Masjid Raya Bayur, Perpaduan Arsitektur Islami dan Pagoda di Tepi Danau Maninjau

Masjid Raya Bayur, Perpaduan Arsitektur Islami dan Pagoda di Tepi Danau Maninjau (Foto : Wikipedia Indonesia)
Masjid Raya Bayur, Perpaduan Arsitektur Islami dan Pagoda di Tepi Danau Maninjau (Foto : Wikipedia Indonesia)

TOPSUMBAR – Masjid Raya Bayur berdiri di tengah kehijauan Nagari Bayur, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Sumatera Barat.

Masjid yang memadukan keelokan arsitektur Islami dengan pesona tradisional Minangkabau.

Lokasinya yang strategis, tidak jauh dari jalan raya yang menghubungkan Lubuk Basung dengan Kota Bukittinggi, menjadikannya mudah diakses oleh jamaah dan wisatawan.

Bacaan Lainnya

BACA JUGA : Masjid Muhammad, Keajaiban Arsitektur di Jantung Dharmasraya yang Terinspirasi oleh Ka’bah

Sebagai pusat spiritual bagi umat Islam di daerah ini, Masjid Raya Bayur juga menjadi representasi seni dan budaya setempat.

Arsitek terkenal, Hendri Tanjung, dengan cermat menciptakan rancangan yang menggabungkan bentuk pagoda dari Thailand dan atap gonjong khas Minangkabau.

Masjid ini dapat menampung hingga 1.000 jamaah, dan memiliki empat menara indah yang semakin memperkaya estetikanya.

Sejarah Yang Memikat

Pada tahun 1905, atas prakarsa Syekh Muhammad Salim al-Khalidi Bayur dan sejumlah tokoh masyarakat.

Batu pertama masjid ini diletakkan, menandai awal dari pembangunan monumen keagamaan ini.

Syekh Salim, selain sebagai tokoh sentral dalam pendirian masjid, juga dikenal sebagai pendiri Madrasah Tarbiyah Islamiyah Bayur.

Beliau dimakamkan tepat di depan masjid, menjadi saksi sejarah dari dedikasinya bagi masyarakat.

Pos terkait