Gelar HLM Gubernur dan TPID Bahas Persiapan Komoditi Jelang Ramadhan

Gubernur Provinsi Sumatera Barat Irwan Prayitno. (Gambar: Novita Ratna Sari)
Gubernur Provinsi Sumatera Barat Irwan Prayitno. (Gambar: Novita Ratna Sari)

Gubernur Provinsi Sumatera Barat Irwan Prayitno melakukan rapat bersama tim pengendalian inflasi daerah (TPID) di Bank Indonesia, Jumat (21/02/2020).

Agenda dengan nama high level meeting (HLM) tim pengendalian inflasi daerah (TPID) Provinsi Sumatera Barat tahun 2020 ini bersifat rutin dan langsung diketuai oleh Gubernur Sumbar.

“Ini high level meeting untuk bicara TPID sifatnya rutin pertiga bulan, ketuanya gubernur untuk provinsi dan kabupaten itu bupati,” ungkap Irwan.

Bacaan Lainnya

Gubernur menyampaikan, targetnya cuma satu untuk pengendalian inflasi, untuk menjaga supplier dengan segala macam komoditi yang potensi untuk inflasi, baik cabe merah, bawang putih, bawang merah, dan kadang-kadang padi, beras dan lain-lain.

Selaku Gubernur Provinsi Sumatera Barat, menjelaskan semua potensi itu kita coba antisipasi, kita prediksi, tindak lanjuti.

“Insya Allah inflasi kita tetap terkendali dan untuk Januari walaupun agak naik tapi masih terkendali dan untuk bulan kedepannya tetap kita antispasi agar tetap terkendali.

Kemudian Irwan Prayitno menambahkan untuk persepian bulan Ramadhan nanti akan ada rapat khusus. Tetapi kegiatannya juga sama kegiatan rutin, bulan puasa pasti butuh beras banyak, gula banyak karena pasti akan membuat makan yang banyak, jelasnya.

“Itu sudah kita siapkan sejak dini baik secara provinsi maupun nasional,” kata Irwan Prayitno.

Wahyu purnama A Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Barat, menyampaikan dalam pembahasan tentang rapat optimalasi peran dan fungsi toko tani Indonesia centre dalam hal integrasi toko tani seluruh kota/kabupaten, peningkatan pemasaran secara digital dan mendorong pengembangan rumah inflasi di setiap kab/kota.

Kemudian Wahyu Purnama mengatakan perlu perdangan antar daerah untuk komoditas pangan dan strategi secara Go to Go agar jumlah pangan dan harga pangan yang diperdagangkan terkendali.

“Percepatan penyusunan database produksi dan kebutuhan pangan agar pengendalian harga agar dapat lebih efektif,” sambungnya.

Peningkatan koordinasi dalam menjaga ketersediaan pasokan menjelang penyelenggaraan beberapa event di Sumbar. Wahyu Purnama juga menambahkan tentang kesiapan pada bulan Ramadhan mengenai kecukupan pasokan, operasi pasar, kesiapan satgas pangan dan pengendalian ekspetasi inflasi masyarkat. (Ratna)

Pos terkait