Wagub Nasrul Abit Harapkan Masyarakat Menjaga Kelestarian Lingkungan

Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit

PADANG, TOP SUMBAR — Perlu upaya bersama menjaga kelestarian lingkungan melalui pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) secara terpadu, dan berkelanjutan yang secara konseptual harus mempertimbangkan berbagai aspek dan komprehensif di Sumatera Barat, dalam menjaga debit air, menjaga daerah aliran sungai untuk tetap baik.

Hal itu disampaikan oleh Wakil Gubernur Sumarea Barat Nasrul Abit pada acara Pelantikan pengurus Forum DAS Sumatera Barat, di Pangeran Beach Hotel Padang, Rabu ( 18/7).

Hadir juga dalam kesempatan itu, Dirjen Pengendalian DAS dan Hutan Lindung di wakili Direktur PKPD Sakti Hadenganan. Pimpinan Dinas terkait Pengelolaan DAS, Perguruan Tinggi, Organisasi Masyarakat (Ormas), Lembaga dan Tokoh Masyarakat dibidang lingkungan.

“Sumatera Barat ini dikarunia Allah alam yang indah, sumber daya alam dan aneka ragam hayati yang berlimpah. 606 sungai, terbagi dalam 389 DAS yang kaya akan sumberdaya air dan kawasan hutan yang masih baik di daerah hulu,” kata Nasrul Abit.

Nasrul Abit menambahkan, dalam konteks pengelolaan DAS di Sumatera Barat sangat strategis dan juga memiliki arti penting, karena Sumatera Barat daerah hulu dan daerah pelindung. Sumatera Barat adalah daerah konservasi yang harus terus dijaga kelestariannya.

“Disisi lain, pengelola DAS merupakan bahagian dari pembangunan wilayah. Sampai saat ini masih menghadapi berbagai masalah yang cukup komplek, hal tersebut disebabkan meningkatnya kebutuhan dan intervensi manusia dalam pemanfaatan sumber daya alam yang terkandung dalam DAS yang tidak berwawasan lingkungan, sehingga berujung rusaknya DAS yang makin mengkawatir,” ucapnya.

Dulu Presiden Susilo Bambang Yudoyono (SBY), dilanjutkannya, saat melakukan kunjungan tahun 2007 ke Kabupaten Pesisir Selatan meninjau gempa, SBY sempat berhenti dan memuji menyaksikan keindahan alam dan air sungai yang jernih alami.

“Tolong dijaga keindahan alam ini, suatu waktu saya akan kembali untuk menulis puisi dan bait lagu, kata Presiden SBY ketika itu,” ungkapnya.

Disebutkan Nasrul Abit, kita juga dihadapkan pada hampir setiap 6 bulan banjir di Kabupaten Limapuluh kota, dan sudah berdiskusi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau. Mencari langkah-langkah yang baik, dalam mengurangi ases banjir dan pembangunan yang dapat mengurangi dampak banjir tersebut.

“Harapan saya kepada teman-teman WALHI Sumbar, agar juga dapat melihat bagaimana menjaga hutan, dan kita tentu perlu juga memahami kondisi Sumbar yang tidak memiliki apa-apa sehingga membutuhkan investasi dalam memajukan pembangunan daerah. Mungkin hal ini perlu juga menjadi pemikiran kita meraih kemajuan dalam upaya mensejahterakan masyarakat,” harapnya.

Sewaktu jadi Bupati di Pesisir Selatan, ungkapnya, saya amat tegas dengan ilegal loging, dan berusaha mengajak masyarakat beralih ke sawit. Butuh dukungan pihak keamanan dan tokoh – tokoh masyarakat.

“Hari ini illegal loging tidak ada lagi, sehingga masyarakat Pesisir Selatan juga telah mulai hidup lebih baik dengan hasil usaha sawit,”terangnya.

Dikatakannya, kemudian mengenai persoalan investasi panas bumi di Solok, Energi Gunung Talang, dalam hasil kajian dan pendapat para pakar, kegiatan itu tidak ada yang merusak. Namun dalam perkembangannya, mulai dari bawah, isu-isu tidak benar mulai berkembang, padahal sudah dikaji. Yang perlu kita ketahui bersama, Sumatera Barat ini butuh investasi dalam memajukan pebangunan daerah. Saya harap kedepan jangan ada lagi provokasi kepada masyarakat dengan isu yang tidak benar itu, karena itu akan merugikan daerah kita sendiri.
.
“Beralih kesoal pembangunan Jalan Kambang-Muara Labuh, yang hingga saat masih terkendala. Kajian apa yang mesti dilakukan agar jalan ini dapat kita bangun ?. Saat ini jika masyarakat Kabupaten Pesisir Selatan ingin ke Muara Labuh Kabupaten Solok Selatan mereka mesti berputar melewati kota Padang-Solok, ada lebih kurang 200 km. Namun jika dibangun jalan tembus Muaro Labuh-Kambang jarak tempuh hanya menjadi 50 km. Ada banyak Pertalian darah masyarakat Muaro Labuh dengan masyarakat Pesisir Selatan, namun karena keterbatasan akses jalan mereka menjadi jauh,” tuturnya.

Nasrul Abit mengatakan Pemprov Sumatera Barat siap melakukan berbagai hal dalam mendorong peningkatan pembangunan demi kesejahteraan masyarakat. Selanjutnya kepada Pengurus Forum DAS yang baru saja dilantik saya atas nama pribadi dan Pemerintah Daerah mengucapkan selamat, dan terima kasih kepada pengurus yang lama atas dedikasinya untuk Sumatera Barat.

“Terakhir saya berharap semoga Forum DAS sumbar dapat lebih bersinergi dan berperan bersama Pemerintah Daerah dalam rangka membangun Sumatera Barat nan sejahtera,” harapkan. (Syafri)

Pos terkait