Pariwisata Solok Pilar Ekonomi Masyarakat, Wisata Lima Danau Jadi Unggulan

Bupati Solok, H. Gusmal, SE, MM menyerahkan berkas kepada tim visitasi dan verifikasi peduli wisata awards 2020, Kamis (01/10/2020).

Kabupaten Solok merupakan daerah penghasil beras ter enak di dunia. Selain itu, Kabupaten Solok juga tidak jauh dari Kota Padang yang merupakan ibu kota Provinsi Sumatera Barat. Kabupaten Solok merupakan salah satu daerah di Provinsi Sumatera Barat yang mempunyai posisi strategis karena berada pada persimpangan jalur antar kabupaten dan antar provinsi.

Apabila dilihat dari bentang alamnya pun, Solok termasuk wilayah yang topografinya bervariasi. Solok terdiri atas daerah dataran rendah hingga puncak yang menyajikan keindahan panorama alam. Ada banyak tempat wisata alam di Solok yang harus dikunjungi jika Anda berkesempatan mampir ke daerah ini.

Selain wisata alam, ada pula beberapa wisata budaya yang memberikan pengunjung kesempatan lebih banyak untuk mengenali kearifan lokal masyarakat Kabupaten Solok. Jadi tidak heran Solok merupakan rekomendasi tempat wisata yang wajib dikunjungi karena menawarkan keindahan persawahan, perbukitan, dan banyak nya danau di negeri penghasil buah markisah ini.

Bacaan Lainnya

Begitu juga dengan keinginan Pemerintah Kabupaten Solok, bertekat wisata di Solok lebih dikenal dunia. Hal tersebut disampaikan Bupati Solok, H. Gusmal berkomitmen membangun ekonomi masyarakat melalui pariwisata.

Sektor pariwisata menjadi salah satu pilar bagi pemerintah kabupaten Solok menggerakkan ekonomi masyarakat. Berbagai program digalakkan untuk menggairahkan pariwisata yang sudah tergambar dari pemerintahan Gusmal – Yulfadri dalam empat tahun terakhir. Pengembangan pariwisata dilakukan dengan pengelolaan berbasis masyarakat.

“Ada 172 kawasan wisata di kabupaten Solok, di dalamnya wisata alam, sejarah dan budaya. Hampir seluruhnya dikelola secara mandiri oleh masyarakat,” ungkap Gusmal, saat menerima kunjungan tim penilai Peduli Wisata Award 2020, Kamis (01/10/2020) di Arosuka.

Dalam hal meningkatkan dampak wisata terhadap ekonomi masyarakat, pemerintah kabupaten Solok telah melakukan berbagai bentuk pelatihan dan bimbingan bagi masyarakat pengelola. Gusmal memahami betul, dalam memancing kunjungan wisatawan ke kabupaten Solok , sangat butuh penerapan sapta pesona pariwisata. Dari tujuh unsur itu, akan membuat wisatawan betah berkunjung ke kabupaten Solok.

Tujuh unsur tonggak pengembangan pariwisata yakni, aman, tertib, bersih, sejuk, indah, ramah tamah dan kenangan. “Ini harus dipahami dan diterapkan oleh seluruh pelaku pariwisata. Melalui berbagai program kegiatan, Pemerintah kabupaten Solok mendorong masyarakat pelaku dan pengelola pariwisata untuk mewujudkan sapta pesona pariwisata,” kata Gusmal.

Dikatakannya, kawasan wisata yang aman dan tertib menjadi faktor utama yang harus dijamin oleh pengelola. Wisatawan akan kapok berkunjung bila keamanan dan kenyamanan jauh dari yang diharapkan. Orang berwisata tentu ingin melepas jenuh dari rutinitas kerja, dan ini perlu dipahami bersama, tentunya mereka akan memilih lokasi atau objek wisata yang aman, tertib dan nyaman. Ini kunci awal, sambung Gusmal.

Selain itu, harga kerap menjadi persoalan yang muncul ketika berwisata. Kadang kala, harga makanan, tarif parkir hingga karcis masuk jauh diluar batas kewajaran. Menurut Gusmal, pihaknya sudah melakukan sosialisasi terhadap seluruh pengelola pariwisata, baik melalui seminar ataupun secara langsung dengan Organisasi terkait.

“Kunci pariwisata itu adalah, membuat tamu atau wisatawan nyaman, nyaman menikmati objek wisata, nyaman berbelanja. Intinya, ada kenangan masih dari pelayanan yang diberikan, ini yang kita tanamkan,” tambahnya lagi.

Terkait objek wisata unggulan di Kabupaten Solok , menurut Gusmal, memang difokuskan ke sejumlah destinasi potensial. Keberadaan lima danau menjadi ciri khas wisata alam kabupaten Solok . Danau Tuo, Danau Singkarak, Danau Diatas, Danau di bawah dan Danau Talang menjadi lima wisata danau di kabupaten Solok. Kemudian ada kampung budaya di empat nagari, salah satunya di nagari Jawi-jawi yang menonjolkan kearifan budaya masyarakat lokal. Wisata pendakian Gunung Talang, dan masih banyak lainnya.

“Yang jelas, Pariwisata menjadi andalan kita diluar sektor pertanian untuk mensejahterakan masyarakat. Sering New Normal, kita yakin, pariwisata akan kembali menggeliat tajam,” tutupnya.

Dalam masa normal baru, pengelolaan pariwisata di kabupaten Solok tidak jauh berbeda. Hanya saja, pengelola objek wisata diharuskan menyediakan sarana atau fasilitas penerapan protokol kesehatan. Disisi lain, Kepala Dinas Pariwara Kabupaten Solok , Nasripul Romika menjelaskan, pihaknya sudah melakukan bimbingan dan pembinaan bagi masyarakat dilingkungan objek wisata dan juga pengelola.

Sejauh ini, sudah ada 25 kelompok sadar wisata yang secara aktif membantu promosi pariwisata dan peningkatan mutu pelayanan. Pokdarwis merupakan bentuk partisipasi masyarakat dalam memajukan pariwisata.

“Homestay dan pondok penginapan juga terus tumbuh di kabupaten Solok, terutama di kawasan kampung budaya. Homestay dikelola secara mandiri oleh masyarakat dan dampak ekonominya bisa dirasakan langsung,” terang Nasripul.

Memang diakuinya, masa pandemi Covid-19 yang melanda Dunia, sedikit berdampak pada sektor pariwisata di kabupaten Solok . Namun, hal itu mulai sedikit terurai sejak diberlakukannya normal baru, layanan wisata kabupaten Solok kembali dibuka dengan penerapan protokol kesehatan.

Menghadapi penilaian Pedulian Wisata Award 2020 Sumatra Barat, Pemerintah Kabupaten Solok optimis bakal masuk nominasi. Apalagi, dokumen yang dikirimkan juga sudah sangat lengkap.

Seperti diutarakan ketua tim verifikasi Peduli Wisata Award 2020 Sumbar, Dr. Syamsurizal, pengelolaan pariwisata di kabupaten Solok sudah terbilang bagus. Hal itu ditandai dengan lengkapnya dokumen yang dikirimkan.

Dalam penilaian PWA 2020, Kabupaten Solok salah satu daerah yang paling lengkap dokumennya. Penilaian PWA 2020 merupakan kegiatan dari dinas pariwisata provinsi sumatera barat untuk memberikan apresiasi kepada pemerintah daerah yang peduli pembangunan pariwisata.

Aspek yang dinilai nantinya adalah aspek tata pamong, aspek tentang lingkungan kepariwisataan, aspek ekonomi kepariwisataan, aspek ekonomi kreatif, aspek pemasaran pariwisata, aspek pemberdayaan masyarakat dan aspek protokol kesehatan new normal.

Kunjungan tim penilai pada visitasi dan verifikasi pedul wisata awards 2020 tersebut disambut oleh Bupati Solok, H. Gusmal, SE, MM., Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sumbar, Novrizal SE. MA. AK., Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Solok, Nasripul Romika, S.Sos. Kemudian, Ketua tim verifikasi Dr. Syamsurizal, SIP, SE, MM dari Unand, Anggota tim verifikasi Prof. Dr. Ansofino, M.Si, Anggri Yulio, S. Komp, M. Komp dari STKIP PGRI SUMBAR, Dra. Ernawati, M.Pd, Ph.D, Dr. Indang dewata, M.Si dari UNP, Ian Hanafiah dari ASITA. (***)

Penulis: Andar MK

Pos terkait