Temuan Megalitikum di LA Sumatera Barat Ternyata Bukan Sekedar Batuan, Tapi Fenomena Geologi Langka

Temuan Megalitikum di LA Sumatera Barat Ternyata Bukan Sekedar Batuan, Tapi Fenomena Geologi Langka. (Foto : Youtube Puja Sumatera)
Temuan Megalitikum di LA Sumatera Barat Ternyata Bukan Sekedar Batuan, Tapi Fenomena Geologi Langka. (Foto : Youtube Puja Sumatera)

TOPSUMBAR – Fenomena besar di tanggal 5 Oktober 2023 akan selalu dikenang oleh masyarakat Lubuk Alung di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat.

Sebuah penemuan besar di bukit Paladangan Korong Surentiah, Nagari Lubuk Alung, mengejutkan banyak pihak.

Bukan hanya artefak biasa, ini merupakan salah satu bukti kehidupan masa lalu, khususnya dari era neolitik megalitik Sumatera Barat.

Bacaan Lainnya

BACA JUGA : Penemuan Pecahan Relief Candi di Awang Maombiak Dharmasraya

Batu-batu yang ditemukan memiliki berbagai ukuran dan bentuk.

Ada menhir, dolmen, serta punden berundak. Tidak hanya itu, ditemukan pula keramik, gerabah, serta alat-alat batu yang menunjukkan bahwa pada zaman dahulu.

Area ini adalah tempat tinggal bagi komunitas. Batu-batu tersebut dianggap sebagai monumen yang ditinggalkan oleh peradaban tersebut.

Era Neolitik Megalitik

Era neolitik megalitik adalah era di mana manusia mulai bercocok tanam dan mengenal teknik mengukir batu.

Dengan adanya menhir, dolmen, dan punden berundak di Lubuk Alung, ini menunjukkan bahwa peradaban di Sumatera Barat sudah sangat maju pada masanya.

Lubuk Alung sekarang tidak hanya menjadi situs bersejarah, tetapi juga menjadi saksi bisu perkembangan sejarah dan budaya di Sumatera Barat.

Fenomena Columnar Joint

Ahli Geologi dari Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI), Ade Edward, memberikan penjelasannya mengenai temuan ini.

Menurut Ade, batuan yang ditemukan di Lubuk Alung adalah fenomena geologi yang dikenal dengan istilah “columnar joint”.

Fenomena ini terjadi akibat proses pendinginan magma yang mengeras di bawah permukaan tanah.

Pos terkait