Kemitraan Bersama Petani Sawit Tingkatkan Taraf Hidup

Ekonomi | Topsumbar – Asian Agri merupakan perusahaan swasta nasional terkemuka di Indonesia yang berdiri sejak tahun 1979 dan mampu memproduksi minyak sawit dari perkebunan petani dengan pengelolaan berkelanjutan.

Bisnis yang dijalankan oleh Asian Agri mulai dari pembibitan, penanaman sampai pengolahan tandan buah segar untuk menghasilkan minyak kelapa sawit berkelanjutan di pabrik berteknologi tinggi dan ramah lingkungan. Asian Agri adalah salah satu pelopor dalam menjalankan program kemitraan petani kelapa sawit yang bertujuan untuk mendukung peningkatan kesejahteraan dan mendorong pengelolaan industri kelapa sawit nasional berkelanjutan.

Awal Program Kemitraan dengan Petani Kelapa Sawit

Bacaan Lainnya

Petani kelapa sawit memiliki peranan yang sangat penting dalam menjalankan bisnis berkelanjutan Asian Agri. Terlebih Asian Agri mendukung program pemerintah untuk tidak membuka lahan baru namun melakukan intensifikasi lahan yang mampu menghasilkan produktivitas yang tinggi.

Program kemitraan Asian Agri yang dilakukan dengan petani sudah dimulai sejak tahun 1987 pada saat perusahaan menjadi salah satu pelopor dalam mendukung program transmigrasi yang dilakukan oleh  pemerintah (PIR-Trans) melalui program kemitraan petani transmigran atau plasma di Riau dan Jambi. Penerapan program yang sama dilakukan pada tahun 2012 dan memperluas jangkauan petani swadaya kelapa sawit di Sumatera Utara, Riau dan Jambi.

Peresmian Program Komitmen Kemitraan One to One

Program yang satu ini sebagai bentuk kemitraan dengan petani yang nantinya untuk mewujudkan pengelolaan kelapa sawit yang luas lahannya sama dengan kebun milik perusahaan Asian Agri. Perusahaan tidak hanya menyediakan pasar guna memudahkan petani menjual buah hasil panen, namun juga memberi dukungan dengan sistem berkelanjutan agar bisa meningkatkan taraf hidup petani.

Selain itu membantu produktivitas kebun kelapa sawit dengan memberi pelatihan, pendampingan di kebun serta menyediakan peralatan modern. Sampai sekarang ini, Asian Agri sudah bermitra dengan petani kelapa sawit lebih dari 30.000 sehingga jaminan kesejahteraan kualitas hidup petani lebih terjamin.

Hasil Kemitraan dengan Petani Kelapa Sawit

Asian Agri memiliki program bertajuk Asian Agri 2030 yang mencakup empat pilar strategis, salah satunya yakni kemitraan dengan petani yang memiliki target besar dalam meningkatkan produktivitas para petani kelapa sawit menjadi lebih baik, s sekaligus meningkatkankesejahteraan hidup mereka agar lebih baik.

Program Kemitraan Asian Agri

Melalui program kemitraan yang telah dibuat oleh Asian Agri tentu juga menguntungkan pada bisnis perusahaan dan pengelolaan kebun sawit petani. Inilah beberapa hasil yang dapat dirasakan oleh petani kelapa sawit dengan mengikuti program kemitraan.

  1.   Meningkatkan Pendapatan Petani

Kemitraan yang sudah terjalin sejak tahun 1987 tentu masih dengan tujuan sama yakni menginginkan petani menjadi lebih baik dalam melakukan pengelolaan kelapa sawit. Adanya kemitraan mampu membantu petani dalam meningkatkan kesejahteraan hidup karena perusahaan memberikan kesempatan bagi para petani sawit untuk mendapat penghasilan  2 kali lebih besar dari sekarang melalui lahan yang dimanfaatkan.

Perusahaan membantu petani dalam mengarahkan segala permasalahan yang dialami mengenai pengelolaan kelapa sawit yang ada di kebun salah satunya program replanting. Program replanting yang belum banyak diketahui oleh petani jauh lebih menguntungkan untuk ke depan dengan hasil panen lebih banyak dibandingkan tanpa replanting.

  1.   100 Persen Pencapaian Program Replanting

Replanting atau melakukan peremajaan pada pohon kelapa sawit ini dapat dilakukan jika umurnya sudah mencapai 25 tahun ataupun lebih karena sudah tidak produktif lagi untuk menghasilkan buah kelapa sawit. Selain itu, pohon kelapa sawit yang sudah sangat tinggi dapat  mempersulit proses pemanenan buah kelapa sawit.

Masa panen setelah melakukan replanting bisa memakan waktu  sekitar 3 sampai 5 tahun dan hal ini yang membuat petani merasa enggan untuk melakukan replanting karena selama masa tunggu panen, petani sawit tidak memiliki penghasilan.

Di sinilah peran perusahaan seperti Asian Agri untuk mendampingi para petani agar dapat memiliki pendapatan alternatif seperti beternak sapi, ayam, bebek, ataupun ikan dan berbagai usaha lainnya sehingga petani dapat lebih mandiri dan tetap memiliki penghasilan sembari menunggu kebun sawitnya selesai ditanami kembali.

  1.   100 Persen Pencapaian Sertifikasi ISPO

Kemitraan dengan petani tidak hanya dari segi pengelolaan lahan, Asian Agri juga siap membantu setiap petani plasma untuk memperoleh pencapaian sertifikasi ISPO. Inilah yang menjadi keunggulan dari kemitraan bisnis tidak hanya bermanfaat bagi perusahaan namun juga pada semua mitra petani yang ada di Sumatera Utara, Riau dan Jambi.

Asian Agri sudah bekerja sama dengan pemerintah melalui keanggotaan Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) bentukan dari Kementerian Pertanian Indonesia tahun 2009. Asian Agri meraih sertifikasi ISPO pertamanya di tahun 2013 lalu melalui unit bisnis perusahaan yaitu PT Inti Indosawit Subur dan pada tahun 2019, Asian Agri telah mencapai 100 persen sertifikasi ISPO.

  1.   Petani Mendapat Sertifikasi RSPO

Di tahun 2006, Asian Agri sudah menjadi anggota Roundtable of Sustainable Palm Oil (RSPO) sebagai standarisasi sertifikasi internasional dalam perannya mengembangkan dan mengelola perkebunan kelapa sawit yang berkelanjutan. Lebih dari 86% dari perkebunan inti Asian Agri di Provinsi Sumatera Utara, Riau & Jambi serta 100% perkebunan petani plasma di Provinsi Riau & Jambi telah bersertifikat RSPO.

Target Asian Agri hingga tahun 2030 yakni bisa mencapai 5.000 petani swadaya mitra mereka untuk memperoleh sertifikasi RSPO.

Tujuan Kemitraan Bersama Petani

Program kemitraan yang dimiliki perusahaan bertujuan untuk mendukung program pemerintah sekaligus juga untuk meningkatkan produktivitas lahan melalui praktik-praktik berkelanjutan. Melalui program ini,petani tidak perlu khawatir kemana akan memasok buah kelapa sawit mereka karena sudah ada perusahaan sebagai mitra yang menaunginya.

Tidak hanya menerima tandan buah segar (TBS) dari petani mitra,  Asian Agri juga memiliki tujuan berkelanjutan yaitu untuk menyejahterakan petani kelapa sawit dan juga masyarakat sekitar. Sehingga ekonomi dan SDM juga turut mengalami peningkatan di sekitar wilayah operasional perusahaan. Itulah program berkelanjutan yang terapkan oleh Asian Agri melalui kemitraan dengan petani. Program yang merupakan bagian terpenting dari model bisnis Asian Agri yang digadang mampu meningkatkan taraf hidup petani hingga masyarakat sekitar. (*)

 

Pos terkait