Jembatan Siti Nurbaya, Kisah Cinta dan Tragedi yang Membentang di Atas Sungai Terbesar di Sumatera Barat

Jembatan Siti Nurbaya, Kisah Cinta dan Tragedi yang Membentang di Atas Sungai Terbesar di Sumatera Barat. (Foto : Dok. Istimewa)
Jembatan Siti Nurbaya, Kisah Cinta dan Tragedi yang Membentang di Atas Sungai Terbesar di Sumatera Barat. (Foto : Dok. Istimewa)

TOPSUMBAR – Jembatan Siti Nurbaya, yang menjulang indah di atas Sungai Batang Arau di Kota Padang, bukan hanya sebuah jalur lintas kendaraan.

Tersembunyi di balik keindahannya, jembatan Siti Nurbaya memeluk kisah fakta dan legenda yang tak terlupakan.

Menyusuri perjalanan waktu dari pembangunannya pada tahun 1995 hingga diresmikan pada 2002, kita akan terbawa dalam sebuah narasi yang memikat.

Bacaan Lainnya

Fakta Menarik

BACA JUGA : Jembatan Merah Sumatera, Kisah Misterius dan Seram di Balik Renovasi Terbaru! Apa yang Sebenarnya Terjadi di Sana?

Jembatan Siti Nurbaya tidak hanya menghubungkan dua lokasi, tetapi juga menjadi destinasi wisata unggulan di Kota Padang.

Dengan panjang 156 meter, jembatan ini memberikan panorama menakjubkan ke Samudera Hindia di sisi barat dan keindahan Bukit Barisan di sisi timur.

Lampu-lampu yang mempercantik tepi jembatan menambah pesona romantis, khususnya saat senja tiba.

Legenda Cinta dan Tragedi

Nama “Siti Nurbaya” tidak hanya terpahat di jembatan ini sebagai bentuk penghormatan terhadap kisah cinta tragis.

Legenda ini bersumber dari novel klasik “Kasih Tak Sampai” karya Marah Rusli, yang mengisahkan kisah cinta Siti Nurbaya dan Syamsul Bahri.

Kisah tragis ini membawa kita ke pertemuan, pengorbanan, dan akhir yang menyedihkan.

Samsul Bahri dan Siti Nurbaya, dua remaja yang saling mencintai sejak sekolah, harus menghadapi ujian takdir yang tak terduga.

Pos terkait