Pangan Pokok Tidak Harus Beras

“Kebutuhan beras dalam negeri kita masih didatangkan dari luar, sementara produksi singkong kita adalah ke-4 terbesar di dunia setelah Nigeria, Thailand dan Brasil sehingga patutlah kita sukseskan program diversifikasi pangan,” demikian disampaikan Pemimpin Umum Sinar Tani Dr. Ir. Memed Gunawan selaku host dalam acara FGD (Focussed Group Discussion) Nutrisi, Konsumsi dan Potensi Singkong Sebagai Pangan Pokok hari ini Rabu (18/08) yang digelar secara virtual.

Bertindak selaku moderator dalam acara ini yaitu Pemimpin Perusahaan Sinar Tani Ir. Mulyono Machmur, MS.

“4 Sehat 5 Sempurna yang pernah diajarkan dulu telah disempurnakan lagi menjadi gizi berimbang,” demikian disampaikan dr. Dian Kusuma Dewi, M.Gizi Praktisi Gizi Klinik dari PDGMI (Perhimpunan Dokter Gizi Medik Indonesia).

Bacaan Lainnya

“Singkong memiliki indeks glikemik sebesar 55, sementara nasi putih memiliki indeks glikemik 80-90, semakin tinggi indeks glikemik maka semakin tinggi potensi kandungan kadar gula darahnya,” demikian lanjut dr. Dian Kusuma Dewi, M.Gizi.

Jajang C. Noer seorang aktris nasional sekaligus besan mantan Wapres Jusuf Kalla yang juga merupakan putri dari tokoh nasional asal Minangkabau Nazir Datuk Pamoentjak membawakan sebuah puisi yang berjudul “Balada Sepiring Singkong” sekaligus merupakan anti tesis terhadap paradigma yang berkembang bahwa singkong adalah makanan orang tidak mampu.

Kang Yana sebagai Humas Masyarakat Adat Kampung Cirendeu-Cimahi-Jawa Barat memaparkan bahwa mereka sejak 1924 telah beralih ke non beras sebagai makanan pokoknya.

“‘Hoyang merdeka lahir batin’ pada lokasi seluas 90 Ha mereka telah membudidayakan singkong sehingga pada 1964 memperoleh piagam penghargaan dari Wedana Cimahi dan sekarang kampungnya telah dijadikan juga sebagai Agrowisata Rasi (Beras Singkong),” ujar Kang Yana.

“Sasaran kita ke depan yakni generasi millenial,” ujar Dr. Ir. Darmono Taniwiryono, M.Sc dari Co Founder Singkong Cyber dan Inovator Varian Makanan Bergizi selaku narasumber berikutnya.

“Makanan apapun harus dimulai dari anak-anak, makanya kita menggaet generasi millenial untuk mengenal dan mengkonsumsi singkong karena singkong dapat tumbuh sepanjang tahun, tahan kekeringan, low input crops, serta memiliki kemampuan lebih besar mengkonversi energi,” demikian Dr. Ir. Darmono Taniwiryono, M.Sc di akhir FGD siang ini.

Acara yang digagas oleh Tabloid Sinar Tani dan SINTA TV ini merupakan usaha untuk mensukseskan program pemerintah dalam hal diversifikasi pangan mengingat semakin bertambahnya populasi penduduk dan tingginya kebutuhan pangan pokok rakyat.

Menanggapi FGD ini seorang praktisi pendidikan asal Kabupaten Sijunjung Afriyanto, S.Pd mengatakan “Pertanian kita yang kepemilikan lahannya tidak terlalu luas, masih belum dimanfaatkan secara maksimal, masih ada lahan tidur dan singkong adalah salah satu solusi dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.

(Gun)

Pos terkait