Belum Bayar Uang Komite, Siswa SMA 3 Padang Panjang Tidak Bisa Ujian, Ini Pernyataan Pihak Sekolah

TOPSUMBAR – Siswa SMAN 3 kota Padang Panjang yang belum membayar uang sumbangan komite terancam tidak bisa mengikuti ujian tengah semester (UTS).

UTS yang akan berlangsung Senin, 11 September 2023 pekan depan boleh diikuti siswa asalkan lebih dulu membayar uang sumbangan komite selambatnya Jumat, 8 September 2023.

Hal tersebut terungkap dari pengakuan salah seorang orang tua siswa kepada Topsumbar.co.id, Rabu (6/9/2023), di kota Padang Panjang.

Disebutkannya, besaran uang sumbangan komite yang harus dibayar setiap bulan, yaitu Rp.120.000 (Seratus dua puluh ribu rupiah).

“Sejak Maret hingga Agustus ini anak saya belum bisa bayar uang sumbangan komite yang jika ditotal berjumlah Rp720. 000 (Tujuh Ratus Dua Puluh Ribu Rupiah), hasil perkalian Rp. 120.000 X 6 Bulan),” sebutnya.

“Jika tidak membayar uang komite ini menjelang hari Jum’at maka tidak boleh ujian hari Senin besok,” sambungnya.

Sebelumnya, lanjut orang tua siswa, anaknya sudah bayar uang sumbangan komite dari bulan Juli 2022 hingga Februari 2023 atau selama delapan bulan.

“Bila dijumlahkan bearti anak saya sudah membayar 8 bulan X Rp 120.000 = Rp960.000 (Sembilan Ratus Enam Puluh Ribu Rupiah),” ujarnya.

Selain keharusan bayar dulu uang sumbangan komite baru bisa ikut ujian tengah semester, informasi lain turut diperoleh Topsumbar.co.id, adanya siswa belum bisa mengambil ijazah dikarenakan siswa belum melunasi uang sumbangan komite.

Pihak Sekolah Bantah Ketentuan Bayar Dulu Uang Sumbangan Komite Baru Bisa Ujian dan Ambil Ijazah

Wakil Kepala SMA 3 kota Padang Panjang bidang Kurikulum, Lusi Hervina, M. Pd membantah adanya ketentuan harus bayar dulu uang sumbangan komite baru bisa ikut ujian tengah semester.

“Tidak benar, setahu saya tidak ada ketentuan itu,” ujar Lusi Hervina dalam pernyataannya saat dikonfirmasi Topsumbar.co.id, Kamis (7/9/2023), di ruangan kepala sekolah SMAN 3 kota Padang Panjang.

Selain itu, sebut Lusi Hervina tidak ada juga ketentuan harus bayar dulu uang sumbangan komite baru bisa ambil ijazah.

“Itu juga tidak benar, setahu saya hal itu juga tidak ad,” ujar Lusi Hervina.

Bahkan sebut Lusi Hervina, terkait apapun kegiatan sekolah apakah ujian dan kegiatan lainnya, setahunya tidak ada dihubungkan dengan uang apapun.

“Ada anak didik datang ke sini mengambil ijazah karena sudah berapa lama tidak mengambilnya, kita berikan saja ijazahnya,” sebut Lusi.

Dalam konfirmasi dan klarifikasi tersebut, Lusi Hervina turut didampingi koordinator tata usaha, Elfira, bendahara komite sekolah 2023, Mia Rani, dan bendahara komite sekolah tahun 2022, Supriadi yang kini adalah guru bimbingan konseling.

(AL)

Pos terkait