Ijin Pendakian Gunung Marapi Kepada Laki-laki dan Perempuan pada Malam Hari Berpotensi Maksiat dan Mengundang Murka Allah SWT

Kajian Jumat Oleh : Amri Zakar Mangkuto Malin, SH, M. Kn

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْه ُ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سيدنا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اما بعـد
قال الله تعالى: اَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ. يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ.
يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا.

Pembaca Top Sumbar yang berbahagia, kita semua berduka dengan musibah erupsi gunung Marapi, pada hari minggu tanggal 3 Desember 2023, yang mana hari tersebut biasanya hari untuk mendaki naik ke puncak marapi, sehingga mengingatkan kita pada pepatah” MAKSUD HATI MEMELUK GUNUNG, APA DAYA GUNUNG MELETUS”.

Pemaknaan pepatah ini tentu tidak dimaksudkan untuk itu, tetapi dapat kita maknai bahwa mungkin saja ada yang BERNIAT SUDAH LAMA, BAHKAN ITU PERTAMA SEKALI MENDAKI GUNUNG KARENA JADI NIAT, tetapi begitu niat dilaksanakan maka pada waktu menjalankan niat itu GUNUNG MELETUS, maka hal ini perlu untuk kita perbaiki NIAT kita untuk SEMUA HAL agar tetap dalam menjalankan kebaikan.

SEJARAH LETUSAN GUNUNG MARAPI SUMATERA BARAT

Sebagaimana dikutip dari https://www.merdeka.com “ menuliskan bahwa catatan sejarah letusan Gunung Marapi yang terletak di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar adalah:
Pertama
Pada tanggal 8 September 1830, Gunung Marapi meletus dengan mengeluarkan awan berbentuk kembang kol abu-abu kehitaman dengan ketebalan mencapai 1.500 m di atas kawahnya, disertai dengan suara gemuruh.
Kedua
Pada tanggal 30 April 1979, laporan pers menyebutkan bahwa 60 orang meninggal dunia akibat letusan Gunung Marapi. Selain itu, 19 orang pekerja penyelamat dilaporkan terperangkap oleh tanah longsor.
Ketiga
Pada Akhir Tahun 2011 Gunung Marapi menunjukkan peningkatan aktivitas dengan beberapa letusan yang menyemburkan abu dan awan hitam. Pada akhir tahun 2011, abu bahkan terbawa angin hingga mencapai Kabupaten Padang Pariaman.
Keempat
Pada 26 Februari 2014, Gunung Marapi kembali meletus pukul 16.15 WIB, melepaskan beberapa material hingga mencapai wilayah Kabupaten Agam dan Tanah Datar.
Kelima
Pada tanggal 7 Januari 2023, terjadi erupsi Gunung Marapi pada pukul 06.11 WIB. Saat erupsi terjadi, diketahui bahwa sejumlah pendaki masih berkemah meskipun telah ada imbauan sebelumnya kepada masyarakat, wisatawan, dan pendaki untuk tidak mencapai puncak gunung tersebut.
Keenam
Pada 4 Desember 2023, Sekitar pukul 14.54 WIB Gunung Marapi Sumbar berketinggian 2.891 mdpl ini ditandai dengan adanya muntahan kolom abu berisi material vulkanik hingga 3.000 meter dari puncak kawah yang disertai suara gemuruh dengan korban 23 orang meninggal.

PERLU DIKAJI ULANG IJIN PENDAKIAN GUNUNG YANG DILAKUKAN OLEH GENERASI MUDA DAN MUDI PADA MALAM HARI DAN BERMALAM?

Dengan catatan sejarah letusan gunung tersebut, tentunya perlu dikaji ulang untuk menjadikan gunung marapi sebagai objek wisata? Yang dikunjungi pada malam hari oleh generasi muda (laki-laki dan perempuan) yang tentunya berpotensi menimbulkan perilaku pergaulan BEBAS dan memicu perilaku MAKSIAT dikalangan generasi muda. Yang pada akhirnya membawa musibah dan bencana kepada sekelilingnya.

GUNUNG MELETUS ADALAH TAKDIR, SAMA DENGAN TERJADINYA MUSIBAH

Janganlah saling menyalahkan dan mencari kesalahan ketika gunung meletus/erupsi, tetapi jadikan itu peringatan untuk semua pihak yang menghuni bumi, karena belum tentu mereka yang diterpa musibah meninggal dipuncak marapi mereka yang BERSALAH?

Tetapi kesalahan demi kesalahan akan diingat oleh gunung sehingga akan meluapkan KEMURKAANNYA pada waktu yang dikehendaki Alloh SWT.

Maka sikapilah dengan keimanan ketika gunung marapi meletus itu MUSIBAH dan PERINGATAN BUAT SEMUA PIHAK, bukan hanya penanggungjawab IJIN ATAS SATWA GUNUNG MARAPI tetapi semua pihak perlu melakukan evaluasi atas PERLAKUAN TERHADAP GUNUNG MARAPI, karena bukan hanya Gunung Marapi di Sumatera Barat yang meletus/erupsi tetapi gunung merapi dipulai Jawa juga erupsi?

KETIKA GUNUNG JADI OBJEK WISATA
Keindahan gunung akan menjadi fatamorgana kehidupan, sebagaimana dalam alquran: ”Dan dijalankanlah gunung-gunung maka menjadi fatamorganalah ia” (QS An-Naba: 20).

GUNUNG MAKHLUK HIDUP YANG BERGERAK TANPA DISADARI MANUSIA

Sebagaimana firman Alloh SWT: ”Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya, padahal ia berjalan sebagai jalannya awan. (Begitulah) perbuatan Allah yang membuat dengan kokoh tiap-tiap sesuatu; sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”. (QS An-Naml: 88).

Dan gunung itu pancang/PENYANGGA BUMI : ”Dan bukankah Kami telah pancangkan gunung-gunung sebagai pasak supaya bumi tidak berguncang sehingga manusia dapat hidup tenang di atasnya” ( QS An-Naba: 7).

MUSIBAH GUNUNG ERUPSI ADALAH KETETAPAN ALLOH /JANJI YANG PASTI AKAN MENIMPA SIAPA YANG DIA KEHENDAKI

Eruspi Marapi adalah bagian dari GUNUNG AKAN MENIMPA MANUSIA dengan cara erupsi yang memuntahkan debu panas dan bebatuan.:”Dan (ingatlah) ketika Kami mengangkat gunung ke atas mereka, seakan-akan (gunung) itu naungan awan dan mereka yakin bahwa (gunung) itu akan jatuh menimpa mereka. (Dan Kami firmankan kepada mereka), “Peganglah dengan teguh apa yang telah Kami berikan kepadamu, serta ingatlah selalu (amalkanlah) apa yang tersebut di dalamnya agar kamu menjadi orang-orang bertakwa” (QS Al-Araf: 171)

PERNAH GUNUNG DITAWARI UNTUK MENERIMA ALQURAN, TETAPI GUNUNG TIDAK SANGGUP WALAUPUN DIA BESAR DAN TINGGI

Firman Alloh SWT: “Sekiranya Kami turunkan Al-Qur’an ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan takut kepada Allah. Dan perumpamaan-perumpamaan itu Kami buat untuk manusia agar mereka berpikir” (QS Al-Hasyr: 21).

GUNUNG ERUPSI ADALAH SIKSA DAN MURKANYA ALLOH SWT

Sebagaimana firman Alloh Swt: “Maka masing-masing (mereka itu) kami siksa disebabkan dosanya, maka di antara mereka ada yang kami timpakan kepadanya hujan batu kerikil dan di antara mereka ada yang ditimpa suara keras yang mengguntur, dan di antara mereka ada yang kami benamkan ke dalam bumi, dan di antara mereka ada yang kami tenggelamkan, dan Allah sekali-kali tidak hendak menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri” (al-Ankabut: 40).

AZAB ALLOH PEDIH DAN PILU KETIKA KEZOLIMAN TIDAK DIHENTIKAN OLEH PIHAK YANG DIBERI TUGAS UNTUK MEMIMPIN NEGERI INI

Sesungguhnya Allah SWT memberikan tempo kepada seorang dzalim (dibiarkan dalam kedzalimannya, tidak diperingatkan dengan bala atau musibah) tetapi jika (sudah tiba waktunya) maka Allah mengadzabnya, dan tidak akan melepaskannya”. Kemudian Nabi membaca surat Hud: 102; “Dan begitulah azab Tuhanmu, apabila Dia mengadzab penduduk negeri-negeri yang berbuat dzalim. Sesungguhnya azab-Nya itu adalah sangat pedih lagi keras”. (HR. al-Bukhary, Muslim dan al-Tirmidzi).

MARAKNYA MAKSIAT DIKALANGAN MANUSIA MENJADI PEMICU TURUNNYA MUSIBAH DAN BENCANA, SEPERTI DIPEGUNUNGAN, DILAUT DAN DITEMPAT-TEMPAT YANG BERPOTENSI TERJADINYA MAKSIAT

PERBUATAN MAKSIAT, TIDAK HANYA MENIMPA PELAKUNYA, TETAPI SEMUA ORANG YANG BERADA SEKELILINGNYA

Dari Umi Salamah, istri Rasulullah SAW, bahwasanya ia mendengar Rasulullah SAW bersabda: “Apabila maksiat telah melanda umatku secara merata, maka Allah meratakan adzab kepada mereka, “Saya bertanya: “Ya Rasulullah tidakkah di antara mereka saat itu masih ada orang-orang yang baik?” Rasul menjawab :”Ya”, saya bertanya: ”Apa yang mereka lakukan?“ Rasulullah menjawab: “Adzab itu menimpa kepada mereka sebagaimana yang menimpa manusia (pada umumnya), tetapi (di akhirat nanti orang yang baik yang tidak ikut maksiat) akan mendapat maghfirah dan ridha dari Allah” (HR. Ahmad dan al-Thabrany).

Dan :”Barang siapa bermaksiat kepada Allah dan rasul-Nya maka sesungguhnya ia akan mendapat (adzab) neraka Jahannam. Mereka kekal di dalamnya selama – lamanya” (al-Jin: 23).

KETIKA MEMPERTURUTKAN NAFSU ITULAH JALAN KE NERAKA

Dari Anas ibn Malik bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Surga itu diliputi dengan hal-hal yang tidak disenangi (nafsu) sedangkan neraka selalu diselimuti oleh hal-hal yang disenangi (nafsu) (HR. TirmidzI).

Sebaliknya yang MENAHAN NAFSU akan diberi petunjuk Artinya: “Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan ijin Allah; dan barangsiapa yang beriman kepada Allah niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (surat at-Taghaabun ayat 11).

CEGAHLAH MAKSIAT AGAR HADIR KESELAMATAN
Jika di suatu kaum ada orang-orang yang melakukan maksiat, sementara yang tidak melakukannya lebih banyak dan lebih berkuasa dari mereka, tapi tidak mencegahnya, maka Allah akan menimpakan azab kepada mereka semua.” (HR. Ahmad).

Karena MENCEGAH KEZOLIMAN DAN MAKSIAT ADALAH KEBAJIKAN, Sebagaimana sabda Rasulullah SAW: ”Artinya: “Siapa pun yang mengajak kepada kebaikan, maka ia akan mendapat pahala sebanyak pahala yang diperoleh orang-orang yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun. Sebaliknya, siapa pun yang mengajak kepada kesesatan, maka ia akan mendapat dosa sebanyak yang diperoleh orang-orang yang mengikutinya tanpa mengurangi dosa mereka sedikitpun.” (HR Imam Muslim).

Dan Diriwayatkan dari Tsauban, beliau berkata, Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya seorang hamba itu terhalang rezekinya sebab dosa yang diperbuatnya” (HR. Ahmad Dalam Musnadnya).

POTENSI MAKSIAT KETIKA PENDAKI GUNUNG MARAPI DI MALAM HARI ADALAH LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN TANPA ADA MAHRAM BERSAMANYA

Hal ini berlaku untuk semua keadaan, tetapi potensi maksiat ketika pendakian gunung di malam hari apalagi berpasangan antara laki-laki dan perempuan tentu potensi maksiat ada, sebagaimana hadist: ”Janganlah seorang laki-laki itu berkhalwat (menyendiri) dengan seorang wanita kecuali ada mahram yang menyertai wanita tersebut.” (HR. Bukhari & Muslim).

Dan pemicu maksiat itu adalah HADIRNYA SETAN sebagaimana hadist: “Ingatlah, bahwa tidaklah seorang laki-laki itu berkhalwat dengan seorang wanita kecuali yang ketiganya adalah setan” (HR. Ahmad, At-Tirmidzi dan Al-Hakim.

Dengan adanya musibah erupsi marapi yang menilmbulkan korban jiwa, tentu saatnya setiap orangtua dan para pendidik berpikir, yang menjadi korban adalah anak anak generasi muda laki-laki dan perempuan? Yang perlu dijaga SIKAP DAN PERILAKUNYA apalagi ketika pendakian gunung marapi malam hari, yang mana hanya ada mereka saja, tanpa ada yang mengawasi dan mengingatkan satu sama lain, yang bisa menjaga dan menghalangi adalah DIRI SENDIRI yang menahan diri UNTUK TIDAK MELAKUKAN PENDAKIAN GUNUNG MARAPI YANG BERBAHAYA UNTUK JIWA DAN KEHORMATAN.

NUUN WALQOLAMI WAMA YASTHURUN.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

(Sukabumi, Jumat, 8 Desember 2023)

Penulis merupakan seorang pendakwah, dosen, penulis buku dan praktisi hukum

Pos terkait