BBPOM Padang Uji Kelayakan Bahan Menu Takjil di Paskul Padang Panjang

TOPSUMBAR –  Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Padang bersama Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang lakukan pemeriksaan uji kelayakan makanan menu takjil (Pabukoan, red) di Pasar Kuliner (Paskul) Padang Panjang, Kamis (14/3/2024).

“Kami berkeliling mengambil sekitar 23 sampel untuk kami uji kelayakannya, apakah boleh dikonsumsi atau mengandung bahan kimia yang berbahaya,” kata Kepala BBPOM Padang, Abdul Rahim, usai mengambil sampel di Paskul Padang Panjang dilansir dari laman kominfo Padang Panjang.

Dikatakan Rahim, pihaknya ingin memastikan keamanan kandungan pangan yang diperjualbelikan ke masyarakat. Pihaknya mengambil sampel bahan takjil siap saji seperti cendol, kanji, mie, tahu kecap dan banyak lainnya.

“Semua sampel ini kami uji langsung di mobil keliling BBPOM yang kami bawa dari Padang. Nanti setiap sampel yang telah diuji jika ada mengandung bahan yang berbahaya akan kami catat. Akan kami beri arahan serta pemahaman bagi si penjual bahwasannya tidak boleh menggunakan bahan kimia pada makanan,” jelasnya.

Selain itu pihaknya memberikan saran kepada penjual agar terus menjaga kehigienisan makanan dan kebersihannya.

“Makanan takjil ini akan dikonsumsi orang banyak. Jangan sampai makanan enak dan bagus terkontaminasi debu karena kurang higienis,” ujarnya.

Rahim berharap semua produk yang ada di Padang Panjang bebas dari bahan-bahan berbahaya seperti borak, formalin, rodamin dan sebagainya.

Sementara itu, Kadis Kesehatan Padang Panjang, dr. Faizah menyampaikan, dari 23 sampel yang diuji BBPOM, baru beberapa yang diuji dan aman dari bahan kimia.

“Semoga semua sampel yang diambil BBPOM tadi aman dan tidak mengandung bahan kimia yang tidak boleh dikonsumsi oleh orang,” katanya.

Ditambahkannya, apabila nanti sampel yang lain ada mengandung bahan berbahaya, pihaknya akan langsung memberikan bimbingan kepada penjual dan menyarankan mana yang bahan yang boleh dikonsumsi dan mana yang tidak.

“Kepada masyarakat diimbau agar cerdas dalam memilih makanan. Karena makanan yang mengandung bahan berbahaya dari penampakan bisa dilihat. Kalau pangan aman, masyarakat akan lebih sehat,” tandasnya.

(AL)

Pos terkait