Positif Covid-19 Sumbar Melonjak Drastis, Ini Pesan Penting Dokter Andani Eka Putra

dr. Andani Eka Putra
dr. Andani Eka Putra

Pertambahan warga Sumbar terkonfirmasi terinfeksi positif Covid-19 seminggu terakhir ini tergolong meninggkat tajam. Topsumbar.co.id mencatat seminggu terakhir jumlah total pertambahan warga Sumbar positif terinfeksi Covid-19 tercatat sebanyak 223 orang.

Rinciannya, 13/8 (42 orang), 14/8 (42 orang), 15/8 (37 orang), 16/8 (13 orang), 17/8 (26 orang), 18/8 (37 orang), dan 19/8 (26 orang).

Naik tajamnya jumlah pertambahan warga Sumbar konfirmasi positif terinfeksi Covid-19 itu tidak luput dari perhatian serius Dr. dr. Andani Eka Putra.

Bacaan Lainnya

Dr. dr. Andani Eka Putra yang dimaksud adalah pimpinan dan penanggungjawab Tim Laboratorium Diagnostik dan Riset Terpadu Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas dan Balai Penyidikan dan Pengujian Veteriner Wilayah II Baso yang setiap hari bergelut memeriksa sampel specimen tes swab dan PCR.

Nama Dr. dr. Andani Eka Putra sudah begitu akrab dibaca. Namanya bahkan setiap hari terberita seiring rilis info dan update data penanganan Covid-19 Sumbar oleh juru bicara penanganan Covid-19 Prov Sumbar, Jasman Rizal.

Lantas apa sajakah info penting dari Dr. dr. Andani Eka Putra terkait meningkat tajamnya jumlah pertambahan warga Sumbar konfirmasi positif Covid-19 setidaknya seminggu terakhir dimaksud?

Berikut dibawah ini Topsumbar.co.id sajikan info sangat penting dari Dr. dr. Andani Eka Putra yang pesannya ini tersebar diberbagai jejaring WAG, Rabu, (19/8/2020) kemaren.

Berkaitan dengan perkembangan kasus Covid yang belum menurun di Sumbar, berikut usulan yang dapat saya sampaikan, yaitu, positivity rate kita naik sekitar 2-3%., walaupun dibawah standar WHO 5%, kita tetap waspada.

Saat ini sedang terjadi adu cepat antara penyebaran dengan testing dan tracing. Jika testing dan tracing menang maka kita bisa atasi, jika kalah PR akan semakin naik. Peningkatan PR akan berkontribusi terhadap kematian.

Semakin tinggi PR, kematian akan bertambah. Tanpa tracing dan testing masif, secara teori kita akan masuk zona bahaya, dimana PR akan naik lebih dari 15%, saat itu kematian nakes (Tenaga Kesehatan -red) akan banyak terjadi.

Beberapa kasus positif ditemukan di area wisata dan hotel. Kedua tempat tersebut paling banyak dikunjungi orang luar Provinsi yang menjadi sumber utama penyebaran saat ini.

Saya imbau mari kita periksa secara berkala hotel dan area wisata.. jika tidak mau sebaiknya lockdown saja daerah tersebut. kita harus tegas dalam hal ini..!!

  1. Mari kita dorong dengan aksi nyata bahwa semua yang datang dari luar Provinsi harus diswab, termasuk orang Sumbar sendiri..Saya sendiri selalu swab saat datang ke Padang,”
  2. Promkes (Promosi Kesehatan -red) dan perbaikan edukasi penting, mari lakukan dengan nyata, jangan hanya beretorika. Ini pekerjaan berat, namun jika bersama2 ini akan bisa dilakukan.

Sekali lagi jangan beretorika.. jadilah kita pekerja dan bukan pengamat. Kawan-kawan pers mungkin bisa menginformasikan secara masif dalam tiap pemberitaan daerah yang tidak melakukan protokol.

Pemerintah mungkin dengan sanksi, profesional (IDI, PPNI, IBI, Kesmas, MUI, DMI dll) bisa membentuk grup-grup promkes yang masuk ke Nagari dan Jorong secara langsung.

“Kita harus masif untuk edukasi dan diikuti dengan sanksi,” katanya.

Secara sederhana saya ingin menggarisbawahi bahwa masalah Covid adalah masalah kita bersama, edukasi penting tapi paling sulit dilakukan, sambil menyiapkan ini, testing dan tracing harus maju ke depan. Tanpa edukasi yang baik, maka tracing dan testing ibarat membersihkan lantai yang sumber bocornya tidak pernah diatasi.

“Salam Merdeka dari Covid,” tutup Dr.dr. Andani Eka Putra.

(AL)

Pos terkait