Pelaksanaan MTQ Terapkan Prokes Ketat Sesuai SOP Nasional

Penyelenggaraan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Nasional XXXIX Tingkat provinsi Sumatera Barat akan dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) yang ketat sesuai standar operasional (SOP) nasional.

Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes), Drs. H. Nuryanuwar, Apt. MM, M.Kes, kepada Kominfo, Selasa (10/11/2021).

“Kita beruntung Padang Panjang ditetapkan sebagai tuan rumah. Merupakan pilihan yang tepat, karena berada pada daerah yang berisiko rendah penyebaran Covid-19 (PPKM Level 1). Namun demikian, panitia kota maupun panitia provinsi tetap mewaspadai agar tidak terjadi klaster baru penyebaran Covid-19. Oleh karena itu, prokes ketat sesuai SOP nasional akan dilaksanakan,” katanya.

Tugas panitia dan Satgas Covid-19, lanjut Nuryanuwar, nantinya mengawasi penerapan 3 M. Yaitu Memakai masker, Mencuci tangan dan Menjaga jarak.

“Semua yang terlibat harus menerapkan prokes. Selalu memakai masker, mencuci tangan, dan jaga jarak 1 sampai 1,5 meter. Ini tugas panitia dan satgas mengawasi tiga M, apakah semua terlaksana,” ujarnya.

Kendati begitu, ujarnya, perlu kesadaran semua pihak. “Masing-masing daerah telah membawa tim kesehatan. Jadi sama-sama mengawasi. Begitu juga dengan panitia. Tempat penyelenggaraan MTQ dipastikan menyediakan tempat cuci tangan dan menyediakan masker,” tuturnya.

Lebih lanjut, daerah yang memberangkatkan kafilahnya harus melakukan rapid antigen H-1. “Semua kafilah sudah melakukan rapid antigen negatif H-1, bila hasilnya negatif baru diberangkatkan. Termasuk panitia di luar Padang Panjang. Apabila positif batalkan keberangkatannya. Walaupun qori atau qoriah. Jangan coba-coba meloloskan yang positif. Jangan main-main karena berisiko tinggi,” sebutnya.

Nuryanuwar turut menyarankan gubernur dan kepala Kantor Kemenag melakukan imbauan taat prokes dan vaksinasi. “Ini bagian dari kebijakan nasional supaya tidak ada masalah di Sumbar. Untuk rumah-rumah yang digunakan sebagai penginapan, seyogyanya semua penghuni rumah sudah divaksin. Begitupun dengan pegawai hotel,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Kementerian Agama Kota Padang Panjang, Drs. H. Alizar, M.Ag menyampaikan, pandemi ini adalah musibah global, semua negara ikut merasakannya. Untuk menghidari pandemi, hanya dengan menjaga diri lewat prokes yang sudah ditetapkan.

Dikatakannya, MTQ adalah agenda nasional yang di dalamnya terkandung maksud menyiapkan generasi Qur’ani yang pada saatnya memimpin bangsa ini. Upaya ini tidak boleh berhenti. “Pandemi diyakini pada saatnya akan berhenti. Dan akhir-akhir ini Alhamdulillah dirasakan sudah mulai longgar. Namun kita tidak boleh lenggah. Karena laju Corona sangat bergaris lurus dengan kedisiplinan kita dalam berprokes,” ulasnya.

Dalam kontek tersebut, lanjut Alizar, bertemulah dua kepentingan besar, yaitu menyiapkan generasi masa depan bangsa dan menjaga keselamatan generasi ini dari pandemi Corona.

“Maka jalan tengah yang paling baik untuk mencapai keduanya (generasi dan pandemi), tetap melaksanakan MTQ dengan prokes yang ketat. Menyiapkan generasi dan menjaga prokes juga bahagian dari perintah Al Qur’an,” pungkasnya.

(AL)

Pos terkait