Perguruan Thawalib Padang Panjang Dikagumi Guru Besar Universty of Sousse, Tunisia

Guru Besar Universty of Sousse, Tunisia, Afrika. Profesor Moncef Ben Abdeljelil menyampaikan rasa terkejut dan kagum ke Perguruan Thawalib Padang Panjang.

Kekagumannya itu dilontarkannya saat memberikan kuliah umum di Perguruan Thawalib Padang Panjang, Selasa (17/03/2020).

Menurutnya, Perguruan Thawalib hadir dan bangkit saat dunia Islam mengalami kemunduran di belahan dunia.

“Luar biasa, ternyata di sini tempatnya, tempat yang jauh dari negeri kami berdiri lembaga pendidikan Islam yang usianya 100 tahun lebih dan masih berdiri kokoh hingga saat ini,” ujar Profesor Moncef Ben Abdeljelil.

Selanjutnya, dalam kuliah umum bertemakan “Perbandingan Pendidkan Barat dan Arab” yang dilangsungkan di Aula Dr. Abdul Karim Amrullah, komplek Perguruan Thawalib itu, Profesor Moncef Ben Abdeljelil juga menyampaikan bahwa pesantren memiliki peran sangat penting dalam perubahan dunia.

“Karena dari pesantren banyak lahir ulama besar dan tokoh- tokoh pembaharu Islam,” sebut Profesor Moncef Ben Abdeljelil yang pernah menjabat Wakil Menteri Pendidikan Tunisia.

Kenapa dikatakan demikian, sebab menurut Profesor Moncef Ben Abdeljelil, pesantren menyediakan ruang untuk belajar pengetahuan yang kompleks dan berkemajuan.

“Di pesantren santri mempelajari bahasa dunia seperti bahasa Arab dan bahasa Inggris dan itu menjadi modal untuk menguasai ilmu pengetahuan,” ujarnya.

Di kesempatan kuliah umum yang diikuti civitas murid dan majelis guru Perguruan Thawalib itu, Profesor Moncef Ben Abdeljelil, berharap para santri dapat melanjutkan pendidikan ke sekolah-sekolah ternama dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan. Tidak saja tafsir, fikih dan lain-lain. Tetapi juga ilmun pengetahuan lain seperti matematika, teknik, kedokteran dan semacamnya.

“Agar Islam bisa mewarnai dunia sebagaimana tujuan dari dibawanya risalah kenabian. Islam harus dijadikan sebagai agama pertengahan atau moderasi dan menciptakan kedamaian di muka bumi,” ucapnya.

Terakhir, dalam kuliah umum yang berlangsung khidmad itu, Profesor Moncef Ben Abdeljelil memotivasi agar santri menguasai bahasa sebanyak mungkin.

“Untuk bisa menguasai ilmu pengetahuan yang terbentang luas, salah satunya adalah menguasai bahasa,” pungkas Prof. Moncef Ben Abdeljelil yang kadatangannya turut didampingi Syofia, sang istri.

Sementara itu, Ketua Umum Yayayan Thawalib Padang Panjang, Abrar, M.Ag, di awal sambutannya saat membuka kegiatan kuliah umum, menjelaskan tentang pentingnya kuliah umum dalam rangka menambah wawasan santri dan guru guna percepatan pengetahuan.

“Apalagi narasumber yang memberikan kuliah umum kali ini adalah Guru Besar atau Profesor dari universitas bergengsi di Tunisia yang juga mengajar di perguruan tinggi ternama di dunia seperti Amerika, Jerman, dan Inggris,” ujar Abrar.

(AL)

Pos terkait