Sitinjau Lauik, Menjejak Sejarah Melalui Jalur Ekstrem di Sumatera Barat Bekas Peninggalan Hindia Belanda

Sitinjau Lauik, Menjejak Sejarah Melalui Jalur Ekstrem di Sumatera Barat Bekas Peninggalan Hindia Belanda. (Foto : Dok. Istimewa)
Sitinjau Lauik, Menjejak Sejarah Melalui Jalur Ekstrem di Sumatera Barat Bekas Peninggalan Hindia Belanda. (Foto : Dok. Istimewa)

TOPSUMBAR – Rentetan kecelakaan bus di jalur Padang-Solok, Sitinjau Lauik, kembali menyorot keekstreman jalur ini.

Meskipun dikenal dengan pemandangan indahnya, Sitinjau Lauik kerap menjadi saksi sejarah kecelakaan mematikan.

Mari kita eksplor jejak sejarah dan pesona alam yang membuat jalur ini begitu menarik.

Bacaan Lainnya

Sejarah dan Penamaan Sitinjau Lauik

Jalur ini dinamakan Sitinjau Lauik karena memungkinkan pengendara melihat keindahan pantai dari kejauhan.

Sejak zaman Hindia-Belanda, jalur ini digunakan untuk mengantar hasil bumi antar wilayah, terutama rempah-rempah.

Pembangunan dimulai pada tahun 1904 dan memakan waktu 10 tahun hingga 1914.

Transformasi dan Perbaikan

Awalnya berupa jalur tanah, Sitinjau Lauik mengalami transformasi setelah kemerdekaan Indonesia.

Pada tahun 2009, dibangun Kelok 9 untuk memperlancar perjalanan.

Saat ini, Sitinjau Lauik bukan hanya penghubung Padang, tetapi juga destinasi wisata populer dengan pemandangan alam yang memukau.

Pesona Alam dan Daya Tarik Sitinjau Lauik

Pos terkait