Tingkatkan PAD, Wabup Maksimalkan Potensi Daerah

Wakil Bupati Lima Puluh Kota, Rizki Kurniawan Nakasri (RKN) memutar otak untuk mencari cara untuk meningkatkan Penghasilan Asli Daerah (PAD) dan Dana Alokasi Khusus (DAK). Selama di Jakarta ia berkonsultasi dengan Bappenas dan mencari peluang PAD di berbagai sektor.

“Kita sudah konsultasi ke BAPPENAS. Setelah kita temui Pak Menteri PPN/Kepala Bappenas untuk berbicara rencana strategis, hari ini kita berkonsultasi dengan Deputi untuk mendetailkan beberapa perencanaan Lima Puluh Kota ke depan. Kami berdiskusi bagaimana cara meningkatkan DAK untuk Lima Puluh Kota,” kata RKN di Jakarta, Selasa (04/05).

Selain itu RKN juga meninjau lokasi tambang emas di Pongkor. Ia menginginkan industri pertambangan juga bergeliat di Lima Puluh Kota.

Bacaan Lainnya

“Sekarang tambang banyak pada galian C saja, tambang-tambang besar relatif tidak ada. Kami sudah mempelajari peta tambang Lima Puluh Kota, dan sebenarnya daerah kita cukup kaya dengan beragam potensi tambang,” ujarnya.

Ia menuturkan ada hambatan-hambatan untuk mengeksplorasi potensi tambang tersebut selama ini.

“Ini lah yang akan kami lakukan pada periode pemerintahan sekarang, yaitu meletakkan fondasi agar pemerintahan setelah kami dapat memanfaatkan tambang ini untuk kesejahteraan dan kemakmuran warga Lima Puluh Kota,” jelasnya.

Lanjutnya, untuk mewujudkan itu dibutuhkan sinergi dan singkronisasi program antara Pemkab, Pemprov dan pusat termasuk meningkatkan peran swasta.

“Kami memahami, bahwa membangun Limapuluh Kota tidak bisa mengandalkan APBD saja. Sinergi dan singkronisasi program antara Pemkab, Pemprov dan pemerintah pusat itu wajib. Selain itu tanpa keterlibatan swasta yang memadai kita juga sulit untuk melakukan percepatan,” jelas RKN.

Ia bersama bupati akan membuka peluang percepatan investasi di berbagai sektor.

“Karena itu Bupati memerintahkan kami untuk mengkoordinasi kesiapan daerah dalam rangka mendorong percepatan investasi. Langkah awal kita mulai dengan membuka kran investasi pada bidang pertanian, perikanan, peternakan, pariwisata, dan kesehatan yang menjadi program unggulan SAFARI, dan kebutuhan daerah,” pungkas RKN.

(ton)

Pos terkait