Pemerintah Dorong K/L dan Pemda Dapat Lakukan Business Matching

Kota Solok | Topsumbar – Untuk mendorong percepatan realisasi peningkatan penggunaan Produk Dalam Negeri dan produk UMK dan Koperasi dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah dan BUMN, Pemerintah kembali mengadakan ajang Showcase dan Business Matching. Acara puncak pameran dan temu bisnis ini digelar di Jakarta Convention Center, Jakarta, Senin (25/4/2022).

Dihadiri oleh Menkop UKM Teten Mazduki, Menteri BUMN Erik Thohir, Menparekraf Sandiaga Uno, Mendagri Tito Karnavian, Pimpinan BUMN, serta Kepala Daerah se-Indonesia untuk meyakinkan bahwa produk-produk UMKM telah mampu bersaing dan memiliki kualitas yang baik untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa pemerintah.

Pada kesempatan ini, Wakil Wali Kota Solok Dr. Ramadhani Kirana Putra yang mewakili Pemko Solok turut serta mengikuti kegiatan tahap kedua hasil kerjasama KemenkopUKM bersama Kemenkomarves, Kemenparekraf, Kemendagri, Kemenperin dan LKPP dengan serangkaian kegiatan yang akan mendorong K/L dan Pemda dapat melakukan business matching (temu bisnis) mandiri atau terdesentralisasi.
Menteri Teten berharap, seluruh K/L juga mendorong ekosistem penyedia yaitu UMKM dan koperasi masuk ke katalog lokal minimum 1.000 UKM dan koperasi yang produknya relevan dengan kebutuhan daerah. K/L juga dituntut untuk melakukan pembinaan terhadap ekosistem penyedia dengan menerapkan good governance dan menyusun roadmap substitusi impornya.

Bacaan Lainnya

“Kepercayaan pemerintah dan BUMN terhadap produk dalam negeri akan mendorong kepercayaan dunia usaha (swasta) yang potensi permintaannya jauh lebih tinggi, sehingga permintaan dari swasta kepada produsen yang ikut dalam pameran tematik akan meningkat,” sebut Menteri Teten.

Untuk itu, Teten menargetkan selanjutnya produk UMKM dapat onboarding dalam e-katalog dan akan mendorong peran aktif seluruh asosiasi UMKM serta marketplace untuk melakukan pendampingan terhadap UMKM.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian mengatakan, pembeli terbesar itu adalah negara, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Untuk itu, Kemendagri memiliki tugas untuk memastikan daerah memberikan kontribusinya dalam alokasi 40 persen belanja barang dan jasa.

“Kita harus benar-benar memastikan komitmen ini direalisasikan. Tugas saya selaku Mendagri adalah mendorong realisasi ini. Pada saat Musrenbang telah ditekankan sebanyak 40 persen dari belanja barang/jasa dan belanja dialokasikan untuk belanja UMKM,” ucap Tito.

Senada disampaikan Menteri BUMN Erick Thohir yang menegaskan dan meminta kepada Direksi BUMN agar segera menindaklanjuti tender yang telah diinisiasi yakni untuk angka proyek di bawah Rp400 juta harus diberikan kepada UMKM. Hingga kini tercatat sudah berjalan hampir 15.000 lebih UMKM yang tergabung dengan transaksi Rp20 triliun.

“Hari ini di saat ekonomi dunia sedang gonjang-ganjing. Kita harus pastikan ekonomi Tanah Air berjalan dengan baik, inflasi ditekan. Karena itu saya meminta dan memastikan sesuai instruksi presiden, direksi BUMN menjalankan dengan sebaik-baiknya,” kata Erick.

Sebelumnya, business matching pada tahap I yang dilakukan oleh Kementerian Perindustrian berhasil mencatatkan komitmen belanja dalam negeri sebesar Rp219 triliun dalam tiga hari di bulan Maret 2022 kemarin.

Kemenkop UKM juga akan bekerja sama dengan Kementerian Dalam Negeri untuk mendukung pelaksanaan business matching mandiri di daerah. Hal ini dipakukan dengan pengisian RUP sehingga mencapai 100% dan menggunakan produk dalam negeri khususnya UMKM.

Dalam pelaksanaannya nanti, Kementerian Koperasi dan UKM akan melakukan serangkaian kegiatan yang mendukung pelaksanaan acara Showcase dan Business Matching Tahap 2, di antaranya melakukan sosialisasi bersama Kemenkomarves, Kemenpar, Kemendagri, Kemenperin dan LKPP kepada K/L dan Pemda untuk menginformasikan agar K/L dan Pemda dapat melakukan business matching mandiri atau terdesentralisasi.

(gra)

Pos terkait