Syekh Muhammad Jamil Jambek, Pelopor Pembaharuan Islam dari Minangkabau

Syekh Muhammad Jamil Jambek, Pelopor Pembaharuan Islam dari Minangkabau. (Foto : Topsumbar.co.id)
Syekh Muhammad Jamil Jambek, Pelopor Pembaharuan Islam dari Minangkabau. (Foto : Topsumbar.co.id)

TOPSUMBAR – Syekh Muhammad Jamil Jambek yang lahir di Bukittinggi, Sumatera Barat pada tahun 1863 dan meninggal di Bukittinggi, 30 Desember 1947 (pada umur 85 atau 87) adalah seorang ulama pelopor pembaruan Islam dari Minangkabau pada awal abad ke-20. Ia dikenal dengan cara berpikirnya yang kritis dan ilmu falaknya yang terkemuka. Berikut Topsumbar akan memberikan biografi perjalanan Syekh Muhammad Jambek dari awal hingga akhir hayatnya.

Masa Kecil Syekh Muhammad Jamil

Syekh Muhammad Jamil Jambek memiliki nama kecil Muhammad Jamil. Ia dilahirkan dari keluarga bangsawan. Ayahnya, Saleh Datuak Maleka, merupakan seorang penghulu dan kepala nagari Kurai, sedangkan ibunya berasal dari Sunda. Meski putra seorang pemimpin adat, perangai Jamil saat remaja sering dicibir masyarakat. Ia anak pemimpin adat yang sungguh tak beradat.

Pada usia 22 tahun, tepatnya tahun 1885, atas nasehat seorang ulama, Tuanku Kayo Mandiangin, Jamil mulai sadar dan meninggalkan dunia parewa. Ia kemudian belajar agama dan bahasa Arab.

Bacaan Lainnya

BACA JUGA : Melangkah dalam Jejak Tokoh Besar Minangkabau, Orang Hebat yang Menginspirasi Dunia

Setahun berlalu, Jamil dikirim ayahnya belajar pada Syeikh Ahmad Khatib di Makkah. Ahmad Khatib adalah ulama asal Nagari Balai Gurah, Bukittinggi, yang termasyur sebagai guru besar di Mekkah dan menjadi Imam Besar di Masjidil Haram, sebuah posisi yang sebelumnya tak pernah diisi oleh mereka yang berasal dari luar tanah Hijaz.

Semula Syekh Muhammad Jambek tertarik untuk mempelajari ilmu sihir, tetapi dia disadarkan dan diinsyafkan oleh gurunya. Selama belajar di tanah suci, banyak ilmu agama yang ia dapatkan. Ilmu yang paling intensif ia pelajari adalah tentang ilmu tarekat dan suluk di Jabal Abu Qubais. Namun, dari semua ilmu yang pernah didalami pada akhirnya yang membuatnya terkenal adalah tentang ilmu falak.

Karena keahliannya di bidang ilmu falak, ia mendapat pengakuan luas di Mekkah. Bahkan ia pun mengajarkan ilmunya kepada para penuntut ilmu dari Minangkabau yang belajar di Mekkah.

Pos terkait