Ternyata Kota Padang Dulunya Hutan, Kuburan Belanda Berubah jadi Terminal dan Mall

Salah satu jalan yang mencuri perhatian adalah Jalan Belantoeng, yang memiliki sejarah panjang, juga memiliki cerita tersendiri. Pada tahun 1890, jalan ini dikenal sebagai Jalan Sudirman dan terletak di Kota Padang, Sumatera Barat.

Jalan Belantoeng terdiri dari dua bagian utama, Jalan Belantoeng Besar (Jalan Sudirman) dan Jalan Belantoeng Kecil (Jalan Ahmad Yani saat ini). Daerah ini dulunya merupakan pusat pemerintahan dan tempat penting seperti sekolah ELS atau SMA 1. Selain itu, ada fasilitas olahraga seperti kolam renang Teratai dan bahkan tempat pacuan kuda Rimbo Kaluang (kini GOR H. Agus Salim).

Padang Dipenuhi Pusat Pemerintahan, Hotel dan Mall

Pada masa itu, Sumatera terbagi menjadi dua provinsi, Westkus (Barat) dengan ibu kota Padang dan Oostkus (Timur) dengan ibu kota Medan. Oleh karena itu, Gouvernuerswoning Te Padang (Rumah Dinas Gubernur) digunakan sebagai rumah dinas Gubernur Sumatera Barat.

Bacaan Lainnya

Selama tahun 1970-an, kuburan Balando diubah menjadi terminal bus, dan pada tahun 2000-an, terminal bus ini dipindahkan ke kawasan Air Pacah, sedangkan bekas terminal bus diubah menjadi Mall Ramayana, yang masih beroperasi hingga saat ini.

“Kuburan Balando ada dua tempat dulu. Satunya lagi di simpang hotel Hang Tuah. Sekarang sudah jadi Plaza Andalas yang sebelumnya terminal bus antar provinsi atau terminal Lintas Andalas. Ada juga kuburan Belanda di daerah ujung Balatuang, arah ke Rimbo Kaaluang, bukan kuburan Belanda di tepi jalan Olo,” kata Nursal Tumbijo melihat sebuah foto lama Kota Padang.

BACA JUGA: Sekolah-sekolah Peninggalan Belanda yang Ada di Sumatera Barat

Dirinya menceritakan, “dulu tahun 1963 naik sepeda ke arah ujung Balatuang tengah malam ke rumah dokter, lewat komplek kuburan Bulando, ada juga kuburan Belanda di simpang Jalan Ujung Gurun sekarang jadi kantor Depdikbud,” sambung Dedi Rinaldi yang juga merupakan warga Padang dan pernah kuliah di Universitas Andalas.

Tidak hanya kuburan Balando yang mengalami perubahan fungsi. Ada juga kuburan Belanda lainnya, seperti yang terletak di simpang Hotel Hang Tuah, yang sekarang menjadi Plaza Andalas, yang sebelumnya adalah terminal bus antar provinsi atau Terminal Lintas Andalas (Terminal Andaleh).

Seiring dengan perubahan Kota Padang, banyak kenangan berharga yang terhubung dengan jalan-jalan dan bangunan-bangunan ini. Warga Padang merenungkan masa lalu ketika melihat perubahan ini, mengingat kisah-kisah yang berharga dari zaman dahulu. Jalan Belantoeng, yang dulunya sempit dan berkelok-kelok, kini telah menjadi jalan utama yang ramai di Kota Padang, mencerminkan perkembangan dan transformasi yang terus berlanjut.

(HT)

Pos terkait