II yang sasarannya lansia, dan petugas publik. Untuk itu Gubernur meminta agar kabupaten kota meningkatkan cakupan vaksinasi dengan menetapkan data sasaran dengan terget per hari.

“Terkait vaksinasi, cakupan kita masih rendah, dibutuhkan komitmen dan dukungan semua pihak. Kabupaten kota diminta agar memastikan data sasaran yang prioritas, yakni lansia, tenaga pendidik dosen dan guru. Harus ada target perhari dan kabupaten kota juga harus menyiapkan sanksi,” tegas Buya.

Anggota DPRD Sumbar, Suwirpen Suib, menyampailan apresiasi penanganan Covid-19 di Sumbar selama ini sudah berhasil, tapi akhir-akhir ini terjadi peningkatan kasus disebabkan masyarakat mulai menyepelekan.

“Perlu kita ingatkan masyarakat bahwasanya covid masih ada dan jika tidak segera diantisipasi bisa berakibat buruk dan kita juga yang akan menanggung kerugiannya.Kesempatan baik selama Ramadhan ini pengurus masjid dan dai bisa mengingatkan jamaah. Dan, perlu diingatkan lagi agar masyarakat meningkatkan imun dengan makanan bergizi dan berjemur pagi,” tutur Suwirpen.

Kapolda Sumbar Irjen. Pol. Toni Harmanto, ingin agar upaya sosialisasi secara massiv dan terpadu harus disinergikan dengan langkah-langkah penegakkan hukum agar masyarakat semakin patuh.

Hal senada juga disampaika Danrem 032/WB. Menurutnya, diperlukan kepedulian bersama. “Tidak bisa yang biasa biasa lagi. harus spektakuler, masif dan terpadu melaksanakan penegakkan disiplin prokes,” tegas Danrem.

Sementara itu, Ketua MUI Sumbar minta harus ada upaya yang humanis untuk meningkatkan kepatuhan masyarakat.

Dalam sesi diskusi, Bupati Lima Puluh Kota, Safarudin, mengatakan pihaknya hari ini akan langsung bergerak menindaklanjuti hasil rapat dan segera membentuk satgas.

Walikota Padang, Hendri Septa juga akan mengambil beberapa langkah seperti menghentikan sementara kegiatan pesantren Ramadan khusus untuk masjid yang ada kasus konfirmasi saja. Sedangkan untuk kasus konfirmasi di Pesantren Ar-Risalah, Jumat (23/04/2021) akan dilakukan swab kedua untuk memastikan hasil konfirmasi.

“Untuk di Pesantren Ar-Risalah, siswa dan tenaga pendidik yang positif tidak kita pulangkan, melainkan kita isolasi di pesantren saja. Dan, Jumat besok kita swab kedua, mudah-mudahan kita berharap hasilnya menurun,” harap Hendri.

(AL/Rel)

Pos terkait