Perki Sumbar-FK Unand Gelar Seminar, Ini Anjuran Dokter Dian Puspita bagi Usia 40 ke Atas

TOPSUMBAR –  Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskuler Indonesia (Perki) Sumatera Barat (Sumbar) bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Andalas (Unand) menggelar seminar bertajuk ‘ Awam dan Demo Bantuan Hidup Dasar’, Ahad (24/9/2023), di Aula FK Unand).

Seminar tersebut dilaksanakan guna memperingati Hari Jantung Sedunia yang jatuh pada 29 September mendatang.

Kegiatan dibuka Ketua Panitia, dr. Mohammad Haris Gailani, Sp.JP dihadiri Kepala Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular FK Unand, dr. Hauda El Rasyid, Kabid Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Sumbar, dr. Dessy M Siddiq serta seluruh jajaran Perki Sumbar dan diikuti perwakilan klub Polaris yang ada di Puskesmas se-Kota Padang.

dr. Dian Puspita Fadly Amran, Sp.JP FIHA yang tampil sebagai salah satu pemateri, dalam materinya berjudul “Deteksi Dini Penyakit Jantung‘, antara lain menganjurkan deteksi dini penyakit jantung bagi usia 40 tahun ke atas.

“Deteksi dini penyakit jantung sangat dianjurkan pada orang-orang usia di atas 40 tahun dan juga pada kelompok risiko tinggi. Apalagi bagi yang memiliki hipertensi atau diabetes,” ujar dia dikutip dari siaran pers Kominfo Padang Panjang.

Dokter Dian juga menerangkan beberapa cara untuk mencek kesehatan jantung, tanda-tanda penyakit gagal jantung, bagaimana menjaga jantung agar sehat, faktor risiko penyakit jantung, serta makanan yang baik dikonsumsi untuk kesehatan jantung.

Dikatakan ketua TP-PKK Kota Padang Panjang itu, penyebab utama terjadinya serangan jantung koroner adalah tersumbatnya pembuluh darah yang menyuplai makanan ke otot jantung yang dikenal dengan nama pembuluh darah koroner.

Sumbatan ini bisa macam-macam, seperti plak, sobekan dinding jantung, tumpukan lemak (kolesterol), bekuan darah, dan lain-lain.

Banyak faktor risiko penyakit jantung koroner ini seperti tekanan darah tinggi (hipertensi), kolesterol tinggi, diabetes, merokok, obesitas, kurang aktivitas fisik atau berolahraga, dan riwayat keluarga.

“Penyakit jantung ini lebih berisiko bagi pria dibanding wanita. Faktor risiko pada wanita akan meningkat setelah mengalami masa menopause. Jadi, ayo kita jaga jantung kita,” sebut Dian.

Ia juga menjelaskan beberapa makanan yang tidak baik dikonsumsi bagi penderita jantung. Seperti makanan tinggi kolesterol, makanan tinggi gula, daging olahan, daging merah, makanan terlalu asin dan makanan cepat saji.

Selain menghadirkan dr. Dian Puspita Fadly Amran, Sp.JP FIHA, seminar tersebut juga menghadirkan narasumber dari RS Ibnu Sina, dr. Meidianaser Putra, Sp.JP FIHA yang menyampaikan materi “Diet dan Aktivitas Fisik untuk Pencegahan Penyakit Jantung“.

Di akhir seminar para narasumber dan jajaran Perki serta peserta juga memperagakan gerakan Menari (Meraba Nadi Sendiri).

(AL)

Pos terkait