Terima Laporan Ada Pohon yang Lapuk, Dinas Lingkungan Hidup Payakumbuh Lakukan Respon Cepat

Respon cepat dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup Kota Payakumbuh setelah menerima laporan dari pihak Sekolah Tinggi Teknologi Payakumbuh (STTP) bahwa batang pohon yang terletak persis di depan kampus STTP tersebut sudah meresahkan karena dahan yang sudah lapuk dan dikhawatirkan akan menimpa kendaraan yang lewat serta menimpa kabel listrik yang berdekatan dengan pohon tersebut.

Tidak memakan waktu lama, petugas dari Dinas Lingkungan hidup langsung menuju STTP untuk melakukan penindakan pemotongan dahan kayu tersebut.

Saat dihubungi media via telepon, Selasa (09/03) Kepala Dinas Lingkungan Hidup Dafrul Pasi mengatakan musim penghujan memang identik dengan banjir, pohon tumbang dan dahan pohon yang lapuk. Karena itu, pihaknya melakukan pemangkasan pohon-pohon yang ada. Namun, tidak semua pohon langsung dipangkas begitu saja.

Bacaan Lainnya

“Contohnya saja saat ada telepon dari pihak STTP yang melaporkan tentang adanya dahan pohon yg sudah lapuk dan dikhawatirkan akan menimpa kendaraan yang lewat maupun menimpa kabel listrik, petugas langsung menuju lokasi dan melihat bagian mana saja yang akan dipotong dahannya, bukan serta merta langsung pohon tersebut ditebang habis,” terang Dafrul.

Di wilayah Kota Payakumbuh terdapat ribuan batang pohon yang berada di tepi jalan. Selain sebagai peneduh, pohon-pohon ini juga berfungsi sebagai paru-paru kota dan menyerap air. Namun keberadaan pohon yang rata-rata usianya sudah tua ini mengkawatirkan, sebab sewaktu-waktu dapat roboh.

Dikatakan Dafrul, dari bulan Januari sudah banyak laporan masyarakat dan masukan terkait pohon yang berpotensi roboh memang meningkat. Akan tetapi, tidak semua laporan dan masukan ditanggapi dengan pemotongan atau pemangkasan.

Pemeliharaan pohon besar yang bisa dilakukan adalah melakukan pemangkasan cabang atau ranting yang mengganggu. Pemotongan atau penebangan baru akan dilakukan jika roboh atau ada pengaduan masyarakat. Dari pengaduan ini pun tidak semua keinginan masyarakat dipenuhi, tapi dilakukan pemilahan sesuai prioritas.

“Keberadaan pohon sangat penting tapi kita upayakan agar tidak mengganggu. Secara bertahap kami lakukan pemangkasan, tapi tidak harus selalu memotong. Sebab untuk menumbuhkan pohon yang sedemikian besar tentu butuh waktu puluhan tahun,” pungkasnya.

(ton)

Pos terkait