Wagub Sumbar : Tengah Pandemi Covid-19, Masih Ada Penyandang Disabilitas Belum Terima Bantuan Pemerintah

Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Kota Padang mendapatkan bantuan sembako dari Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit. Bantuan tersebut diberikan untuk menanggulangi dampak Virus Corona atau Covid-19 semakin meningkat di Sumbar.

Sebanyak 30 paket sembako langsung diserahkan oleh Nasrul Abit pada Ketua PPDI Kota Padang Icun Suheldi di kediamannya Perumahan Bumi Lareh Permai kelurahan Lubuk Minturun Kecamatan Koto tangah, Padang, Jum’at (15/05/2020).

Wagub Sumbar mengatakan dalam membantu sesama, jangan berpedoman pada data yang ada. Saat ini di lapangan masih banyak masyarakat yang belum tersentuh bantuan.

Bacaan Lainnya

“Memang benar, ada sebagian anggota PPDI belum menerima bantuan dari pemerintah, apalagi bantuan ini sangat berarti bagi kaum disabilitas, di tengah pandemi Covid-19 yang semakin menganggu perekonomian masyarakat,” ucap Nasrul Abit.

Apalagi, nasib kaum disabilitas di tengah pandemi Covid-19 ini sangat memprihatinkan. Tak banyak yang bisa dilakukan kecuali hanya mempertanyakan hak sesuai Undang-Undang maupun Surat Edaran Menteri Sosial, seperti Program Keluarga Harapan (PKH) belum semua anggota disabel yang mendapat bantuan ini.

“Kita merasa prihatin masih ada masyarakat kita yang terdampak penanganan wabah Covid-19 belum mendapat bantuan sosial terutama kawan-kawan disabel.

Wagub Sumbar berharap Pemerintah Provinsi Sumbar melalui Dinas Sosial selalu ada perhatian dari semua pihak bisa disampaikan kepada kaum disabilitas.

“Data disabilitas, tuna netra, tuna rungu dan lain-lain, ini tentu sudah ada di provinsi agar ini dilakukan verifikasi kembali dengan Dinas Sosial kabupaten/kota. Sehingga semuanya nanti dapat terayomi terbantu dalam berbagai terutama program PKH dan mereka membutuh sekali,” ujarnya.

Selain itu Ketua PPDI Kota Padang Icun Suhaldi juga menyampaikan, hampir semua anggota disabel ini keluarga miskin atau tidak mampu. Jumlah ada ribuan namun belum terdata secara baik.

“Lihatlah anak-anak disabel yang sedang dalam pendidikan, mereka rata-rata dari keluarga miskin tak mampu dan masih ada yang belum terdata PKH semua. Dan saat ini mereka belum menerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) itu,” ujar Icun.

Icun Suhaldi juga sampaikan, anggota disabel secara langsung banyak karena kami banyak bergerak pada usaha jasa informal, seperti pijat, pertukangan, tenaga seni dan bangunan.

“Di tengah pandemi Covid-19 ini kami berharap mendapatkan bantuan sembako dan lainnya. Sehingga bisa bermanfaat bagi anggota kami,” ucapnya.

(Nov/Hms)

Pos terkait