Tingkatkan Kualitas Administrasi Keuangan, 10 LKMA Dilatih Pembukuan

Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis (LKMA) merupakan program dari Kementerian Pertanian RI yang bertujuan untuk membantu petani dalam permodalan usaha pertanian melalui Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan).

Gapoktan dituntut membentuk LKMA untuk menyalurkan kredit ini. Saat ini, Kota Solok telah mempunyai 10 LKMA yang ada pada 10 Gapoktan.

LKMA diharapkan menjadi “bank mini” bagi petani jika membutuhkan permodalan usaha pertanian.
Untuk membekali pengurus LKMA terutama dalam manajemen pembukuan, maka pada tanggal 21 Oktober 2021 bertempat di Aula Dinas Pertanian Kota Solok diadakan pelatihan pembukuan keuangan untuk 10 pembuku pada masing-masing LKMA di Kota Solok. Pelatihan juga menghadirkan seluruh penyuluh pertanian di Kota Solok.

Bacaan Lainnya

Hadir pada pelatihan ini Kepala Dinas Pertanian Kota Solok, Ikhvan Marosa, Kepala Bidang Penyuluhan, Zeldi Efiza dan Kepala Seksi Kelembagaan selaku penyelenggara. Bertindak selaku narasumber, Heni Karmila dan Syaiful Hadi, Penyuluh Pertanian dan Pendamping LKMA dari Kabupaten Lima Puluh Kota yang berhasil membina LKMA sehingga mendapat apresiasi dari Otoritas Jasa Keuangan RI.

Pada sambutannya, kepala dinas menyampaikan pentingnya pembukuan keuangan agar LKMA berjalan dengan baik. “LKMA merupakan program pusat yang bertujuan untuk membantu petani dan LKMA ini akan dievaluasi secara berkala,” tutur Kepala Dinas Pertanian.

Heni Karmila, pemateri pertama menyampaikan tentang sistem kerja LKMA. “Jika modal kita belum berkembang sebaiknya pengurus tidak terlalu banyak agar lebih efesien dalam bekerja, yang terpenting masing-masing pengurus LKMA mengetahui tugas utamanya dan saling membantu jika ada pengurus yang membutuhkan,” tegas penyuluh yang diangkat PPPK Formasi Penyuluh Pertanian di Kabupaten Lima Puluh Kota ini.

Sementara itu, Syaiful Hadi memaparkan pentingnya kerapian dan kelengkapan pembukuan. “Lengkapi dulu administrasi sebelum kita mengeluarkan uang. Jangan lupa berkonsultasi dengan penyuluh untuk memastikan kelayakan nilai pinjaman. Bila perlu cek ke lapangan apakah benar-benar yang meminjam akan berusaha sesuai permohonan,” tegas Hadi.

Pada kesempatan ini juga dilakukan praktek penyusunan laporan keuangan yang benar yang dibimbing oleh nara sumber. Peserta yang rata-rata berusia muda antusias untuk mempraktikkan pemahaman materi sebelumnya.

(gra)

Pos terkait