Setiap Calon Pengantin di Payakumbuh Dicek Urine

PAYAKUMBUH, TOP SUMBAR — Kelurahan Koto Tangah, Kecamatan Payakumbuh Barat kembali meluncurkan program unik dan inovatif bagi masyarakat, tak salah kelurahan ini mewakili Kota Payakumbuh sebagai Kelurahan Berprestasi ke Tingkat Provinsi Sumatera Barat. Sebuah kegiatan yang tak biasa dan sejak dari dahulu hanya menjadi wacana, namun sekarang dicoba untuk merealisasikannya, adalah Tes Urine bagi Calon Pengantin dan Pasangan Pengantin.

Dalam acara itu, Lurah Ade Vianora, SE menghadirkan serta Kepala BNN Kota Payakumbuh Firdaus, ZN, S.Pd, M.Si, Kepala KUA Kecamatan Payakumbuh Barat Ramli, Kepala Puskesmas Payolansek Rina M, serta Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS, Fahman Rizal.

Disebutkan oleh Ade, tes urine yang dilakukan oleh calon pengantin di Koto Tangah merupakan bentuk langkah pencegahan, bukan berarti ketika hasil tes sudah keluar, maka akan di ekspose begitu saja kepada khalayak ramai. Ada hak privasi masyarakat nanti yang akan dijaga oleh BNN. Selain itu peserta tes urine ini tidak dipaksakan, lebih kepada sukarela atau lebih dikenal VCT (Volunteer Concelling and Testing).

“Kita ingin menciptakan kesadaran di masyarakat tentang bahaya narkoba, selain itu untuk menumbuhkan sikap hidup sehat, dan terhindar dari masalah kesehatan lainnya, bagaimanapun kesehatan masyarakat menjadi perhatian dari kami selaku lurah Koto Tangah,” ujar Ade.

Kepala BNNK Payakumbuh Firdaus mengatakan sangat mendukung langkah Koto Tangah sebagai kelurahan pertama yang melaksanakan deteksi dini calon pengantin dan pengantin baru di Kota Payakumbuh.

“Bagus sekali, semoga lahir perwakonya, kesadaran masyarakat terhadap bahaya narkoba bisa kita wujudkan, kita harus tau kondisinya sekarang kita sedang darurat narkoba. Kondisi ini menggerogoti hingga ke sela-sela masyarakat, kami dari BNN siap mendukung program kelurahan-kelurahan yang ingin menggandeng BNN untuk membekali generasi muda agar terhindar dari jeratan narkoba,” ujar Firdaus mantap.

Firdaus juga tak lupa mengucapkan selamat kepada pengantin baru, dan menekankan kalau BNN tidak akan menangkap apabila nanti hasilnya positif, selain itu ditambahkannya kalau tes urine ini tidak menjamin bahwa sampai usia kakek nenek nantinya calon ataupun pengantin baru ini bersih narkoba, karena deteksinya hanya jangka pendek.

“Semoga program ini berlanjut, dan kita menghimbau lurah kalau bisa digelar tes urine sukarela bagi warga kelurahan yang akan membuat KTP/KK. Kalau bukan kita, siapa lagi, kalau bukan sekarang, kapan lagi?,” Tambah Firdaus.

Ketua KUA Kecamatan Payakumbuh Barat Ramli mengatakan sangat memberikan apresiasi terutama kepada BNN, Lurah Koto Tangah dan tokoh masyarakat yang telah mendukung terlaksananya proram ini.

“Kegiatan ini menentukan untuk mengetahui siapa sebenarnya calon menantu dan calon pasangan, sebuah rumah tangga dimana ada do’a di dalamnya, pasti berharap kepada kebaikan,” ujarnya.

Ramli berpesan bahaya narkoba sangat mempengaruhi akal sehat manusia, kalau ingatan sudah lupa, kalau sudah mabuk ibadah sudah tinggal, artinya sudah bakal merusak mental. Kebahagiaan berumah tangga tidak akan didapat. Itu yang akan memicu terjadinya KDRT, perceraian, kemiskinan mental, dan apabila mental akhirnya paling buruk, pikiran menjadi sempit, dan lupa diri.

“Kami dari KUA sangat mendukung, kegiatan ini dapat memotivasi rumah tangga bahagia, meningkatkan kualitas sebuah keluarga. Dari segi keturunan akan dihasilkan generasi yang sehat dan kuat untuk masa yang akan datang,” tandasnya.

Sementsra itu, Kepala Puskesmas Payolansek Rina M mengatakan Puskesmas Payolansek adalah satu-satunya sarana publik sebagai (Institut Pelayanan Wajib Lapor) IPWL di Kota Payakumbuh, dan memiliki konselor terbaik untuk melakukan konseling.

“Kegiatan ini kita terima, jika ada yang ditemukan positif maka akan kita lakukan pembinaan dan pengobatan di Puskesmas, selain itu kita menerima layanan tes HIV/AIDS. Apapun kegiatan yang berkaitan dengan kesehatan masyarakat, kami siap mendukung,” ujarnya. (Toni)

Pos terkait