Rendang Belalang Makanan Khas Masyarakat Kecamatan Sumpur Kudus 

Salah seorang warga di Kecamatan Sumpur Kudus tengah memasak rendang belalang menggunakan kayu bakar
Salah seorang warga di Kecamatan Sumpur Kudus tengah memasak rendang belalang menggunakan kayu bakar

Oleh : Irwandi

Masyarakat Kecamatan Sumpur Kudus, Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat mengolah belalang menjadi masakan rendang atau dikenal sebagai rendang belalang makanan khas daerah itu.

Belalang sawah (Oxya Chinensis) merupakan sejenis serangga yang hidup di sawah dan ladang. Selain itu, belalang juga dianggap sebagai hama yang merusak tanaman. Sehingga banyak juga di antara petani yang membasminya.

Bacaan Lainnya

Berbeda dengan masyarakat di Kecamatan Sumpur Kudus, Kabupaten Sijunjung, Sumbar, khususnya di daerah Kumanih, Tanjung Bonai Aur, Sisawah dan Sumpur Kudus mereka malah mengolah belalang menjadi rendang. Bahkan rendang belalang telah menjadi makanan khas dan oleh-oleh bagi wisatawan yang berkunjung ke daerah itu.

Kendati demikian, menurut salah seorang warga di sana Nurcahya Elita (63) ternyata tidak semua jenis belalang bisa diolah menjadi rendang dan belalang yang bisa dikonsumsi masyarakat di sana adalah belalang sawah.

Berdasarkan penjelasan Elita ada beberapa jenis belalang yang tidak layak dikonsumsi salah satunya belalang kunyit karena rasanya pahit dan habitatnya yang kotor dan banyak ditemukan di pinggir jalan.

Pengolahan Belalang Rendang

Sebelum mengolah belalang menjadi rendang, biasanya masyarakat Sumpur Kudus melakukan penangkapan belalang sawah setelah musim panen padi dan pada musim bertanam padi menggunakan jaring yang diletakkan di atas benih suapaya belalang yang terbang akan terjerat jaring, kemudian dimasukan ke dalam tabung yang terbuat dari bambu.

Penangkapan belalang tersebut biasanya juga dilakukan malam hari pukul 23.00 WIB di sawah yang telah selesai panen.  Karena pada waktu itulah semua belalang hinggap ke batang padi.

Proses penangkapan belalang dilakukan beramai-ramai dan saling bersorak satu sama lain dengan membawa obor yang terbuat dari bambu dan dilubangi untuk memasukkan belalang yang telah ditangkap.

Sebelum direndang, belakang yang sudah ditangkap tersebut disangrai terlebih dahulu hingga baunya berubah menjadi tidak menyengat lagi. Kemudian dibersihkan membuang bagian kaki dan sayap belalang.

Selanjutnya mengolah belalang menjadi rendang. Cara pengolahan rendang belalang hampir sama dengan pengolahan rendang pada umumnya, yakni menyiapkan rempah-rempah rendang yang lengkap berupa, bumbu rendang, bawang merah, bawang putih, cabai, kunyit, kelapa dan beberapa bumbu lainnya. Namun perbedaannya biasanya rendang menggunakan daging, tetapi sekarang diganti dengan belalang.

Selain rendang belalang, di Kecamatan Sumpur Kudus juga terdapat makanan lainnya dari olahan belalang seperti belalang gulai, belalang goreng, dan belalang bakar.

Selain itu, berdasarkan hasil penelitian seorang mahasiswa Annisa Thahara dalam skripsinya pada 2018 lalu ternyata belalang memiliki protein yang tinggi.

Berdasarkan hasil penelitian itu kandungan protein alergen belalang sawah mencapai 24,4 persen lebih tinggi dibandingan protein yang terkandung pada sapi, domba, babi dan unggas.

Kadar lemak pada belalang juga rendah hanya 1,5 persen. Belalang dapat dijadikan sumber protein utama di kalangan masyarakat mengingat kadar protein yang tinggi, kadar lemak rendah dan harganya yang relatif masih murah.

Penulis merupakan mahasiswa sastra Minangkabau di Universitas Andalas.

Pos terkait