Direktur Pusat Studi Humaniora Unand DR Hary Efendi Iskandar : Ada 4 Tantangan Utama Pemilu Serentak 2024

TOPSUMBAR – Direktur Pusat Studi Humaniora Universitas Andalas (Unand), Padang, Sumatera Barat,  DR. Hary Efendi Iskandar menyebut ada 4 (empat) tantangan utama Pemilu serentak 2024.

Tantangan pertama adalah politik uang (money politic), serangan fajar, dan serangan duha.

Pada poin pertama ini, Hary mengatakan bahwa politik bukan soal uang, tetapi uang bisa mempengaruhi pilihan orang dalam berpolitik.

Tantangan kedua adalah politisasi indentitas atau populer disebut politik Identitas, suku, agama, ras, antar golongan (SARA).

“Dampak dari politik identitas bisa menjadi serius, karena politik identitas bisa menyerang golongan tertentu yang menimbulkan diskriminasi,” ujar Hary.

Kemudian tantangan ketiga adalah menyangkut berita bohong (Hoax), dimana media sosial sering kali disalah gunakan sebagai sarana kampanye hitam (black campaign), dan penyebaran berita bohong (hoax).

“Terkait berita bohong atau hoax dibutuhkan kehati-hatian dari pemilih pemula untuk bisa menyeleksi setiap informasi yang masuk atau beredar,” sarannya.

Terakhir tantangan keempat disebutkan Hary adalah masalah netralitas ASN, TNI, dan Polri.

“Netralitas ASN, TNI, dan Polri menjadi sebuah keharusan sesuai UU Pemilu dengan tidak memihak kepada salah satu kontestan calon. Namun benarkah akan betul-betul netral. Disinilah fungsinya peran pengawasan oleh Bawaslu,” imbuhnya.

Keempat poin tantangan tersebut dipaparkan Hary saat menjadi narasumber dalam kegiatan sosialisasi bertajuk ‘Pengawasan Pemilu Partisipatif Bagi Pemilih Pemula’ yang digelar Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Padang Panjang, Senin (22/1/2023) di Auditorium Mifan Padang Panjang.

Keempat poin yang dipaparkan Hary juga merupakan bahasan utama dari materi yang dibawakannya berjudul ”Penguatan Pengawasan Partisipatif Mewujudkan Pemilu Serentak 2024 yang Jujur, Adil, dan Berkualitas’.

Hary menegaskan, keempat poin tantangan di atas menjadi catatan yang harus dipegang teguh bersama – sama.

“Esensi gerakan pengawasan partisipatif adalah masyarakat tidak hanya aktif sebagai pemilih saja, namun juga pro aktif dalam mengawasi tahapan Pemilu untuk memastikan penyelenggaraan Pemilu berjalan jujur, adil, dan berkualitas,” tegas mantan aktivis 98 itu.

Hary juga mengajak pemilih pemula untuk pro aktif dalam mengawasi Pemilu 2024 dan bukan pasif.

“Mari kita kawal proses Pemilu 2024 dengan menggunakan rasa, gunakan hati nurani, dan gunakan hak politik yang tidak bisa dipengaruhi oleh siapapun sehingga apa yang kita harapkan pemimpin berkualitas dapat terwujud,” pungkasnya.

Acara sosialisasi tersebut dibuka Ketua Bawaslu Padang Panjang, Hidayatul Fajri didampingi Sekretaris, Zulhairi.

Turut dihadiri KPU Kota Padang Panjang, Kepala Diskominfo Padang Panjang, Kepala Cabang Dinas Pendidikan wilayah I Sumbar, Kepala Sekolah SMAN dan sederajat se kota Padang Panjang, beserta Ketua OSIS SMAN dan sederajat se- kota Padang.

(AL)

Pos terkait