Terkendala Transportasi, SMA 5 Payakumbuh Masih Kurang Diminati Pelajar Untuk Bersekolah

Payakumbuh,- Disaat beberapa Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kota Payakumbuh telah memenuhi kouta penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), beda halnya dengan SMA N 5 Payakumbuh yang masih kurang diminati oleh pelajar di Kota Payakumbuh, terbukti baru 86 orang yang diterima di sekolah tersebut dari kuota Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) reguler yang mencapai 216 orang.

“Ada beberapa sekolah yang daya tampungnya belum terpenuhi salah satunya SMA 5 Payakumbuh yang masih bisa menampung 130 orang siswa lagi,” kata Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah IV Asricun di Payakumbuh, Selasa.

Ia mengatakan bahwa siswa yang tidak dapat tertampung oleh sekolah berasal dari beberapa sekolah yang peminatnya tinggi di Payakumbuh yakni SMA 1 Payakumbuh, SMA 2 Payakumbuh, SMA 3 Payakumbuh, dan SMA 4 Payakumbuh.

Bacaan Lainnya

“Anak-anak yang belum tertampung ini yang harus kita selesaikan dalam waktu dekat. Ini akan kita arahkan ke sekolah yang daya tampungnya belum terpenuhi sebab jumlah yang belum tertampung ini bisa ditampung di SMA 5 Payakumbuh,” katanya.

Hal ini tentu atas keinginan dari orang tua dan siswa itu sendiri. Jika tidak mau di sekolah yang tersedia tentu harus mencari sekolah lainnya

“PPDB kita berjalan lancar dan pada Jumat (1/7) lalu sudah diumumkan hasilnya dan secara umum siswa tertampung,” ujarnya.

Sementara itu Kepala SMA Negeri 5 Payakumbuh Efda Sofliarni mengatakan bahwa kuota PPDB untuk di sekolahnya berjumlah enam rombongan belajar atau 216 orang.

“Hingga hari ini (Selasa) siswa yang masuk baru 86 siswa, berarti kekurangannya 130 orang. Jumlah itu berasal dari jalur prestasi 14 orang, zonasi 40 orang, luar zonasi 32 orang yang baru hari ini datang,” ujarnya.

Menurutnya, kekurangan siswa ini tidak hanya terjadi pada tahun ajaran 2022/2023 ini tetapi telah terjadi di tahun-tahun sebelumnya. Tahun lalu jumlah siswa di sekolahnya hanya berjumlah 134 orang saja.

Kurangnya minat pelajar untuk bersekolah di SMA N 5 tersebut menurutnya di tenggarai tidak adanya akses transportasi menuju ke sekolah yang hingga saat ini.

“Namun Tahun ini kita akan mendapatkan bus sekolah. Jika ada bus sekolah, nanti kita akan buat titik jemputnya. Semoga ini menjadi pemecah permasalahan kita selama ini,” ujarnya.

Sementara untuk fasilitas lainnya sama dengan sekolah lainnya, kekurangan fasilitas hanya ada di sarana olahraga yakni belum adanya lapangan basket. Namun direncanakan akan dilakukan pembangunannya pada 2022 ini.

“Untuk prestasi sekolah kami tidak kalah dari SMA lainnya, pada tahun lalu siswa kami atas nama Zahratul Bulan berhasil meraih medali emas olimpiade sejarah tingkat nasional. Sekarang dia diterima di empat perguruan tinggi dan juga sedang seleksi beasiswa freeport,” kata dia.

Di Sepakbola siswanya atas nama Lugas Satria Pratama terpilih untuk Timnas U-17 dan Ekskul voli di Sumbar-Riau sekolahnya juga menjadi juara ditambah prestasi lainnya.

Ia mengatakan bahwa hingga saat ini pihaknya masih dibolehkan oleh Cabdin Wilayah IV dapat menerima peserta didik baru sampai dengan waktu yang belum ditentukan,

“Kita akan terus berkoordinasi dengan Cabdin sampai kapan kita bisa menerima. Kalau masih boleh menerima kita akan terus terima,” ungkapnya didampingi Ketua PPDB dan wakil Humas Mid Ade Trisno.

Dia berharap ke depannya pemerintah dapat mempertahankan permasalahan alat transportasi menuju ke sekolah yang Ia pimpin itu. Ia meminta pemerintah dapat membantu hadirnya akses transportasi ke sekolah sehingga minat masyarakat untuk memasukan anaknya ke SMA Negeri 5 Payakumbuh.

“Kalau memang tidak bisa akses transportasi. Jadikan sekolah kita yang saat ini semi boarding menjadi sekolah fullboarding. Karena sekolah kita sudah memiliki asrama, sehingga kita tidak perlu memikirkan fasilitas transportasi untuk menuju sekolah karena anak-anak bisa tinggal diasrama sekolah ini,” tuturnya.

(ton)

Pos terkait