Pasca Longsor, Pemko Siapkan Langkah Tepat dan Opsi Retaining Wall Tebing Lubuk Mata Kucing

Pemerintah kota Padang Panjang menyiapkan langkah tepat dan sejumlah opsi dinding penahan (Retaining Wall) tebing Lubuk Mata Kucing pasca mengalami longsor, Jumat, (17/12/2021) lalu.

Pernyataan itu disampaikan Sekdako Sonny Budaya Putra saat meninjau Lubuk Mata Kucing, Kamis, (6/1/2022).

Dikatakannya, Pemko akan mengambil langkah-langkah yang tepat dan mengantisipasi kerugian yang lebih besar dari kejadian tersebut.

“Sejumlah alternatif tengah dikaji dan dipersiapkan guna menghindari kejadian serupa,” ujarnya.

Selain itu, Sonny juga mengingatkan kepada Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) memastikan objek wisata ini aman, baru di buka kembali.

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Welda Yusar, mengatakan pihaknya tengah membuat justifikasi teknis dengan memperhitungkan secara teknis kedalaman dan kerasnya tanah.

“Dinding penahan ini tidak seperti membuat bangunan biasa. Daya desak air dan kestabilan tanah mutlak menjadi perhatian kita. Jangan nanti ketika dibuat, justru tidak membuat kenyamanan dan keselamatan bagi masyarakat,” katanya.

Ia melanjutkan, rretaining wall dan vegetasi menjadi beberapa di antara opsi dalam penanggulangan runtuhan tanah dinding ini.

“Bisa jadi dengan adanya vegetasi, menanam di sekitar tebing seperti pohon bambu bisa menjadi solusi. Karena dengan cara alami, alam juga yang akan menyelamatkan,” ujarnya.

Ditempat yang sana, Direktur PDAM, Adrial A. Bakar, mengatakan runtuhan tebing Lubuk Mata Kucing ini sebelumnya berimbas pada putusnya pipa pompa 250 cc pada gate valve milik PDAM. Serta tiang dan kabel PLN terdorong tanah, bebatuan dan pohon.

“Awal kejadian runtuhan tebing tersebut sempat mempengaruhi suplai air kepada masyarakat lantaran listrik juga turut mati. Hanya satu hari. Hari kedua sudah berangsur 50 persen, 80 persen, dan hari ketiga 100 persen,” ujarnya.

Adrial juga menerangkan dari tiga pipa PDAM, ada satu pipa besar yang terkena dampak kejadian.

“Sekarang kita sedang rehab supaya bisa beroperasi sesegera mungkin. Untuk layanan ke pelanggan masih bisa menggunakan pipa yang lain. Tapi dengan kondisi pompanya beroperasi sepanjang hari,” terangnya.

(AL)

Pos terkait