Sebanyak 6.623 MBR dan 362 Rumah Ibadah di Payakumbuh Digratiskan Pembayaran Air Bersih Selama 2 Bulan

PDAM Kota Payakumbuh ikut berkontribusi dalam situasi wabah Covid-19 ini. Pelanggan dari Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) serta pelanggan sosial umum (rumah ibadah) digratiskan pembayaran rekening airnya selama dua bulan, untuk April dan Mei.

Walikota H. Riza Falepi selaku Pjs Dirut PDAM didampingi Kabag Adm & Keuangan Desmita Chan, di Balaikota Payakumbuh, beberapa waktu lalu menginformasikan, jumlah pelanggan kategori rumah tangga A berasal dari MBR dan rumah ibadah itu, mencapai 6.623 Sambungan Rumah (SR) dan rumah ibadah 362 SR.

Pembebasan beban air bersih terhadap masyarakat miskin dan rumah ibadah itu, bentuk kepedulian PDAM terhadap masyarakat yang terdampak sosial ekonomi akibat pandemi Covid-19. Diperkirakan, PDAM sudah membantu ketiga kategori pelanggan dimaksud, dengan total dana sekitar Rp 689.559.600.

Bacaan Lainnya

Menurut Riza Falepi, PDAM Payakumbuh saat ini statusnya tipe B, dengan total pelanggan 31.104 SR atau sudah mencapai 98,59% pelayanan. Hanya 1,41% lagi yang belum terlayani oleh PDAM. Terutama, daerah pinggiran yang belum terjangkau jaringan pipa PDAM.

Dalam hal pelayanan itu, Payakumbuh satu-satunya kota atau kabupaten tertinggi di Indonesia angkanya. Target Walikota, satu atau tiga tahun ke depan, pelayanan air bersih di kota ini sudah mencapai 100%.

Walau begitu, kata Walikota, dalam hal pelayanan ini, masih ada suara-suara miring yang dialamatkan warga ke PDAM. Karena, pada jam-jam sibuk, kucuran air pada rumah warga masih belum maksimal. Tapi, pihak PDAM tetap mencari solusi terbaik, terutama dengan menekan angka kebocoran dan memperbaiki jaringan pipa yang rusak. Selain meningkatkan kapasitas sumber air di daerah aliran Sungai Batang Agam.

Kebijakan memberikan gratis rekening air kepada warga terdampak Covid-19, dikatakan Walikota, bakal berimbas kepada pendapatan PDAM. Diperkirakan, sekitar 25% pendapatan PDAM bakal anjlok untuk penerimaan asli daerah.

“Tapi, dalam situasi pandemi Covid-19, tidak ada istilah kejar target pendapatan. Yang ada, melakukan tindakan antisipatif Covid-19, agar warga kota yang diserang virus corona dapat di-minimalisir. Dan warga terdampak Covid-19 dapat dibantu beban hidup mereka,” tegas Walikota.

(Ton)

Pos terkait