Sebagai Penerus Amanah Kemerdekaan, Nasrul Abit : Anak Bangsa Harus Mengisi dengan karya positif

Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit

PADANG, TOP SUMBAR — Sebagai penerus amanah kemerdekaan ini, anak bangsa harus mengisi dengan karya positif, dan melaksanakan pembangunan untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Hal itu dikatakan oleh Wakil Gubernur sumatera Barat Nasrul abit disela-sela upacara penurunan bendera Sang Saka Merah Putih di Halaman Kantor Gubernur Sumatera Barat, Jumat sore (17/8).

Nasrul Abit juga mengajak semua anak bangsa untuk berterimakasih kepada para pahlawan yang telah memerdekakan negeri ini.

“Generasi muda saat ini, serta semua komponen bangsa agar bekerja keras melanjutkan perjuangan bangsa yang telah didahulu oleh para pendahulu dan pahlawan bangsa dalam memerdekaan negeri ini,” ujar Nasrul Abit.

Ia mengatakan, para pendahulu telah berjuang melawan penjajahan mengorbankan harta benda, bahkan nyawa untuk mempertahan kemerdekaan Republik Indonesia. Begitu banyak tetes darah, kepiluan, air mata untuk kemerdekaan, mereka berjuang ikhlas tanpa pamrih, itulah para syuhada pahlawan bangsa.

“Tugas kita sebagai pelanjut perjuangan bangsa menjadi amanah keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia untuk mengisi kemerdekaan. Apakah dia petani, pedagang, nelayan, guru, buruh, pengusaha dan sebagai dalam karyanya memberikan yang terbaik untuk mewujudkan cita-cita bangsa,” ajak Nasrul Abit.

Disebutkan Nasrul Abit, mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia itu,  bagaimana kesenjangan pembangunan kota dan desa, kesenjangan kaya dan miskin tidak terlalu jauh. Bagaimana kesejahteraan itu menjadi milik seluruh rakyat Indonesia. Guna mencapai itu, semangat kebangsaan dan kerja keras seluruh komponen masyarakat tentulah sesuatu keharusan tanggungjawab sebagai penerus perjuangan bangsa.

“Dengan usia 73 Tahun kemerdekaan Indonesia, masih banyak yang mesti kita perbuat,  kemajuan teknologi mesti menjadi alat mempercepat pembangunan itu, jangan teknologi yang memperalat kita,” ingat Nasrul Abit. (Syafri)

Pos terkait