Persi Bersama IDI Gelar Rakor dalam Rangka Penanganan Erupsi Pelayanan Pasien Covid-19 dengan Pemda Sumbar

Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi) bersama Ikatan Dokter Indonesia (IDI) wilayah Sumbar dan Kabupaten/Kota, menggelar rapat koordinasi dengan pemerintah daerah Sumbar dan Kab/Kota dalam rangka penanganan erupsi pelayanan pasien covid-19, secara virtual di rumah dinas Bupati Solok (Arosuka), pada hari Selasa, 22 September 2020.

Rakor yang dilaksanakan secara virtual tersebut diikuti langsung oleh Bupati Solok (H. Gusmal, SE. MM) dan Kepala Dinkes Kab. Solok (dr. Maryeti Marwazi, Mars) sert Kalaksa BPBD Kab. Solok (Armen AP), Dirut RSUD Arosuka (drg. Yones Indra), Kemudian yang ikut tergabung dalam vidcon adalah Gubernur Sumbar (Irwan Prayitno), Kepala Dinkes Prov. Sumbar (Arry Yuswandi, S.KM, M.KM), Kalaksa BPBD Prov. Sumbar (Erman Rahman, SE, M.Si) dan Ketua PERSI Sumbar (Dr. dr. Yusirwan, SpB. SpBA. (K) Mars, Wakil Rektor II Unand (Dr. dr. Wirsma Arif Harap, SpB (K), Kepala Pusat Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi FK Unand (Dr. dr. Andani Eka Puta, M.Sc dan Dirut RS pemerintah dan swasta se-Sumbar serta Ketua IDI wilayah dan cabang se Sumatera Barat.

Rakor diawali dengan sambutan dari Gubernur Sumbar (Irwan Prayitno), beliau menyampaikan bahwa rakor ini kita laksanakan bertujuan untuk membahas perkembangan dan penanganan covid-19 di daerah Sumatera Barat.

Bacaan Lainnya

Melalui rakor ini, lanjut Gubernur, kita harapkan adanya hasil yang bisa ditindaklanjuti untuk kedepannya dalam rangka meminimalisir erupsi pasien covid-19 dan kesiapan Rumah Sakit dalam menanganinya masyarakat yang terpapar covid-19 di daerah Sumbar.

Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, akan terus maksimalkan pelayanan dan fasilitas Rumah Sakit yang ada di Sumbar, karena kita semua ikut terlibat dalam menanggulangi wabah covid-19 ini, tegasnya.

Untuk menanggulangi covid-19 di Sumbar ini, akan ada kebijakan-kebijakan pemerintah daerah yang diharapkan juga dapat dimaklumi oleh unsur terkait dan pemerintah kab/kota di wilayah Sumbar, tambahnya.

Dalam ini, saya mengajak kita semua agar selalu menghimbau seluruh masyarakat agar terus mematuhi protokol kesehatan demi memutus mata rantai penyebaran covid-19 dan menjaga keamanan serta kenyamanan bersama.

Kemudian, perlu juga kami sampaikan bahwa untuk pelaksanaan isolasi, kita juga sudah siapkan segala kebutuhan dan keperluan dari isolasi itu sendiri, mulai dari tingkat Provinsi hingga ketingkat Nagari yang berada di wilayah Sumbar.

Untuk itu, kita berharap agar seluruh Dirut RS di Sumbar selalu menjaga komunikasi dan koordinbasi yang baik dalam rangka menangani covid-19, terutama yang berkaitan dengan pasien terinfeksi virus Corona (covid-19).

Terakhir, perlu juga kami sampaikan bahwa Pemerintah daerah sudah melakukan beberapa upaya pencegahan dan penanggulangan diantaranya mengeluarkan beberapa Perda mengenai covid-19, peningkatan kapasitas testing dan percepatan waktu tunggu, pembatasan antar daerah bahkan Provinsi, skrening ketat dibeberapa fasilitas umum seperti bandara serta peningkatan partisipasi Nagari.

Beriringan dengan itu Ketua PERSI Sumbar Dr. dr. Yusirwan, SpB. SpBA. (K) Mars dalam paparannya mengatakan bahwa hingga saat ini, masalah erupsi pasien penderita pandemi wabah covid-19 ini meningkat hingga 300% di daerah Provinsi Sumatera Barat.

Untuk itu, melalui rakor ini, Persi mengajak Pemerintah Daerah dan Rumah Sakit, agar mampu mencari solusi dari persoalan ini, sehingga kasus pandemi covid-19 ini dapat diatasi / diminimalisir dengan cepat di daerah kita.

Kemudian, Ketua Persi juga menyampaikan bahwa Pihak RS/Persi akan melakukan settingan ulang terhadap kondisi atau sistem pada Rumah Sakit di lapangan dan sistem rujukan pasien covid-19 juga akan dipelajari dan dievaluasi kembali.

Berharap agar Persi tidak ada lagi isolasi, sebab hal tersebut hanya akan menambah kluster baru (kluster rumah), karena Isolasi mandiri dinilai memiliki potensi yang lebih kuat dalam menyebar covid-19, sebab kurang terkontrol dan kontak dengan lingkungan sekitar juga masih berpotensi.

Kita berharap juga agar beberapa unsur terkait dapat memberdayakan tenaga mahasiswa kesehatan yang sudah tingkat akhir di beberapa RS / tempat yang disediakan untuk isolasi, Sebab, hingga saat kini seluruh RS sangat kekurangan tenaga medis / yang berkompeten dalam menangangi pasien covid-19.

Karena, Kasus yang ada sampai saat ini masih belum puncaknya, itu artinya masih akan berlanjut dan belum diketahui akhirnya, maka dari itu SDM di RS juga harus kita tingkatkan dan dimaksimalkan sebagaimana mestinya, tutup Ketua PERSI Sumbar Dr. dr. Yusirwan, SpB. SpBA. (K) Mars.

Kemudian, Kepala pusat Diagnostik riset Penyakit infeksi FK Unand Dr. dr. Andani Eka Puta, M.Sc menjelaskan bahwa hingga saat ini pengendalian dan penanganan yang kurang optimal / maksimal hanya akan menghasilkan angka kematian yang bertambah tinggi dan kontrol yang kurang pada pasien terkonfirmasi juga akan menyebabkan penyebaran yang semakin luas.

Untuk itu, dalam menangani wabah dan pasien saat ini, kita sangat membutuhkan tenaga kesehatan yang cukup banyak, sedangkan untuk memenuhi kebutuhan tersebut juga cukup susah kita lakukan dalam waktu dekat ini, jelasnya.

Peningkatan kasus covid-19 masih akan terus kita hadapi, tidak hanya di wilayah Sumbar saja namun juga di seluruh daerah Indonesia bahkan dunia, tegasnya.

Kita juga perlu menyampaikan bahwa masalah dihadapi Rumah Sakit saat ini ialah peralatan intensif yang terbatas, sebaran pasien yang tidak terpola antar RS, obat yang terbatas, infeksi penularan di internal RS, APD dan kecemasan petugas kesehatan dalam menangani pasien terinfeksi covid-19 ini.

Tapi, Usaha yang telah dilakukan oleh pemerintah dari awal virus Corona ini bertebaran di Sumbar, merupakan upaya pencegahan yang mampu mengatasi kecepatan penyebaran, patut kita apresiasi secara bersama-sama, tutupnya.

Selanjutnya, Bupati Solok H. Gusmal, SE, MM dalam paparannya mengatakan bahwa Pemerintah daerah (kab/kota) akan terus berusaha melakukan berbagai instruksi dan arahan dari pemerintah provinsi dan pusat dalam rangka menanggulangi wabah covid-19 ini.

Untuk di Rumah Sakit Kabupaten Solok sendiri kita sudah memiliki ruang isolasi, namun masih belum terlalu memadai dan mencukupi, terangnya

Untuk itu, Pemerintah Kabupaten/Kota berharap, agar pemerintah provinsi, Persi atau instansi terkait lainnya dapat mengevaluasi kembali sistem rujukan pasien terkonfirmasi agar lebih jelas dan memudahkan RS daerah untuk melakukan rujukan.

Terakhir, Bupati Solok H. Gusmal, SE, MM menyampaikan bahwa kita akan terus melakukan koordinasi dan kerjasmaa dengan seluruh unsur terkait dalam menangani covid-19 ini, agar dapat diatasi / diminimalisir lebih cepat dan baik.

Andar MK.

Pos terkait