Pemko Payakumbuh Adakan Rapat Koordinasi Persiapan Penilaian Lomba Sekolah Sehat (LSS) Tingkat Provinsi Sumatera Barat

Payakumbuh— Pemerintah Kota (Pemko) Payakumbuh melalui Bagian Kesejahteraan Masyarakat (Kesra) menggelar rapat koordinasi persiapan penilaian Lomba Sekolah Sehat (LSS) tingkat Provinsi Sumatera Barat 2019 di hadiri Walikota Payakumbuh yang diwakili oleh Asisten III, rakor ini juga di hadiri oleh Wakil TP PKK Kota Payakumbuh, Tim pembina UKS dan pimpinan OPD terkait UKS di Aula Pertemuan Randang Lt.II eks Lapangan Poliko Balaikota Payakumbuh (14/08).

Walikota Payakumbuh yang diwakili oleh Asisten III Setdako Payakumbuh Amriul Dt. Karaiang membuka secara resmi kegiatan rapat koordinasi persiapan penilaian LSS tingkat Provinsi Sumatra Barat.

Dalam rapat koordinasi ini, Asisten III mengingatkan beberapa hal terkait persiapan penilaian LSS, “ pada LSS ini kita harus melengkapi data. Data yang di pakai jangan lagi menggunakan data yang lama harus ada data yang baru. Untuk itu di kecamatan juga harus dilengkapi dikota pun juga begitu. Dan data disekolah juga harus dilengkapi sampai kepada berapa jumlah dokter kecil yang ada disekolah-sekolah, sedangkan untuk tumbuhan tak perlu banyak, artinya tidak masalah sedikit tetapi jenis tumbuhan untuk LSS ini lengkap,” ucapnya.

Untuk terwujudnya sekolah sehat, kondisi kantin di sekolah juga mempengaruhi. Asisten III Setdako Payakumbuh juga mengingatkan agar setiap kantin memiliki tempat cuci tangan.

“persoalan kantin biasanya susah ngatur. Tetapi sebetulnya tidak susah. Jadi sebaiknya kurangi masakan pabrik yang tidak sesuai dengan rekomendasi Dinas Kesehatan dan kalau bisa di kantin ada tempat cuci tangan air yang mengalir. Selain itu, disekolah juga harus lengkap sarana prasarana termasuk logo UKS,” jelas Asisten III Amriul Dt. Karaiang.

Terlibatnya Kota Payakumbuh dalam LSS ini ke tingkat Provinsi, Asisten III berharap agar persiapan penilaian dimatangkan.

“kita berharap agar sekretariat-sekretariat dilengkapi data-data dan kepada bapak ibu Camat untuk bisa koordinir tingkat kecamatan dan berkoordinasi dengan kemenag. Dari tingkat kecamatan barulah disalurkan ke Kota,” tuturnya.

Sementara itu, Kabag Kesra, Ul Fakhri sekaligus yang memimpin rakor menyebutkan diadakannya rapat kerja untuk membahas persiapan yang telah di lakukan untuk penilaian sekolah sehat .

” Jadi, hari ini kita berbicara mengenai persiapan yang telah di lakukan. Tahun ini Alhamdulillah Payakumbuh kembali ikut serta dalam Lomba sekolah sehat tingkat provinsi dan InsyaAllah mewakili provinsi sumatera barat ke tingkat nasiol yang mana tahun ini Kota Payakumbuh menyatakan empat lembaga pendidikan yang akan mewakili ke tingkat Provinsi Sumatera Barat, yaitu TK Pembina Payakumbuh Utara, SDN 63 Payakumbuh di Limbukan, SMPN 4 Payakumbuh di Pakansinayan, dan SMAN 1 Payakumbuh di Tiaka”, ungkapnya.

Dalam rapat koordinasi ini, Ul Fakhri menyebutkan jadwal penilaian LSS ini dilaksanakan dalam Minggu keempat, namun jadwal pastinya dilaksanakannya kegiatan ini dirahasiakan.

” jadwal di perkirakan pada Minggu keempat ini. Jadi penilaian kali ini bukan hanya sekedar menilai, tetapi lebih kepada pendekatan pembinaan perilaku dan budaya. Untuk jadwal pastinya sengaja di rahasiakan tanggal nya sehingga nanti kondisi disekolah ini betul-betul real tidak dibuat buat. Dan untuk penilaian dilakukan selama 2 hari, hari pertama ekspos dan hari kedua peninjauan lapanga,” tuturnya.

Kemudian, Ul Fakhri mengingatkan kepada kepala sekolah untuk menyiapkan beberapa hal selama penilaian sekolah sehat ini.

“nantinya, pada saat memaparkan lebih baik didukung dengan slide ataupun vidio, dan tak kalah pentingnya kondisi sekretariat UKS harus lengkap. Perlu diketahui bahwa komposisi penilaian untuk sekolah adalah 70% dan 30% nya untuk sekretariat, serta seharusnya setiap siswa ada rapor kesehatannya” kata Ul Fakhri.

Selain itu, Ul Fahri mengatakan berhasilnya penilaian sekolah sehat tidak cukup dengan persiapan masing-masing sekolah, tetapi dukungan dari masyarakat sekitar sekolah juga sangat penting.
“masalah lain yang kita hadapi adalah minimnya dukungan dari Masyarakat radius 500 meter. Keberhasilan sekolah sehat juga d tentukan oleh masyarakat sekitar, kita berharap nanti saat tidak ada lagi warung yang ada disekitar sekolah yang menjual rokok, mie instan ataupun makanan-makanan yang tidak mengandung kesehatan,” pungkas Ul Fakhri.(ton)

Pos terkait