Komunitas Minang Literasi Luncurkan Antologi Buku Berbahasa Minang

Top Sumbar | Komunitas Minang Literasi (KML) yang dibentuk oleh sepuluh mahasiswa dari berbagai universitas yang ada di Sumatera Barat, berhasil meluncurkan buku pertama dengan judul Teman Secangkir Kopi. Uniknya, buku ini ditulis secara keseluruhan dengan bahasa Minang.

Cerita ini bermula dengan diadakannya event sastra Jelajah Ranah yang berkolaborasi dengan TopSumbar.co.id, Harian Umum Rakyat Sumbar, dan Penerbit Alqalam Media Lestari. Senin, (13/09/2021) lalu.

Dari hasil wawancara yang dilakukan Top Sumbar dengan founder Komunitas Minang Literasi, Hasbunallah Haris, dia menyebutkan bahwa event ini adalah event terpanjang yang diadakan KML. Pasalnya, tidak banyak orang yang bisa mengarang dengan bahasa Minang, jadi selama satu bulan penuh para peserta event akan dibekali berbagai kiat dan tips untuk menulis dengan bahasa Minang.

Bacaan Lainnya

“Untuk peluncuran bukunya itu baru di bulan Januari ini, tapi pengumuman pemenangnya sudah sejak Desember lalu,” terang pria yang kerap disapa Haris tersebut. Jumat, (14/01/2022).

Haris juga menyebutkan bahwa event tersebut dilakukan untuk membangkitkan kembali jiwa-jiwa sastra pada anak-anak muda zaman sekarang. Karena menurutnya, tidak banyak lagi yang bisa menulis dengan bahasa Minang dan dengan loghat yang apik.

“Kita sengaja mengadakan event ini dengan bahasa Minang. Jadi cerpen yang ditulis itu keseluruhannya berbahasa Minang. Untuk pesertanya sendiri alhamdulillah dari berbagai kalangan dan instansi, kami tidak menutupinya dengan batasan usia. Bahkan ada peserta yang dari Jambi, dari Medan dan bahkan ada diluar pulau Sumatera.”

Haris sangat bersyukur karena event ini berjalan dengan baik dan lancar, antusiasme peserta event juga sangat tinggi. Semoga saja di kesempatan berikutnya akan lebih baik lagi dan lebih meriah lagi.

Untuk finalis event Jelajah Ranah sendiri yaitu; Zaitul Ul Husna, mahasiswa UIN Imam Bonjol Padang, Nova Irma Wati, mahasiswa UIN Imam Bonjol Padang, dan Sari Rahmayani, mahasiswa Institut Agama Islam Daar Al Ulum Asahan, Medan.

“Untuk seterusnya kami akan terus berbenah, mengadakan event-event lainnya, dan berkolaborasi dengan berbagai instansi. Untuk buku Teman Secangkir Kopi ini sudah meluncur kepada Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat, yang alhamdulillah mendapatkan sambutan yang hangat dari beliau, juga pimpinan Redaksi Top Sumbar, dan beberapa kalangan lainnya,” tutup Haris.

(*)

Pos terkait