Miris, Ajudan Bupati dan Kabid Diduga Ikut Pasang Baliho Calon Gubernur Sumbar

Diduga mobil Grandmax milik Pemda yang dipakai untuk operasional pemasangan baliho calon gubernur Sumbar di Kabupaten Solok dan Kabupaten Solok Selatan
Diduga mobil Grandmax milik Pemda yang dipakai untuk operasional pemasangan baliho calon gubernur Sumbar di Kabupaten Solok dan Kabupaten Solok Selatan

Demi memperoleh dukungan dan simpatik politik dari masyarakat Sumatera Barat (Sumbar). Diduga salah satu bakal calon Gubernur Sumbar, yang sekarang masih menjabat sebagai Bupati disalah satu Kabupaten, dari 18 Kabupaten/ Kota se Sumbar nekat manfaatkan fasilitas negara untuk transportasi pemasangan baliho ke daerah-daerah di Sumbar.

Tidak itu saja, parahnya lagi pemasangan baliho atau alat peraga kampanye bakal calon Gubernur Sumbar ini, kuat dugaan dipimpin langsung oleh salah seorang Kepala Bidang, yang notabenenya adalah seorang Aparatur Negeri Sipil (ASN) di Dinas Pendidikan yang dikomandoi oleh Bupati tersebut, serta juga langsung diarahkan oleh oleh Ajudan sang bakal Calon Gubernur.

Menguatnya dugaan tersebut, berawal dari informasi yang didapat, dan dilanjutkan dengan memantau, serta melihat langsung aktifitas pemasangan baliho oleh tim bakal calon, Kamis (20/02/2020) disepanjang jalan dari Lubuk Selasih Kab. Solok menuju Kab. Solok Selatan.

Bacaan Lainnya

Ternyata apa yang menjadi kekhawatiran dari informasi awal yang diperoleh TopSumbar.co.id ternyata terjawab sudah. Dari tiga unit kendaraan roda empat yang digunakan oleh tim hari itu, dua diantaranya dibenarkan oleh RD ajudan Bupati.

Yakninya aset milik Pemerintah Kabupaten yang lagi dipimpin oleh Bupati sekaligus bakal calon Gubernur Sumbar tersebut. Termasuk satu orang ASN yang menjadi pejabat yang dicurigai mengkoordinir rombongan tersebut, sebagai mana diakui “Gerai” secara tidak langsung kepada media ini.

“Iya pak, bapak itu (ANT) memang bareng kita, tadi dia juga ikut, tadi kebetulan kami berangkat duluan, palingan selang 20 menit lagi beliau sudah sampai disini, kalau bapak mau bicara sama dia mendingan tunggu saja, mana tahu kalau ingin bergabung, juga bicara sama dia, karena sudah pasti dia berhenti kalau ketemu sama kita,” tuturnya.

“Gerai” yang katanya adalah yang bertanggung jawab dilapangan itu menyampaikan, kalau pejabat yang dimaksud berjarak 20 menit perjalan dengannya, karena dia sengaja duluan untuk mengejarkan pemasangan tepat waktu, sedangkan pejabat yang dimaksud bersama adiknya ajudan Bupati berangkat dengan dua mobil pick up lainnya yang juga membawa baliho.

Selang pemasangan dua baliho berikutnya, apa yang dinanti datang juga bersama dua unit kendaraan roda empat penuh baliho yang di duga kuat aset kabupaten yang dipimpin Bupati bakal calon Gubernur tersebut berhenti di lokasi pemasangan di salah satu titik di Nagari Surian Kecamatan Pantai Cermin Kab. Solok, dan dipimpin langsung oleh RD Ajudan Bupati. Sedangkan ASN yang berjabatan sebagai kepala bidang di Dinas Pendidikan itu langsung saja melaju ke arah Solok Selatan, karena diduga mencium kehadiran wartawan.

Anehnya lagi, pengakuan RD mengatakan kalau kedatangan sang Kabid di Dinas Pendidikan, yang tak lain adalah kakak kandungnya sendiri itu adalah dalam rangka mengikuti acara MKKS tingkat Sumbar di Solok Selatan, yang akan dilaksanakan pada hari Sabtu (22/02/2020). Tetapi anehnya, hari Kamis sudah kesana, dan tentunya jelas hari Jumatnya pejabat yang diduga karbitan tersebut tidak masuk kerja di Kabupaten tempat dia mengabdi.

Berusaha mengelak, dan berseberangan dengan pengakuan “Gerai” sebelumnya ” kalau saya iya, pegawai kontrak di sana, tapi kalau beliau kesini adalah untuk mengikuti pertemuan MKKS se-Sumbar di Solok Selatan hari Sabtu,” papar RD sang Ajudan Bupati.

“Cuma kalau saya serupa tadi, itupun tidak pula saya pungkiri,” imbuh RD dan mengakui kalau kendaraan yang digunakannya adalah benar aset salah satu instansi pemerintahan disana.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Inisial JPD yang dikonfirmasi via WhatsAppnya terkait kurenah anak buahnya yang berstatus Pegawai Kontrak dan ASN ikut terlibat dalam politik praktis dengan memasang baliho salah satu calon Gubernur terkesan bungkam, kendati pesan yang dilayangkan padanya telah dibaca dan terlihat dua centang birunya. Lantas bagaimana tanggapan calon Gubernur Sumbar periode 2020 – 2025 yang saat ini masih tercatat sebagai bupati dengan penduduk terbesar ketiga setelah Kota Padang tersebut? Tunggu berita selanjutnya. (MKD/tim)

Pos terkait