Update Covid-19 Kab. Solok, 16 November : Bertambah Lagi 1 Orang Meninggal Dunia

Hari ini Satuan tugas Penanganan covid-19 pemerintah Kabupaten Solok kembali merelease Informasi terkait dengan perkembangan pandemi covid-19 kepada awak media topsumbar.co.id pada hari Senin, 16 November 2020, guna untuk di informasikan kepada seluruh masyarakat Kabupaten Solok, Provinsi Sumbar, Negara Republik Indonesia.

Dinas Kesehatan yang tergabung dalam satuan tugas Penanganan covid-19, sekaligus sebagai garda terdepan dalam penanganan dan pengendalian covid-19 di daerah, kembali mengeluarkan data penambahan jumlah pasien covid-19 yang meninggal dunia pada hari ini, yang di sampaikan oleh Kabag Humas Pemkab Solok, Syofiar Syam, S. Sos, M. Si

Syofiar Syam menjelaskan bahwa pada hari ini telah terjadi lagi penambahan jumlah pasien komfirmasi positif covid-19 Meninggal Dunia di daerah Kabupaten Solok sebanyak 1 (satu) orang, berikut rincian identitasnya :
1. Perempuan, Umur 63 tahun, yang beralamat di Nagari Saniang Baka Kecamatan X Koto Singkarak, yang bersangkutan merupakan kasus Suspect yang Dirawat di RSUD M. Natsir Solok, Kemudian yang bersangkutan Meninggal Dunia pada tanggal 16 November 2020, sekira jam 05.40 Wib.

Bacaan Lainnya

Dengan adanya penambahan jumlah pasien covid-19 yang meninggal dunia pada hari, maka, secara keseluruhan jumlahnya sudah tercatat sebanyak 11 (sebelas) orang di daerah Kabupaten Solok, terangnya.

Selanjutnya, untuk pasien Suspect covid-19 pada hari ini tidak ada sama sekali, begitu juga dengan pasien komfirmasi yang Sembuh dan kasus Komfirmasi Positif covid-19 di daerah Kabupaten pada hari ini juga tidak ada, tambahnya.

Sampai hari ini, untuk jumlah keseluruhan pasien Terkomfirmasi Positif covid-19 di daerah Kabupaten Solok sudah tercatat sebanyak 363 (tiga ratus enam puluh tiga) orang, yang terdiri dari Karantina Mandiri 83 (delapan puluh tiga) orang dan Dirawat sebanyak 13 (tiga belas) orang, Sembuh sebanyak 256 (dua ratus lima puluh enam) orang dan, yang pasien komfirmasi meninggal dunia berjumlah 11 (sebelas) orang di daerah Kabupaten Solok, terangnya.

Kemudian, yofiar Syam, S. Sos, M. Si juga menerangkan bahwa sampai saat ini untuk Pemeriksaan Spesimen sudah dilakukan sebanyak Pemeriksaan Spesimen sudah dilakukan sebanyak Pemeriksaan Spesimen sudah dilakukan sebanyak 5.043 (lima ribu empat puluh tiga) orang dan sebanyak 1.684 berasal dari kegiatan Pool Test Kabupaten Solok.

Seterusnya, Kabag Humas Syofiar Syam memaparkan total jumlah, baik itu Terkomfirmasi Positif covid-19, yang Dirawat, Karantina Mandiri dan Sembuh serta Meninggal Dunia di per Kecamatan yang ada di Kabupaten Solok, berikut rinciannya :
1. Untuk Kecamatan X Koto Singkarak, total kasus Konfirmasi Positif covid-19 berjumlah 40 orang yang di
Karantina Mandiri 7 orang, Dirawat 2 orang dan yang Sembuh sebanyak 28 orang serta Meninggal Dunia sebanyak 3 orang.

2. Untuk Kecamatan Pantai Cermin, total kasus konfirmasi covid-19 sebanyak 5 orang, yang terdiri dari Karantina Mandiri tidak ada, Dirawat juga tidak ada dan yang Sembuh sebanyak 4 orang serta Meninggal Dunia sebanyak 1 orang.

3. Kecamatan Kubung total kasus Konfirmasi covid-19 berjumlah 178 orang, yang terdiri dari Karantina Mandiri sebanyak 44 orang dan Sembuh sebanyak 125 orang serta Meninggal Meninggal Dunia sebanyak 3 orang dan Dirawat 6 orang.

4. Untuk Kecamatan Lembah Gumanti total kasus Konfirmasi covid-19 sebanyak 7 orang, terdiri dari Dirawat 2 orang, Sembuh 2 dan Meninggal Dunia 4 orang serta Karantina Mandiri tidak ada.

5. Untuk Kecamatan Junjung Sirih total kasus Konfirmasi covid-19 berjumlah 8 orang yang terdiri dari, Sembuh 8 orang, Karantina Mandiri serta Dirawat Meninggal Dunia tidak ada sama sekali.

6. Kecamatan X Koto Diatas total kasus Konfirmasi covid-19 berjumlah 9 orang, yang terdiri dari yang Sembuh sebanyak 9 orang, sedangkan untuk pasien Karantina Mandiri dan Dirawat, Meninggal Dunia tidak ada sama sekali.

7. Untuk Kecamatan Gunung Talang total kasus Konfirmasi covid-19 sebanyak 86 orang, yang terdiri dari Karantina Mandiri sebanyak 24 orang dan Sembuh 60 orang serta Dirawat 2 orang dan Meninggal Dunia tidak ada.

8. Kecamatan Payung Sekaki total kasus Konfirmasi covid-19 berjumlah 2 orang, yang terdiri dari Sembuh sebanyak 1 orang dan dirawat 1 serta Karantina Mandiri Meninggal tidak ada.

9. Kecamatan Lembang Jaya total kasus Konfirmasi covid-19 berjumlah 3 orang, yang terdiri dari, Sembuh sebanyak 3 orang dan Karantina mandiri, Dirawat serta Meninggal tidak ada.

10. Kecamatan Bukit Sundi total kasus Konfirmasi covid-19 berjumlah 15 orang, yang terdiri dari Sembuh sebanyak 9 orang dan Karantina Mandiri 6 orang, Dirawat serta Meninggal tidak ada sama sekali.

11. Kecamatan IX Koto Sungai Lasi, total kasus Konfirmasi covid-19 berjumlah 3 orang, yang terdiri Sembuh 2 orang dan Karantina Mandiri 1 serta Meninggal dunia dan dirawat tidak ada sama sekali.

12. Kecamatan Hiliran Gumanti, total kasus Konfirmasi covid-19 berjumlah 4 orang, yang Sembuh sebanyak 3 orang, Karantina Mandiri 1 orang, Dirawat dan Meninggal tidak ada sama sekali.

13. Kecamatan Tigo Lurah, total kasus komfirmasi covid-19 berjumlah 1 orang, yang terdiri dari Sembuh 1 orang dan Karantina Mandiri, Dirawat, Sembuh serta Meninggal Dunia tidak ada sama sekali.

14. Kecamatan Danau Kembar, total kasus komfirmasi covid-19 berjumlah 1 orang, yang terdiri dari Sembuh 1 orang dan Dirawat, Karantina mandiri serta Meninggal Dunia tidak ada sama sekali.

Kemudian Syofiar Syam, S. Sos, M. Si juga menyampaikan bahwa berdasarkan indikator Kesehatan masyarakat untuk penetapan zonasi suatu daerah dengan data onset (bukan data publish) yang di update sekali seminggu oleh Diskominfo Provinsi Sumatera Barat, di dapat hasil bahwa tidak ada lagi daerah di Sumbar dalam zona merah dan hijau.

Berikut hasil perhitungan data skor pada minggu ke-36 (15- 21 November 2020) pada zonasi di masing-masing daerah yang ada di Sumatera Barat, Berikut rincian datanya :
1. Zona Merah dengan Resiko Tinggi (Skor nya di mulai dari 0 – 1,8)

2. Zona Oranye dengan Resriko Sedang
(Skor nya dimulai dari angka 1,81 – 2,40)
A. Kabupaten Pasaman Barat (Skor nya 2,31)
B. Kabupaten Agam (Skor nya 2,31)
C. Kabupaten Dharmasraya (Skor nya 2,30)
D. Kabupaten Tanah Datar (Skor nya 2,23)
E. Kabupaten Padang Pariaman (Skor nya 2,22)
F. Kabupaten Solok Selatan (Skor nya 2,18)
G. Kabupaten Pesisir Selatan (Skor nya 2,18)
G. Kota Payokumbuah (Skor nya 2,16)
H. Kabupaten Solok (Skor nya 2,12)
J. Kota Padang (Skor nya 2,04)
K. Kabupaten 50 Kota (Skor nya 1,84)

Dalam hal ini, Semakin rendah Skor pada daerah tersebut maka, semakin kurang baik kondisi pencegahan dan penanganan Covid-19.

3. Zona Kuning dengan Resiko Rendah
(Skor nya dimulai dari angka 2,41 – 3,0)
A. Kota Solok (Skor pada 2,55)
B. Kota Sawahlunto (Skor nya 2,51)
C. Kabupaten Pasaman (Skor nya 2,50)
D. Kota Pariaman (Skor nya 2,46)
E. Kota Padang Panjang (Skor nya 2,45)
F. Kabupaten Kepulauan Mentawai (Skor nya 2,42)
G. Kabupaten Sijunjuang (Skor nya 2,42)
H. Kota Bukittinggi (Skor nya 2,42).

Dalam hal ini, semakin tinggi skor pada daerah tersebut, maka, semakin baik pula dalam pengendalian penyebaran covid-19 di daerah.

4. Zonasi Hijau atau Tidak Ada Kasus, artinya, tidak ada tercatat penambahan kasus covid-19 dalam 1 bulan terakhir dan jika ada yang positif telah sembuh seluruhnya serta tidak ada kasus Meninggal Dunia dalam 1 bulan terakhir.

Kemudian, Syofiar Syam juga menerangkan 15 (lima belas) indikator kesehatan masyarakat yang terbagi menjadi 11 (sebelas) indikator epidemiologi, 2 (dua) indikator surveilans kesehatan masyarakat dan 2 (dua) lagi pelayanan kesehatan menuju masyarakat produktif dan aman Covid-19 yang sudah ditetapkan pemerintah, Berikut rincian indikator tersebut :

  1. Penurunan jumlah kasus positif selama 2 minggu terakhir dari puncak (target lebih besar sama dengan 50%).
  2. Penurunan jumlah kasus ODP dan PDP selama 2 minggu terakhir dari puncak (target lebih besar sama dengan 50%).
  3. Penurunan jumlah meninggal dari kasus positif selama 2 minggu terakhir dari puncak (target lebih besar sama dengan 50%).
  4. Penurunan jumlah meninggal dari kasus ODP dan PDP selama 2 minggu terakhir dari puncak (target lebih besar sama dengan 50%).
  5. Penurunan jumlah kasus positif yang dirawat di RS selama 2 minggu terakhir dari puncak (target lebih besar sama dengan 50%).
  6. Penurunan jumlah kasus ODP dan PDP yang dirawat di RS selama 2 minggu terakhir dari puncak (target lebih besar sama dengan 50%).
  7. Kenaikan jumlah kasus sembuh dari kasus positif.
  8. Kenaikan jumlah selesai pemantauan dan pengawasan dari ODP dan PDP.
  9. Penurunan laju insidensi kasus positif per 100.000 penduduk.
  10. Penurunan angka kematian per 100.000 penduduk.
  11. Rt – angka reproduksi efektif kurang dari 1 (sebagai indikator yang ditriangulasi).
  12. Jumlah pemeriksaan spesimen meningkat selama 2 minggu.
  13. Positivity rate kurang dari 5% (dari seluruh sampel diagnosis yang diperiksa, proporsi positif hanya 5%).
  14. Jumlah tempat tidur di ruang isolasi RS rujukan mampu menampung lebih dari 20% jumlah pasien positif Covid-19.
  15. Jumlah tempat tidur di RS rujukan mampu menampung lebih dari 20% jumlah ODP, PDP dan pasien positif Covid-19.

(Andar MK)

Pos terkait