Tas Pandan Buatan Jombang, Diminati Pembeli Luar Negri

Tas Pandan berhias kain perca di Jombang yang tembus ke luar negeri

JOMBANG, TOP SUMBARĀ – Tas wanita dari bahan daun pandan yang sebelumnya dianggap biasa dan murah, di tangan kreatif Ike Norawati (35) menjadi lebih elegan dan bernilai tinggi. Bahkan tas buatan ibu satu anak ini diminati pembeli dari luar negeri.

Sejak setahun terakhir, warga Desa Kecamatan Diwek, Jombang, menyulap teras rumahnya menjadi bengkel kerja. Dibantu tiga karyawan, dia mengerjakan pesanan tas wanita berbahan dasar daun pandan itu.

Berbeda dengan tas pandan biasa seharga Rp 75 ribu, tas buatan Ike mencapai Rp 200-300 ribu/buah. Pasalnya, tas wanita itu mempunyai desain yang elegan dan cantik berkat hiasan pernak-pernik dan bunga-bungaan yang dirangkai Ike.

Namun, siapa sangka hiasan yang membuat tas terlihat menawan itu berbahan limbah kain dari penjahit. Ya, Ike memanfaatkan kain perca dan aksesoris lainnya untuk mempercantik tampilan tas wanita buatannya.

“Awalnya saya melihat banyak kain perca di rumah saya, saya bikin bros. Kemudian saya lihat di internet ada tas dari pandan dihiasi dengan kristal, saya mencoba aplikasikan bros yang saya buat ke tas pandan,” kata Ike kepada wartawan di rumahnya, Sabtu (2/9).

Kendati begitu, pembuatan tas ini tidaklah sederhana karena butuh ketelatenan dan ketelitian. Kain perca yang telah dibordir membentuk kembang-kembang dipotong sesuai pola. Ditambah dengan dedaunan dan bunga tiga dimensi atau bros dari kain perca.

Ketiga macam bahan itu kemudian dirangkai pada bagian penutup tas menggunakan lem. Butiran mutiara imitasi dibubuhkan untuk menambah kesan elegan pada tas. Kemasan tas yang dipilih pun tak sembarangan, Ike menggunakan boks agar nampak mewah.

“Hasilnya bagus peminatnya banyak sampai sekarang,” ujarnya.

Tak hanya dari Jombang dan sekitarnya, kata Ike, pesanan tas buatannya datang dari Makasar, Bali, Aceh hingga Papua. Ibu satu anak ini memilih menggunakan media sosial untuk memasarkan karyanya itu. Tak ayal, saat ini omset kerajinan tas miliknya mencapai Rp 15 juta/bulan.

“Untuk online saya pernah kirim sampai Malaysia, Singapura dan Australia,” tandasnya. (Ayi)

Pos terkait