Pergerakan Milenial Minang: Buktikan Orang Minang Bukan Panjilek, Uni Puan Harus Minta Maaf

Fikri Haldi Ketua Umum Pergerakan Milenial Minang

Tokoh Sumbar jangan ambil momen. Banyak sejumlah tokoh Sumatera Barat memandang persoalan ucapan Puan Maharani yang menyebut “Semoga Sumbar menjadi provinsi yang mendukung negara Pancasila” saat menyerahkan surat dukungan PDIP ke pasangan bakal calon gubernur/wagub di daerah itu tidak perlu diperpanjang dan diselesaikan sesuai karakter orang Minangkabau yang pemaaf.

Menanggapi hal tersebut organisasi Pergerakan Milenial Minang (PMM) yang lantang dari awal meminta Puan Maharani untuk segera meminta maaf ke seluruh masyarakat Sumbar, menilai pendapat berbagai tokoh minang dan gubernur yang menilai Puan Maharani tak perlu meminta maaf bahkan meminta Puan Maharani untuk segera ke Sumatera Barat.

Fikri Haldi Ketua Umum Pergerakan Milenial Minang (PMM) menyampaikan kekecewaan nya atas penilaian sepihak dari tokoh masyarakat Sumbar dan pejabat pemerintahan tersebut “Tentu kita sangat kecewa dengan klaim sepihak para tokoh-tokoh Sumbar, bahwa tidak ada lagi persoalan masyarakat Sumbar dengan uni Puan Maharani, masyarakat Sumbar masih belum terima atas ucapan uni Puan tersebut sebelum beliau minta maaf,” katanya melalui penyataan tertulis, Selasa (15/09/2020).

Bacaan Lainnya

Kita menilai dan mengamati berbagai tokoh angkat bicara tidak mewakili kekecewaan masyarakat Sumatera Barat, jangan jadikan persoalan ini sebagai peluang jalan komunikasi politik, menjadikan kekecewaan masyarakat Sumatera barat ini sebagai peluang langkah untuk membangun komunikasi politik dengan partai pemenang dan selingkar istana, kekecewaan masyarakat Sumbar jangan dipolitisir dan dilihat sebagai peluang, ungkap anak muda tersebut.

“Ya uni Puan memang orang Minang. Memang betul suku tak dapat dialih (ditukar), malu tak dapat diagiahkan (diberikan). Kita bersaudara. Ya di dalam keluarga pun jika membuat kesalahan atau ada salah paham kita diajarkan untuk segera meminta maaf, apalagi konteksnya hari ini uni Puan Maharani adalah pemegang tertinggi kekuasaan lembaga perwakilan rakyat Indonesia, suaranya dan ucapannya adalah mewakili rakyat Indonesia,” tegasnya.

Sementara, Sekretaris Jenderal PMM Randa Afrizal Sandra juga menyampaikan, kalau memang perkataan uni Puan terpeleset, sudah sewajarnya dia minta maaf, tapi kalau memang dia sengaja, kita tidak bisa terima, sampai hari ini pun beliau tidak klarifikasi kok, kenapa banyak yang repot menyimpulkan, ujar Randa.

“Mari kita buktikan ke seluruh dunia bahwa orang Minang ini bukan panjilek (Penjilat). Kita yakin seyakin-yakin nya bahwa masyarakat Sumatera Barat belum bisa terima ucapan uni Puan, dan sudah sewajarnya uni puan sesegara mungkin untuk meminta maaf ke seluruh masyarakat Sumatera Barat, dan kita minta DPRD Provinsi Sumbar untuk lantang dalam persoalan ini, sebagai wakil rakyat Sumatera Barat,” tutup Randa.

(Fikri Haldi)

Pos terkait