Sejumlah Relawan Lakukan Kunjungan Edukasi di Bukik Ase

Anak-anak Bukik Ase memberanikan diri untuk menggendong ular piton secara bersama-sama
Anak-anak Bukik Ase memberanikan diri untuk menggendong ular piton secara bersama-sama

PADANG, TOP SUMBAR — Bukik Ase selalu menyajikan program-program menarik bagi anak-anak dan warga sekitar, komunitas baca atau kampung literasi yang digagas Yusrizal KW ini setiap bulannya selalu memberikan warna dan pengetahuan baru bagi anak-anak dan warga sekitar Bukik ase di Surau Rumah Gadang Lolo Gunung Sarik, Kecamatan Kuranji Kota Padang untuk selalu mau belajar.

Kali ini, tidak hanya mengajak anak-anak dan warga sekitar untuk belajar budaya, Bukik Ase juga menyajikan program baru bersama beberapa relawan seperti komunitas Keluarga Kita (Rangkul), komunitas Reptil Padang (Krap), dan komunitas Muda Literat. Berbagai acara digelar Minggu (08/09/2019) di Bukik Ase seperti nonton bersama film seri drama komedi ini keluarga kita “kalau cinta, boleh marah?, edukasi dan sosialisasi mengenai binatang, buku ku cerita ku, belajar vokal, serta makan lemang bersama.

Komunitas Rangkul nonton bersama dengan ibu-ibu sekitar Bukik Ase.
Komunitas Rangkul nonton bersama dengan ibu-ibu sekitar Bukik Ase.

Pendiri dan pembina Bukik Ase Yusrizal KW terlihat bangga dan haru bersama para relawan yang nampak semangat memberikan hiburan dan edukasi bagi anak-anak dan ibu-ibu. Baginya, kegiatan ini penting dan harus didapatkan masyarakat. Masyarakat harus mengetahui pola asuh dan manajemen keluarga yang baik dan benar, selain itu anak-anak disini tidak hanya dikenalkan dengan budaya dan alam tetapi mereka juga harus punya pengetahuan mengenai binatang.

Bacaan Lainnya

“Hari ini kita menyajikan tiga program yang sangat bermanfaat bagi masyarakat disini. Keluarga rangkul, pertunjukan komunitas reptil, kegiatan literasi mudaliterat, latihan vokal serta makan lemang bersama. Kegiatan seperti ini merupakan hal penting sekaligus menambah pengetahuan masyarakat di Bukik Ase. Masyarakat harus mengetahui pola asuh dan manajemen keluarga yang baik dan benar, selain itu anak-anak disini tidak hanya dikenalkan dengan budaya dan alam tetapi mereka juga harus punya pengetahuan mengenai binatang,” kata Yusrizal KW.

Anggota komunitas Muda Literat saat kegiatan buku ku cerita ku di Bukik Ase.
Anggota komunitas Muda Literat saat kegiatan buku ku cerita ku di Bukik Ase.

Sementara dari komunitas keluarga kita (Rangkul) menyampaikan bahwa pengasuhan keluarga itu urusan bersama, dengan banyak nya kolaborasi keluarga Rangkul bisa membawa perubahan kepada banyak orang mengenai pola asuh terhadap anak dan sikap kepada pasangan. Komunitas keluarga rangkul memiliki program berkelanjutan dengan sasaran ada perubahan pola asuh dan komunikasi oleh ibu-ibu sekitar Bukik Ase yang rata-rata bekerja sebagai petani dan peternak.

“Rangkul adalah relawan yang fokus pada pendidikan keluarga, dengan adanya kegiatan seperti ini target kita ada perubahan pola asuh dan komunikasi dalam keluarga dan orang banyak,” ungkap Zulda didampingi Ria Oktorina di Bukik Ase.

Komunitas Reptil Padang saat melakukan edukasi dan sosialisasi kepada anak-anak dan warga sekitar Bukik Ase
Komunitas Reptil Padang saat melakukan edukasi dan sosialisasi kepada anak-anak dan warga sekitar Bukik Ase.

Di tempat yang sama, Danu pembina komunitas reptil Padang juga menyampaikan, saat ini kepedulian masyarakat kepada binatang cukup rendah. Masyarakat berfikir binatang seperti reptil dianggap musuh dan sering dikaitkan dengan hal-hal mistis. di Bukik Ase ini kita memberikan edukasi dan sosialisasi mengenai reptil ini.

“Kita harus mengubah paradigma bahwa tidak semua binatang itu menjadi musuh. Selain itu, masyarakat juga harus mengetahui bagaimana cara menghindar dari binatang-binatang berbisa tanpa langsung memukul dan menghilangkan nyawa nya.” kata Danu.

Tidak kalah menarik, kehadiran anggota Muda Literat di Bukik Ase juga membawa dampak besar. Komunitas literasi yang diketuai oleh Mutia Hisra Khadifa ini juga aktif mengajak anak-anak Bukik Ase untuk gemar membaca buku.

“Hari ini adalah kegiatan buku ku cerita ku. kita bisa menceritakan bacaan dan meminjamkan buku dari anggota Muda Literat lainnya. Selain itu kita juga ada lapak baca gratis di car free day, kami mendapat apresiasi dan masukan positif dari masyarakat, sehingga membuat Muda Literat merasa mendapat ruang untuk bahagia bersama dengan membaca buku,” ungkap Tia. (***)

BACA JUGA : bukik-ase-referensi-anak-muda-milineal-belajar-budaya/

Pos terkait