Melihat Gerhana Matahari dari Kampung Literasi Bukik Ase

Abi (13 tahun) melihat gerhana matahari sebagian menggunakan kacamata gerhana di Kampung Baca Bukik Ase, Kamis (26/12/2019).
Abi (13 tahun) melihat gerhana matahari sebagian menggunakan kacamata gerhana di Kampung Baca Bukik Ase, Kamis (26/12/2019).

Kampung literasi Bukik Ase tiba-tiba ramai dikunjungi oleh berbagai komunitas dan anak-anak sekitar Lolo Gunung Sarik, Kamis (26/12/2019). Pada hari ini bertepatan dengan gerhana matahari sebagian (GMS) yang melintasi Provinsi Sumatera Barat.

Sebelumnya, kampung baca yang digagas oleh Yusrizal KW ini telah mengajarkan anak-anak Bukik Ase mengenal dan memahami gerhana, mebuat pinhole kamera, dan alat pengamat gerhana matahari, Minggu (22/12/2019).

Aldino Adry Baskoro, alumnus astronomi ITB, dari “Komunitas Langit Selatan” yang mengajarkan anak-anak dan remaja ilmu astronomi yang hadir di Bukik Ase.

Bacaan Lainnya

Kegiatan ini selain menjadi program Literasi Sains Bukik Ase: Kelas Astronomi, juga sebagai kesadaran pentingnya informasi astronomi yang benar di dalam masyarakat. Kegiatan ini dimanfaatkan untuk belajar bersama, sama-sama belajar.

Aldino Adry Baskoro menjelaskan tentang pengamatan gerhana matahari sebagian di Kampung Baca Bukik Ase, Padang, Sumatera Barat. Dikenalkan oleh kontibutor Langit Selatan Aldino Adry Baskoro tentang konsep kerja gerhana matahari.

Setelah itu, dilakukan penglihatan atau praktik melihat gerhana matahari sebagian dengan menggunakan tiga macam alat yang disediakan. Diantaranya kaca mata gerhana, teleskop dan alat terbuat dari kardus.

Pembina Komunitas Bukit Ase Yusrizal KW mengatakan kegiatan Literasi Astronomi ini atas kolaborasi dengan Komunitas Balajar Asik Tidak (di) Sekolah (Kombats).

“Literasi Astronomi diinisiasi oleh Kombats Bersama Aldino Adry Baskoro dan kita memfasilitasinya,” kata Yusrizal KW. (Hanny)

Pos terkait