Orba, Perantau Asal Padang Panjang di Jakarta: Virus Corona itu Nyata Ada

Orba, Perantau Asal Padang Panjang di Jakarta terpapar Virus Corna

Pengantar Redaksi

Sejak diumumkannya pertama kali oleh pemerintah pada 2 Maret 2020 tentang warga Indonesia positif terpapar Covid-19. Sejak saat itu hingga hari ini, Sabtu (26/6/2021) jumlah warga Indonesia terpapar virus corona telah mencapai 2.072.867 jiwa (data update Jumat (25/6/2021, sumber Covid19.go.id -Red).

Dari 2.072.867 jiwa, sebanyak 1.835.061 sembuh dan 56.371 meninggal dunia. Melihat angka-angka di atas dapat dipastikan tidak seorangpun ingin terpapar Covid-19. Semua kita pastinya berusaha aman dan terbebas dari virus mematikan itu.

Bacaan Lainnya

Namun, amat disayangkan masih ada yang tidak percaya adanya virus corona dengan argumentasi beragam. (konspirasi dan lain sebagainya).

Lantas bagaimana dengan orang yang pernah terpapar positif Covid-19 dan kemudian dinyatakan sembuh ?

Pastilah masing-masingnya memiliki pengalaman dan kisah berkesan yang bisa saja menginspirasi.

Pada Minggu, (11/10/2020) silam, Topsumbar.co.id pernah menayangkan kisah inspiratif dari salah seorang jurnalis wanita asal Payakumbuh, Vinna Melwanti yang sembuh setelah berjuang melawan Covid-19 di Jakarta.

Nah, pada Sabtu, (26/6/2021) siang ini, Topsumbar.co.id menayangkan sebuah tulisan kisah dari salah seorang perantau asal Kota Padang Panjang, Orba (54) yang bermukim di Jakarta.

Ia 20 tahun kerja di perusahaan obat dan pernah berkunjung ke pabrik vaksin di prancis dan Canada. Saat ini tengah berjuang untuk sembuh dari Covid-19.

Kisah dan tulisan Orba ini ditayangkan Topsumbar.co.id setelah mendapat persetujuan darinya.

Oiya, sebagai info sebagaimana disampaikan Orba kepada Topsumbar.co.id via pesan WhatsApp, Sabtu, (26/6/2021) siang ini. Ia dinyatakan positif Covid-19 tanggal 22 Juni 2021 lalu. Artinya, hari ini adalah hari keempat ia menjalani isolasi mandiri.

Selamat membaca dan terima kasih

————

Alhamdulillah atas semua doanya sahabat handai tolan semua. Ambo (saya -Red) sudah berangsur pulih, dan Inshaa Allah sehat.

Jujur saja ambo termasuk telaten dan patuh terhadap masalah Covid dan ambo menjaga makan, olahraga dan istirahat cukup.

Sebagai buktinya berat tubuh ambo tidak pernah lebih dari 67 kg. Sarapan ambo jus+madu, kopi dan pisang goreng. Siang makan secukup nya dan malam tidak makan nasi. Setiap 6 bulan general check up, dan lain lain.

Namun Covid ini memang sangat menggila dan aneh nya sebahagian besar kita tidak percaya. Percaya tapi tidak mengindahkan.

Kalau sudah kena? Akan sangat paham ini betul-betul sakit dan mahal, kalau dirawat hanya di puskesmas…Allahualam, atau rumah sakit umum yang tidak ada ventilator.. tamatlah kita.

Ambo punyo asuransi Prudential Platinum, berapapun biaya di tanggung. Namun hari ini tidak berguna. Karena semua rumah sakit penuh dan menolak pasien.

Wisma atlit penuh, silakan tanya Eti Kijang (kerabat Orba Ald-Red) Rumah Sakit Umum Bekasi sudah mendirikan tenda dihalaman rumah sakit karena tidak bisa menampung pasien lagi.

Sekarang mau minta bantu siapa?

Akhirnya ambo isolasi mandiri di rumah yang kosong dan semua keluarga di test PCR untuk meyakinkan semua aman. Test PCR kan mahal kenapa tidak antigen saja? Antigen saja tidak cukup.

Penyakit ini penyebabnya SALAH SATU nya adalah karena kecerobohan, ketidak pedulian, bahkan kesombongan.
Yakin Covid tidak ada, yakin Covid adalah konspirasi, dan lain lain.

Terlepas dari konspirasi, orang jualan alkes dan vaksin, mari tetap berhati-hati, karena penyakit ini tantangannya nyawa.

Pernah tidak sahabat merasa betul-betul tidak bisa bernafas karena sesak dan tidak ada oksigen dan dada dipenuhi lendir? Badan panas tinggi, ngilu, sensasi rasa dan bau hilang sama sekali serta kulit memerah seketika?

Sekali lagi tantangan nya KEMATIAN, walau ajal di tangan Allah SWT.

Apakah kita tidak boleh berusaha? Tentu boleh, asal jaga prokes.

Banyak teori pengobatan alamiah, seperti dengan uap air, minum air panas, air kelapa, minya kayu putih. Tapi itu semua tidak ada evidende base/ tidak dibuktikan dengan penelitian jangka panjang. Itu hanya coba-coba. Infeksi itu dalam darah dengan banyak virus. Artinya tetaplah harus ke dokter.

Jadi sekali lagi dengan segala kerendahan hati ambo memohon pada sahabat semua supaya berhati-hati.

Saat ini ambo menjalani isolasi mandiri hari keempat. Ambo berobat dengan anti biotik, anti virus, vitamin c d zink dosis tinggi dan flaimucil untuk pengencer dahak dan anti radang.

(Silakan lihat keterangan obat pada tabel -Red).

Salam sehat dari ambo yang Insha Allah kembali sehat dan siap menjalankan Ibadah Idul Adha bersama sahabat-sahabat semua.

Terima kasih doa Nya.

(AL)

Pos terkait