Ciptakan Wilayah Kerja Sehat, Puskesmas Ibuh Gelar Lokakarya Mini

Payakumbuh — Guna menciptakan wilayah kerja yang sehat, Kepala Puskesmas Ibuh dr. Fadlan merangkul semua lini terkait dalam kegiatan rutin yang dinamai lokakarya mini lintas sektoral.

Lokakarya mini digelar sekali 3 bulanan ini bertujuan untuk menyikapi dan merespon permasalahan kesehatan. 

Lokakarya mini lintas sektor Puskesmas Ibuh adalah salah satu ruang membangun komitmen, menyatukan misi ditingkatkatan pemangku kepentingan, Camat sebagai pemerintah kecamatan, Lurah sebagai representasi masyarakat, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda dan puskesmas sebagai instansi kesehatan untuk sama – sama bersinergi meningkatkan derajat kesehatan masyarakat

“Menciptakan lingkungan bersih dan sehat butuh keterlibatan semua pihak. Semua elemen dan unsur terkait bergandengan tangan, memperbaiki sistem dan merubah pola hidup sehat di masyarakat. Sehingga apa yang dicita – citakan bangsa dapat terwujud. Dalam lokakarya mini (Lokmin) yang digelar Selasa (17/09) juga dihadiri Camat Payakumbuh Barat L. Kefrinasdi serta unsur terkait lainnya. Dalam lokmin itu, ide dan saran inovasi lintas sektor sangat dibutuhkan untuk pencapaian program Puskesmas,” terang Kepala Puskesmas Ibuh dr. Fadlan saat dihubungi via telepon selulernya, Rabu (18/09) pagi.

Dikatakan Fadlan, Komitmen kembali bahwa  Peningkatan Kesehatan tidak bisa hanya dilakukan oleh Petugas Kesehatan saja, tapi butuh dukungan Lintas Sektor, dari Kelurahan, LPM, Sekolah, Tokoh Masyarakat dan Pemuda. Kita juga menyampaikan perubahan prilaku hidup sehat dan kebersihan Lingkungan sekitar mempunyai peran hampir 70 persen menentukan Kesehatan Masyarakat. 

“Kesempatan itu kita menyampaikan semua program Kesehatan yang dikerjakan Puskesmas dan yang menjadi program utama adalah PIS PK ( program Indonesia sehat dengan Pendekatan Keluarga). Seluruh staff Puskesmas turun langsung ke rumah Masyarakat dan mendata sekaligus skrining Kesehatan. Sehingga kita bisa mengantisipasi kemungkinan penyebaran penyakit,” ulas dokter muda ini.

Saat ditanya terkait kelurahan yang tergolong pengawasan ekstra bagi Puskesmas Ibuh, Fadlan menambahkan.

“Dari 6 kelurahan sebagai wilayah kerja Puskesmas Ibuh, kelurahan Ibuh termasuk kelurahan yang rentan dan minim pengaplikasian PHBSnya. Mungkin mayoritas warganya adalah pedagang. Disamping termasuk padat penduduk, Kelurahan Ibuh tergolong wilayah padat dan kesibukan yang tinggi. Puskesmas Ibuh termasuk wilayah binaan yang cukup padat, dari sekolah, usaha kecil menengah dan lain-lain. Akibatnya, tingkat indeks kesehatan kelurahan itu berada di bawah Kelurahan Tanjung Pauh, dan memang capaian wilayah dengan indeks kesehatan yang terbaik ada di wilayah Kelurahan Tanjung Pauh,” terang Fadlan.

Dipenghujung wawancara, Fadlan menyebut langkah kerja yang diterapkan. “Langkah kedepan kita harus jemput bola ke rumah – rumah untuk memeriksa kesehatan, sekaligus memberikan edukasi ke masyarakat untuk mau ikut program kesehatan yang di jalankan. Setiap Sabtu pagi kita kegiatan senam untuk umum sekaligus edukasi. Langkah lain, beberapa kesempatan juga langsung datang pemeriksaan ke mesjid setelah sholat jumat, untuk menjumpai warga laki-laki yang jarang terpapar dengan kesehatan,” kata Dokter Fadlan.

Terpisah, Camat Payakumbuh Barat, L. Kefrinasdi saat dimintai keterangan terkait polemik yang dibahas pada Lokmin III Puskesmas Ibuh menjawab sudah memberi instruksi kepada jajaran lurah agar memberikan asistensi kepada Puskesmas.

“Ya, guna menciptakan warga Payakumbuh yang sehat jasmani dan rohani, kita sudah perintahkan 6 Lurah sebagai mitra kerja Puskesmas Ibuh agar giat mendukung program Promkes dan giat kesehatan yang dilaksanakan. Dan kita sudah komit akan hal itu,” singkat Camat Barat.

Ternyata, lokmin ini sudah merupakan kegiatan rutin puskesmas di jajaran Dinas Kesehatan Kota Payakumbuh. Dari pantauan di lapangan, kegiatan serupa juga tampak dilaksanakan Puskesmas Tarok, yang sebelumnya baru siap melaksanakan skrering kesehatan terhadap pelajar. (ton)

Pos terkait