Pendapat Tokoh Minang Nasional dalam Dialog Internasional Tentang Surau Sydney Australia

Dialog internasional tokoh dan masyarakat Minang se-dunia tentang Surau Sydney Australia dan masa depan generasi Minang di rantau telah usai diadakan, Rabu, 20 Mei 2020, kemarin lalu.

Antusias peserta dan kehadiran tokoh-tokoh minang nasional dalam video conference via aplikasi Zoom yang berlangsung selama dua jam lebih itu, bisa dikatakan menjadi satu indikator suksesnya penyelenggaraan dialog.

Layak untuk disimak kembali apa saja pendapat atau pandangan sejumlah tokoh-tokoh minang nasional tentang Surau Sydney Australia dan masa depan generasi minang di rantau dalam dialog internasional yang dimoderatori oleh Prof. Fasli Jalal kemarin itu.

Bacaan Lainnya

Dialog internasional itu sendiri diinisiasi oleh Minang Saiyo Sydney dan Surau Sydney Australia bekerjasama dengan Minang Diaspora Network-Global, ACT (Aksi Cepat Tanggap) dan PDA Travel.

Berikut hasil rangkuman pendapat tokoh-tokoh minang nasional yang disampaikan dalam dialog internasional kemarin yang diterima Topsumbar.co.id

Novri Latif (Ketua Surau Sidney Australia)


Disebutkannya Surau Sydney dibangun bertujuan untuk membangun generasi muda milenial yang tidak hanya memiliki ilmu, skill dan pengalaman hidup di sini.

“Tapi juga anak muda yang memiliki akhlak islami, bangga atas jati diri sebagai orang minang dan menjadi duta bangsa yang baik,” sebutnya.

Yusuf Rizal (Ketua Minang Saiyo Sydney, Australia)

Menurutnya Surau Sydney bisa menjadi media untuk meminimalisir gap antara orang tua dan generasi muda minang di Sydney.

Irwan Prayitno (Gubernur Sumatera Barat).

Menurut Irwan Prayitno, budaya minang adalah budaya Islam (Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah).

Budaya minang bersifat universal yang bisa mengikuti kemajuan karena bersumber kepada Al-Qur’an dan sunnah sebagai Minhaju Al-Hayah (way of life).

“Wahai generasi muda minang, mari bersiteguh memegang adat dan budaya minang yang juga itu budaya Islam yang bertumbuh dari surau,” ucapnya.

Buya Gusrizal (Ketua MUI Sumatera Barat)

Surau mesti berdiri di hati dan jiwa setiap orang beriman sebelum dibangun secara fisik.

Surau telah teruji melahirkan kepribadian sebagai pejuang tangguh baik di skala lokal, nasional dan internasional.

“Konsep balik basurau bukan balik ka surau (problem di ranah), surau bisa menjadi tempat pendidikan kehidupan yang justru lebih membekas pada hati dan jiwa generasi muda,” sebutnya.

Prof. Emil Salim

Menurut mantan menteri yamg juga Ketua Dewan Pembina MDM-G. Covid-19 melahirkan pola hidup baru (new normal), terutama pada penggunaan digital teknologi.

“Surau pada new normal harus lebih mengglobal dengan memanfaatkan digital ekonomi, dan teknologi komunikasi (surau virtual) karena surau sangat penting berkembang di dunia,” ujarnya.

Prof. Jurnalis Uddin

Menurut Ketua Yayayan Yarsi dan juga Pembina MDM-G. Perguruan tinggi yang baik akan melahirkan generasi muda yang baik dan di dalamnya ada surau yang juga berperan.

“Saya mendukung sekali pendirian surau di Sydney dan perlu juga mendapat dukungan bersama,” ucapnya.

Irman Gusman (Pengusaha Nasional)

Era Society 5.0, manusia sebagai centralnya DNA digital teknologi sebagai basisnya.

“Saya memandang penting keberadaan surau baik secara digital maupun riil surau di Sydney dengan konsep yang jelas, tidak hanya menjadi tempat rutinitas ibadah, tapi juga sebagau Minang Culture Center, pusat bisnis, tempat pelatihan dan sebagainya,” imbuhnya.

Nurhayati Subakat (Owner Wardah Cosmetic)

Pendidikan di waktu kecil lebih membentuk karakter seseorang dan sulit untuk diubah.

“Modal hidup untuk bisa bersaing: Ketuhanan, Kepedulian, Kerendahan hati, Ketangguhan dan Inovasi,” ujar pendiri PT. Pusaka Tradisi Ibu yang kini telah berubah menjadi PT. Paragon Technology and Innovation yang mengelola merek kosmetik Wardah, Make Over, dan perawatan rambut Putri dan IX.

Dr. Fadli Zon (Ketua Umum Ikatan Keluarga Minang)

Tokoh-tokoh minang dahulu memiliki nilai-nilai leadership yang bisa ditauladani.

Networking sangat penting di era digital untuk bisa berkontribusi.” sebut Fadli Zon yang juga anggota DPR-RI.

Guspardi Gaus (Anggota DPR-RI dan Pengusaha)


Menurutnya, ciri orang minang taat beragama, kukuh melaksanakan adat dan terkenal dengan jiwa merantau.

Surau menjadi wadah membentuk karakter milineal minang dimana pun (autocritic), untuk membangun generasi muda minang.

  1. Restrukturisasi pembenahan karakter dan budaya minang
  2. Mempersiapkan generasi muda yang unggul dan kuat
  3. Mempersiapkan generasi muda yang memiliki skill handal dan kompetitif.

Archandra Tahar (Dirut PT. Gas Negara)

Investasi terbaik untuk kehidupan akhirat, yakni mendidik anak sholeh, ilmu yang bermanfaat dan sedekah jariyah, semua ini ada pada pendirian Surau.

“Metode mendidik anak di luar (negeri) adalah ‘Give Them The Example Instead The Orders. Bangunlah surau, karena ini return terbaik di akhirat,” katanya.

Yendra Fahmi (Pengusaha Nasional)

Insya Allah kita sama-sama bahu membahu untuk membangun masjid (surau) di Sydney, dan ini menjadi kebanggan kita semua.

Prof. Ismet Fanany (Deakin University)

Di Indonesia di luar Minang peran surau mungkin belum ada, semoga Surau Sydney bisa menjadi surau model yang baik.

“Surau harus dimodifikasi agar lebih menarik dan relevan bagi generasi muda milenial,” ujarnya.

Ed Fauzan Ofratos (PDA Travel)

Bersama-sama wujudkan Surau Sydney dan menyelamatkan generasi muda minang.

“Do’a dan ikhtiar selalu, tanpa putus asa hadirkan Surau Sydney,” pungkasnya.

(AL)

Pos terkait