Waspada Ancaman Teroris, Ketua DPRD Sumbar Ajak Tingkatkan Siskamling

Ketua DPRD Sumbar Supardi

Kemungkinan ancaman teroris disetiap wilayah pasti ada, tinggal lagi kewaspadaan kita stakeholder yang ada termasuk juga seluruh perangkat daerah untuk bisa mengantisipasi terhadap pendatang ataupun tamu-tamu yang datang.

Hal itu dikatakan Ketua DPRD Sumbar, Supardi pada TopSumbar.co.id di ruang kerjanya, di gedung DPRD Sumbar, Kamis (12/3/2020). Kewaspadaan itu akan lebih nyaman lagi jika sistem Siskamling bisa ditingkatkan.

Bacaan Lainnya

“Seluruh pendatang tentu sudah ada datanya, jika sudah menginap dua atau tiga hari harus wajib lapor pada RT atau RW setempat,” ujar Supardi.

Dilanjutkan Supardi, adapun mungkin bagi pendatang yang berdomisili cukup lama disuatu daerah, tentu RT dan RW juga berkewajiban untuk meminta seluruh perlengkapan yang dibutuhkan dalam memverifikasi data pendatang tersebut.

“Mulai dari KTP, Kartu Keluarga, bekerja dimana, data istri, suami, anak dan sebagainya karena data tersebut sangat penting sebagai antisipasi kemungkinan ancaman teroris,” jelasnya.

Disebutkan Supardi, kita percaya pihak kepolisian akan bekerja secara profesional. Asas praduga tak bersalah tentu menjadi hal yang butuh untuk dikedepankan. Mudah-mudahan dengan tertangkapnya terduga teroris di Payakumbuh kemaren bisa membuka tabir, apakah Sumbar ini aman dari teroris atau Sumbar ini memang sarangnya teroris.

“Selain itu, kita juga butuh semacam pembinaan dari ulama, yang memberikan pencerahan pada masyarakat terhadap bahaya teroris dan kekhawatiran kita pada permasalahan teroris ini,” harapnya.

Kita melihat, disebutkannya, dari sekian banyak paham atau aliran yang ada, terkadang ini yang membuat satu sama lain tercerai berai. Makanya ini perlu keterlibatan ulama, ataupun lembaga dakwah lainnya agar bersinergi dalam membina generasi muda sehingga mereka tidak mudah diajak kesana kemari dengan ideologis tertentu.

Menurutnya, jika masing-masing daerah sudah mengantisipasi, dimulai dari RT dan RW dan jika kita bersifat berlebihan dalam pengamanan, akan membuat masyarakat lebih takut, dan tentunya akan membuat masyarakat tidak nyaman lagi.

“Yang terpenting adalah bagaimana memulai pengamanan dimulai dari tingkat RT dan RW dan kelurahan, sehingga setiap orang yang masuk ke daerah kita bisa dilacak datanya oleh RT, RW dan kelurahan masing-masing,” tutupnya. (Syafri)

Pos terkait