Polres Padang Panjang Rilis Jumlah Kasus dan Pelaksanaan Operasi Selama 2023, Kapolres : Kasus Tipidum Naik 42 Persen

TOPSUMBAR – Jumlah kasus Tindak Pidana Umum (Tipidum) di wilayah hukum polres Padang Panjang yang membawahi kota Padang Panjang dan 3 kecamatan di kabupaten Tanah Datar (Kecamatan Batipuh, X Koto, dan Batipuh Selatan) antara tahun 2022 hingga tahun 2023 mengalami kenaikan.

Hal tersebut diungkapkan oleh Kapolres Padang Panjang AKBP Donny Bramanto, SIK saat memimpin konferensi pers (Konpers) di Mapolres setempat, Minggu (31/12/2023).

Dipaparkan oleh Kapolres, jumlah kasus Tipidum pada tahun 2023 berjumlah 224 kasus yang didominasi kasus pencurian dengan pemberatan (Curat) 46 kasus (naik) dan pencurian kendaraan bermotor (Curanmor) turun menjadi 12 kasus.

Jumlah tersebut mengalami kenaikan bila dibandingkan pada tahun 2022 lalu berjumlah 156 kasus yang juga didominasi oleh kasus Curat 29 kasus dan kasus Curanmor 30 kasus.

“Dapat disimpulkan pada tahun 2023 terjadi kenaikan kasus Tipidum di wilayah hukum polres Padang Panjang sebesar 42 persen,” paparnya.

Lanjut pada kasus penyalahgunaan narkotika pada tahun 2023 pihaknya berhasil mengungkap 25 kasus narkoba dengan 39 tersangka.

“Untuk kasus penyalahgunaan narkotika di wilayah hukum polres Padang Panjang tidak terjadi kenaikan dan tidak turun, artinya sama dengan tahun 2022 lalu,” jelasnya..

Adapun terkait Barang Bukti (BB) narkoba, dapat kami klasifikasikan jumlah BB narkoba jenis sabu sebanyak 23,04 gram dan ganja kering 1,5 kg.

“Sehingga kalau kita lihat trendnya antara tahun 2022 hingga 2023 ini pada kasus penyalahgunaan narkotika trendnya tetap alias tidak naik dan tidak turun,” terang Kapolres.

Lalu, pada kasus tindak pidana pelanggaran dan pidana lalu-lintas selama tahun 2023 tetcatat 119 kasus atau turun dibandingkan tahun 2022:sebanyak 134 kasus.

Namun pada kasus pelanggaran lalu lintas terjadi kenaikan dari 1585 kasus pelanggaran pada 2022 naik menjadi 1870 kasus pada 2023.

Begitupun teguran yang kami berikan sebanyak 3262 pada 2022 naik menjadi 3450 pada 2023.

“Pada kasus pidana lalulintas ini di dominasi oleh sepeda motor dengan faktor penyebabnya kebanyakan oleh kelalaian pengendara dan kalau kita lihat dari anatominya itu profesinya pelajar. Begitupun pada kasus pelanggaran lalulintas di dominasi oleh pelajar,” ujar Kapolres.

“Adapun korban meninggal akibat kecelakaan lalu-lintas (Laka Lantas) sebanyak 23 orang, luka berat 2 orang, dan luka ringan 201 orang (termasuk pengemudi dan penumpang),” sambungnya melanjutkan.

Kemudian pada penanganan kasus tindak pidana korupsi (Tipikor) dijelaskan oleh Kapolres pada tahun 2023 ini pihaknya belum sempat menaikan kasus Tipikor karena memang kasus korupsi ini membutuhkan waktu dan proses yang lumayan panjang.

Kemudian juga pada tahun 2023 ini lebih ke arah situasi politik yang sama-sama kita tahu nanti tahun 2024 akan ada pelaksanaan pemilihan umum (Pilpres, Pileg, dan Pilkada).

“Untuk kasus-kasus Tipikor yang berpotensi merugikan keuangan negara kita tunda penyidikannya, disamping juga saat ini kepolisian terfokus kepada operasi Mantap Brata,” tandasnya.

Seterusnya jumlah kasus yang diselesaikan dengan Redtorative Justice (RJ) selama 2023 di polres Padang Panjang sekitar 30 an kasus.

“Terkait RJ ini, tidak semua perkara pidana sampai ke pengadilan melainkan mengedepankan rasa keadilan terutama pada kasus-kasus podana ringan,” imbuhnya.

Selanjutnya kasus menonjol di tahun 2023 terdapat dua kasus pembunuhan yang proses penangkapannya kurang satu bulan, yaitu kasus pembunuhan di Ngalau dan di Singgalang.

Seterusnya ujar Kapolres, untuk operasi kepolisian yang dilakukan tahun 2023 terbagi kepada operasi kepolisian terpusat (seluruh Indonesia, red) dan operasi kepolisian mandiri wilayah (operasi yang waktunya tergantung karakter situasi di wilayah, red) .

“Kami selama tahun 2023 ini melaksanakan 6 kegiatan operasi kepolisian terpusat dan 7 operasi kemandirian wilayah,” imbuhnya.

Diterangkannya, operasi kepolisian terpusat itu diantaranya operasi keselamatan Singgalang (7 – 20 Februari 2023), operasi Ketupat (April – Mei 2023), operasi Patuh (10 – 23 Juli 2023), operasi Zebra (18 September 2023 – 1 Oktober 2023), operasi Mantap Brata (17 Oktober 2023 sampai 19 Oktober 2024 atau 222 hari), dan operasi Lilin (22 Desember 2023 sampai 2 Januari 2024).

Sedangkan operasi kemandirian wilayah, antara lain operasi Jaran (3 – 16 Maret 2023) dengan sasaran Curanmor, operasi Bina Kusuma (19 Juni – 2 Juli 2023) dengan sasaran premanisme, peredaran Miras, KDRT, dan Perjudian, operasi Antik (03 – 16 Februari 2023) dengan sasaran ungkap Narkotika, operasi Bina Karuna (20 Maret – 02 April 2023) dengan sasaran kebakaran hutan dan lahan.

Lalu, operasi Sikat (25 Juli 2023 –  07 Agustus 2023) dengan sasaran Curat dan Curat, operasi Bina Waspada (29 Agustus – 11 September 2023) dengan sasaran sosialisasi antisipasi berkembangnya paham radikalisme, dan operasi Pekat (18 – 31 Agustus 2023) dengan sasaran penyakit masyarakat.

“Saat ini ada dua operasi terpusat yang sedang berlangsung yaitu operasi mantap brata terkait pengamanan Pemilu dan operasi lilin terkait pengaman Natal dan Tahun Baru (Nataru),” pungkas Kapolres.

Dalam Konpers ini Kapolres turut didampingi Kabag Ops Kompol. P. Simamora, Kasat Reskrim Iptu Evi Hendri Susanto, Kasat Narkoba AKP Yaddy Purnama, Kasat Intelkam AKP Agusma Hendri, Kasat Lantas Iptu Afrizal Sahar, Kapolsek se jajaran, dan personil bagian Humas.

(Alfian YN)

Pos terkait